KHOTBAH JUMAT

Strategi Menjaga Kesehatan Rohani dan Jasmani



Hidup dengan sempurna adalah dambaan setiap muslim. Hidup dalam
keseimbangan antara kepentingan dunia dan akhirat. Ada empat hal yang dapat
menjadikan seseorang tetap sehat jasmani dan bugar ruhai. Keempat hal itu
adalah لَا تَثِقَنَّ بِامرَأَة عَلَى كُلِّ حَال, لَا تَغْتَرَنَّ بِاْلمَالِ
عَلَى كُلِّ حَال,  لَاتَحْمِلْ مَعِدَّتَكَ مَالَاتُطِيْقُهُ, لَاتَجْمَعْ
مِنَ الْعِلْمِ مَا لَايَنْفَعُكَ sebagaimana keterangan berikut:



الحمد لله أحمده وسبحانه وتعالى على نعمه الغزار, أشكره على قسمه المدرار, .
أشهد ان لا اله الا الله وحده لا شريك له. واشهد ان سيدنا محمدا عبده و رسوله
النبي المختار. اللهم صل على سيدنا محمد وعلى أله الأطهار وأصحابه الأخيار
وسلم تسليما كثيرا. أما بعد فياأيها الناس اتقوالله حق تقاته ولاتموتن الا
وأنتم مسلمون. وقال الله تعالى : قالوا سبحانك ما علم لنا إلا ما علمتنا إنك
أنت العليم الحكيم



Alhamdulillah segala puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah swt Tuhan
semesta alam, pemberi nikmat sehat dan iman dan Islam. shalawat dan salam
semoga tercurah kepada Nabi Muhammad saw keluarganya, para sahabat dan para
pengikut setianya. Marilah kita bersama-sama meningkatkan ketaqwaan kita
kepada Allah swt. sungguh hanya dengan taqwalah kita dapat mengisi
kehidupan ini dengan lebih bermanfaat dan bernilai.



Ma’asyiral Muslimin Jama’ah Jum’ah Rahimakumullah



Abdullah bin Mubarak pernah bercerita bahwasannya ada seorang bijak, cerdik
cendekia yang mengumpulkan empat puluh ribu hadits pilihan. Kemudian
memilah dari empat puluh ribu hadits itu menjadi empat ribu hadits. Dan
dari empat ribu hadits itu dipilihlah empat ratus hadits yang ditakhrijnya.
Dan dari empat ratus itu disaring menjadi empat puluh hadits. Dan dari
empat puluh itu disarikan menjadi empat kalimat berikut ini, yaitu:



Pertama, ( لَا تَثِقَنَّ بِامرَأَة عَلَى كُلِّ حَال ) janganlah terlalu
percaya kepada wanita pada segala hal. Artinya janganlah terlalu merasa
tenang menyerahkan urusan seratus persen kepada perempuan. Baiknya seorang
kita selalu mengantisipasi apapun yang dilakukan wanita. Bila demikian
tidaklah hanya kepada perempuan seseorang mengantisipasi urusan-urusannya.
Tetapi kepada siapapun harus tetap waspada. Karena itu jika mempercayakan
sesuatu hendaklah mempercayakannya kepada lebih dari seseorang agar ada
kontrol diantara mereka.



Kedua, (لَا تَغْتَرَنَّ بِاْلمَالِ عَلَى كُلِّ حَال) janganlah tertipu
dengan harta. Memang Harta itu bisa diumpamakan seperti api. Ketika masih
kecil sangat menawan, tetapi bila besar malah menghawatirkan, dia bisa
menghanguskan apapun yang ada disekitarnya. Begitu pula harta
berhati-hatilah dengan harta. Seringkali orang merasa aman ketika disakunya
ada uang, padahal tidak demikian. justru uang itulah yang memanggil
kecelakaan. Baik kecelakaan secara dhahir maupun secara bathin.



Perhiasan yang megah yang ada ditangan maupun di jari-jari juga dileher
sering memanggil-manggil kejaahatan. Begitu pula kecelakaan bathin, karena
ada uang seseorang bisa mampir ketempat-tempat makshiyat yang tidak mungkin
dikunjungi ketika tidak punya uang. Nah khatib hanya mengingatkan siapakah
mereka yang sekarang lagi kebingungan menyembunyikan uangnya dari kejaran
pemerintah dan para pengusaha hitam kelas kakap? Pastilah orang yang
memiliki banyak harta.



Jama’ah Jum’ah yang Dirahmati Allah



Ketiga, ( لَاتَحْمِلْ مَعِدَّتَكَ مَالَاتُطِيْقُهُ ) janganlah membebani
perut dengan muatan yang diluar kemampuannya. Secara ilmu kesehatan hal ini
akan mengakibatkan datangnya berbagai penyakit. Karena segala unsur yang
berbahaya di dunia ini bisa mengancam diri manusia, ketika sesuatu itu
masuk kedaam tubuh manusia melalui mulut dan mampir ke dalam perut. Itulah
awal mula segala penyakit. Sebagaimana sabda Rasulullah saw  أَصْلُ كُلِّ
دَاء الْبَرَدَةُ Bahwa sumber segala penyakit adalah buruknya pencernaan.



Mengenai kesehatan pencernaan ini Rasulullah saw peernah bersabda dalam
hadits yang diceritakan oleh sahabat anas:



عن أنس وابن السنى وابو نعيم عن علي وعن ابن سعيد وعن الزهري أَصْلُ كُلِّ
دَاءٍ مُتَعَلِّقٍ بِالْمَعِدَّةِ التُّخْمَةُ وَهِيَ اِدْخَالُ الطَّعَامِ
عَلَى الطَّعامِ وَكَذَا شُرْبُ الْمَاِء عَقْبَ الطَّعَامِ اوْ بَيْنَ
الطَّعَامِ قَبْلَ هَضْمِ الأول



Bahwa sannya sumber segala penyakit yang berhubungan dengan perut adalah
at-tuhmah, yaitu memasukkan makanan terus msnerus. Begitu juga menenggak
minum setelah makan atau ditengan makan sebelum makanan pertana dicerna.



Baiknya juga diperhatikan bahwa memakan sesuatu dengan berlebihan itu
menandakan nafsu yang besar. Sedangkan nafsu itu sendiri haruslah
dikendalikan agar hidup bisa sejahtera.



Keempat, ( لَاتَجْمَعْ مِنَ الْعِلْمِ مَا لَايَنْفَعُكَ )  jangan
mengumpulkan ilmu apapun yang tidak bermanfaat. Kalimat terkhir ini bila
difahami dengan seksama maka akan berarti jangan sampai seseorang memiliki
ilmu yang tidak bermanfaat. Jangan sampai ada ilmu yang tidak diamalkan.
Karenya semua ilmu baiknya harus diamalkan. Walaupun ilmu itu hanya
sedikit. Demikianlah hubungan ilmu dan manfaat, keduanya tidak bisa
dipisahkan bila ingin kesempurnaan.



 Jama’ah Jum’ah Rahimakumullah



Seorang lelaki pernah berkata kepada Abu Hurairah “aku ingin mempelajari
ilmu, tetapi aku takut menyia-nyiakannya” kemudian Abu Hurairah menjawab
“cukuplah kamu meninggalkan ilmu itu termasuk menyia-nyiakan ilmu”.



Karena itulah seseorang harus berhati-hati memahami riya’, seringkali
seseorang sengaja meninggalkan amal (ilmunya jadi tidak bermanfat) karena
Syaithan membisiki dalam telinganya “Janganlah engkau beramal di depan
orang lain, jika saja engkau melakukan sesuatu pastilah itu tidak karena
Allah, karena itu berhentilah sekalian. Jangan lakukan sesuatu, itu lebih
baik.”



Mengertilah bahwa beramal demi Allah dengan tulus ikhlas itu sungguh amat
susahnya. Karena itu, tetaplah beramal walaupun amal itu masih bercampur
riya. Anggap saja itu sebagai latihan. Dan jangan pernah menggugurkan amal
karena riya karena itulah hakikat riya’ sejati.



بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِيْ اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي
وَإيَّاكُمْ ِبمَا ِفيْهِ مِنَ اْلآياَتِ وَالذكْر ِالْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ
مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ اْلعَلِيْمُ





Khutbah II



اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ اِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ
وَاِمْتِنَانِهِ. وَاَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ
لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَاَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ
وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى اِلىَ رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا
مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا
اَمَّا بَعْدُ



فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا اَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا
نَهَى وَاعْلَمُوْا اَنَّ اللهّ اَمَرَكُمْ بِاَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ
وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى اِنَّ اللهَ وَمَلآ
ئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا
صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا
مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ
وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ
اللّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ اَبِى بَكْرٍوَعُمَروَعُثْمَان
وَعَلِى وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي
التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَىيَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا
مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ



اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ
وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ اَعِزَّ
اْلاِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ
وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ
وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ اَعْدَاءَالدِّيْنِ وَاعْلِ
كَلِمَاتِكَ اِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ
وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ
مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً
وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ.
رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا
عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَاوَاِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا
وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ. عِبَادَاللهِ ! اِنَّ اللهَ
يَأْمُرُنَا بِاْلعَدْلِ وَاْلاِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِى اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى
عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ
تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوااللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ
نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ اَكْبَرْ





Sumber: NU Online


-- 
http://harian-oftheday.blogspot.com/

"...menyembah yang maha esa,
menghormati yang lebih tua,
menyayangi yang lebih muda,
mengasihi sesama..."

Kirim email ke