Kisah Ulama Berjuang Mengabdi Bangsa





[image: Kisah Ulama Berjuang Mengabdi Bangsa]






*Judul                : Kisah Ulama, Berjuang dan Mengawal Bangsa *


*Penulis             : A. Khoirul Anam (Ed.)*


*Penerbit            : Pustaka Compass dan NU Online*


*Terbitan            : I, Juli 2015*


*Tebal                : x + 285 hlm*


*ISBN                 : 978-602-72621-0-2*






Tersebutlah kisah, para pemberani dari barisan laskar-laskar perjuangan
bergerak menuju Parakan. Ada Hizbullah, Sabillillah, Barisan Pemberontak
Rakyat, Barisan Banteng, dan Laskar Pesindo. Ada apa di Parakan?






Barisan Hizbullah di bawah pimpinan Zainul Arifin, Sabilillah di bawah
pimpinan KH Masykur. Barisan Pemberontak Rakyat Indonesia di bawah pimpinan
Bung Tomo,  Barisan Banteng di bawah pimpinan dr. Muwardi, Lasykar Rakyat
dibawah pimpinan Ir. Sakirman, dan Laskar Pesindo dibawah pimpinan
Krissubbanu dan masih banyak lagi, bergerak ke sebuah kota kawedanan di
kaki dua Gunung Penganten Sundoro Sumbing.






Parakan terkenal dengan bambu runcingnya yang ampuh. Bambu runcing adalah
sebatang bambu berkisar panjangnya kurang lebih dua meter yang dibuat
runcing pada salah satu ujung atau kedua ujungnya. Peralatan yang sederhana
ini, pada masa perang kemerdekaan telah menjadi senjata massal yang pakai
rakyat dalam melawan penjajah.






Dan di Parakan inilah ada seorang sakti bernama Mbah Subkhi, putra salah
anggota pasukan Diponegoro yeng terkenal dengan sebutan “Kiai Bambu
Runcing.”






Demikian antara lain diceritakan dalam seri buku *Kisah Ulama, Berjuang dan
Mengawal Bangsa: Untuk Membangun Tradisi Islam Nusantara*. Buku ini berisi
kumpulan artikel yang telah dimuat di rubrik “Tokoh” dan “Fragmen” situs *NU
Online* (www.nu.or.id) selama sekitar sebelas tahun (2003-2014).






Buku ini merupakan bagian pertama dari beberapa seri yang akan diterbitkan.
Artikel yang terkumpul dan terseleksi tidak disusun berdasarkan waktu
terjadinya peristiwa, juga tidak berdasarkan tanggal artikel dimuat. Urutan
dan tata letak dibuat sedemikian rupa untuk menemukan sebuah alur agar enak
dibaca dari halaman pertama hingga terakhir. Para pembaca yang ingin
langsung memilih artikel-artikel yang dianggap penting juga akan terbantu
dengan melihat bagian daftar isi.






Tersebut juga cerita terntang pertemuan Wahid Hasyim dan Saifuddin Zuhri
dengan Panglima Besar Jendral Sudirman, juga perjalanan para kiai bersama
para santrinya bergerak menuju Surabaya untuk mengusir tentara Inggris
bersama Belanda yang ingin kembali menjajah negeri.






Perjuangan membela tanah air dan mendirikan Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI) merupakan bagian dari tugas agama Islam. Mengutip KH Abdul
Wahab Chasbullah, “Nasionalisme ditambah Bismillah itulah Islam, dan orang
Islam yang menjalankan agamanya secara benar pasti ia seorang nasionalis..”






Buku *Kisah Ulama, Berjuang dan Mengawal Bangsa *juga berisi berbagai
fragmen kisah ulama dalam mengisi kemerdekaan. Ada yang aktif dalam
pemerintahan, mendirikan partai politik, serta mengorganisir kaum pesantren
melalui organisasi Nahdlatul Ulama dan badan-badan otonom di bawahnya.
Setelah masa perjuangan, sebagian besar ulama kembali ke masyarakat,
mengajar di pesantren, dan mendakwahkan ajajan Islam Ahlussunnah wal
Jama’ah. []






--
http://harian-oftheday.blogspot.com/


"...menyembah yang maha esa,
menghormati yang lebih tua,
menyayangi yang lebih muda,
mengasihi sesama..."

Kirim email ke