Inilah Lima Alasan Pentingnya Hari Santri Nasional

Selasa, 20/10/2015 17:14






[image: Inilah Lima Alasan Pentingnya Hari Santri Nasional]






Jakarta, *NU Online*
Awal kemunculan keputusan Hari Santri Nasional (HSN) adalah agar negara
hadir dan memberikan perhatian, pengembangan terhadap santri dan pesantren
dan juga memperhatian anggaran pendidikan. Pesantren didorong dapat hadir
menjadi *driving force* yang dapat mengintegrasikan ideologi sosiologis dan
politik kepada seluruh umat Islam Indonesia.


Demikian disampaikan Dirjen Pendidikan Islam di Jakarta, Senin (19/10)
seperti dikutip dari laman kemanag.go.id.


Kamaruddin Amin menjelaskan, setidaknya ada 5 alasan penetapan Hari Santri
Nasional yang akan jatuh tanggal 22 Oktober 2015 dan akan dicanangkan di
Masjid Istiqlal, Jakarta. Pertama, sebagai pemaknaan sejarah Indonesia
yang *genuine
*dan *authentic *yang tidak terpisahkan dari episteme bangsa, di mana
Indonesia tidak hanya dibangun dengan senjata, darah dan air mata, tetapi
berdiri karena keikhlasan dan perjuangan para santri relijius yang berdarah
merah putih, sebagaimana dengan sempurna dilakonkan Oleh Hasyim Asy ari,
Ahmad Dahlan, A Hassan, Muhammad Nasir, Cokroaminoto, dan tokoh besar
lainnya,


Kedua, secara sosio politik mengkonfirmasi kekuatan relasi Islam dan
negara. Indonesia dapat menjadi model dunia tentang hubungan Islam dan
negara, Ketiga, meneguhkan persatuan umat Islam yang telah terafiliasi dan
menyejarah dalam ormas islam dan parpol yang berbeda, perbedaan melebur
dalam kesantrian yang sama, Keempat, *Mainstreaming *santri yang berpotensi
termarjinalkan oleh derasnya arus globalisasi.


“Penetapan hari santri tentu tidak hanya bersifat simbolik formalistik,
tetapi dalam bentuk afirmasi realistis terhadap komunitas santri,” kata
Kamaruddin Amin.


Kelima, menegaskan distingsi Indonesia yang relijius demokratis atau upaya
merawat dan mempertahakan religiusitas Indonesia yang demokratis di tengah
kontestasi pengaruh ideologi agama global yang cendrung ekstrim radikal.


“Islam Indonesia kontemporer yang demokratis, progresif, moderat, toleran,
inklusif, apresiatif terhadap diversitas budaya dan agama tidak bisa
dilepaskan dari kontribusi fundamental para santri,” ujar Kamaruddin Amin.


Dalam penetapan HSN ini, Kamaruddin berharap pemerintah dan santri harus
terus bersinergi mendorong komunitas santri ke poros peradaban Indonesia.
Santri jangan hanya sebagai penonton, cemburu dalam dialektika sosial
budaya ekonomi politik Indonesia.


Pesantren sebagai lembaga dakwah, lembaga pendidikan *tafaqquh fiddin *terus
kiranya berkontribusi dan mencetak ulama, agaen perubahan yang menjadi
garda terdepan dalam membelaNegara Kesatuan Republik Indonesia. Selian itu,
pesantren kiranya dapat mempromosikan gerakan anti narkoba, gerakan anti
radikalisme, gerakan santri *amar makruf nahi munkar*, hingga pada santri
yang melek dunia perbankan, melek sain dan teknologi.


“Jika sinegri ini dapat diwujudkan maka santri akan menjadi komunitas
penting yang akan menopang Indonesia sejahtera di masa akan datang,” tutup
Kamaruddin Amin. * Red: Mukafi Niam*






Sumber:


http://nu.or.id/a,public-m,dinamic-s,detail-ids,44-id,62928-lang,id-c,nasional-t,Inilah+Lima+Alasan+Pentingnya+Hari+Santri+Nasional-.phpx






--
http://harian-oftheday.blogspot.com/


"...menyembah yang maha esa,
menghormati yang lebih tua,
menyayangi yang lebih muda,
mengasihi sesama..."

Kirim email ke