Din Syamsuddin Pernah Dukung Pencanangan Hari Santri

Senin, 19/10/2015 08:00






[image: Din Syamsuddin Pernah Dukung Pencanangan Hari Santri]






Jakarta, *NU Online*
Din Syamsuddin pernah setuju dengan rencana pencanangan Hari Santri oleh
Presiden Joko Widodo. Hal itu disampaikan pada 25 Oktober 2014 saat ia
menjadi ketua umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) sekaligus ketua umum
Pimpinan Pusat Muhammadiyah.


"Saya mendukung saja rencana pencanangan hari santri, itu adalah langkah
yang bagus," kata Din di Jakarta, sebagaimana diberitakan republika.co.id
dengan judul MUI Dukung Jokowi Canangkan Hari Santri. Menurutnya,
pencanangan ini tidak harus pada tanggal 1 Muharram, tetapi bisa pada
tanggal kapan saja, yang terpenting adalah esensinya.


Din saat itu juga mengatakan bahwa Hari Santri adalah bukan isu terkait MUI
pada janji Presiden Jokowi ketika berkampanye, tetapi mendukung langkah
tersebut jika memang akan dicanangkan. Ia menjelaskan hal itu sehari
menjelang perayaan tahun baru hijriah oleh MUI di Gelora Bung Karno,
Jakarta.


Dukungan tersebut berbeda dari pandangan Din, juga tokoh-tokoh Muhammadiyah
lain, yang beredar di beberapa media massa belakangan ini. Din menolak
penetapan hari santri nasional dengan alasan dapat mengganggu persatuan
bangsa. Menurutnya, dikotomi santri-abangan adalah upaya intelektual orang
luar untuk memecah belah umat Islam dengan mengukuhkan gejala budaya yang
sesungguhnya bisa berubah.


Untuk keperluan ini, Din bahkan mengirim surat khusus kepada Presiden Joko
Widodo, beserta sejumlah menteri, di antaranya Mensesneg, Mendagri, Menko
Polhukam, Menko PMK, dan Mendikbud.


Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj yang sejak tahun lalu mengusulkan
tanggal 22 Oktober sebagai Hari Santri Nasional tak sepakat dengan tudingan
tersebut. Kang Said, sapaan akrabnya, mengatakan bahwa hari santri
merupakan momentum penanda bagi umat Islam Indonesia, tidak hanya NU,
tentang komitmennya terhadap Indonesia.


“Dalam kenyataannya santri adalah masyarakat Indonesia yang beragama Islam,
bukan sekadar muslim yang kebetulan berada di Indonesia. Dengan pengertian
ini segala jenis usaha pembenturan santri dengan kelompok-kelompok lain di
negeri ini sudah pasti mentah. Kecintaan terhadap tanah air selalu

mengatasi sentimen kelompok,” tutur Kang Said dalam konferensi pers Kirab
Hari Santri dua pekan lalu.


Resolusi Jihad pada 22 Oktober, menurut Kang Said, adalah saksi sejarah
bahwa spiritualitas Islam mampu bergandengan dengan patriotisme dalam
rangka menumpas kaum penjajah.* (Mahbib)*






Sumber:


http://nu.or.id/a,public-m,dinamic-s,detail-ids,44-id,62888-lang,id-c,nasional-t,Din+Syamsuddin+Pernah+Dukung+Pencanangan+Hari+Santri-.phpx






--
http://harian-oftheday.blogspot.com/


"...menyembah yang maha esa,
menghormati yang lebih tua,
menyayangi yang lebih muda,
mengasihi sesama..."

Kirim email ke