Kaum muda (yang baru berusaha memahami agama agar lebih baik) harus 
berhati-hati memahami bid'ah.

Saat ini ada sebagian muslim yang  sering menggunakan label "ahlul bid'ah" bagi 
saudara-saudara muslim lain diluar jama'ah mereka. Sampai-sampai mereka memutus 
silaturahmi, berlepas diri, meng-hajr (boikot/isolir) bahkan ada yang keji 
menganggap boleh dibunuh karena menganggap saudara muslimnya telah kafir. 
Naudzubillah min zalik.

Saat ini ada sebagian muslim "membiarkan" penderitaan saudara-saudara muslim 
kita di Palestina, Irak, Afghanistan, Somalia dan lain-lain hanya karena 
melabeli mereka sebagai kaum ahlul bid'ah.

Berhati-hatilah dan ingatlah Nabi Muhammad Saw bersabda yang artinya,
"Akan keluar suatu kaum akhir zaman, orang-orang muda berpaham jelek. Mereka 
banyak mengucapkanperkataan "Khairil Bariyah" (maksudnya firman-firman Allah 
yang dibawa Nabi). Iman mereka tidak melampaui kerongkongan mereka. Mereka 
keluar dari agama sebagai meluncurnya anak panah dari busurnya, Kalau 
orang-orang ini berjumpa denganmu lawanlah mereka" (Hadits sahih riwayat Imam 
Bukhari).

Kita harus pahami apa yang dimaksud bid'ah, Kalau salah memahaminya malah bisa 
menjurus seperti orang berpaham sekulerisme yang jelas-jelas telah disepakati 
para ulama sebagai paham terlarang.

Nabi Muhammad Saw bersabda yang artinya
"Barangsiapa yang menbuat-buat sesuatu dalam urusan kami ini maka sesuatu itu 
ditolak" (H.R Muslim – Lihat Syarah Muslim XII – hal 16)

Arti kata-kata "dalam urusan kami" ialah urusan keagamaan, karena Nabi Muhammad 
Saw, diutus Allah untuk menyampaikan agama. Maka dari hadist ini dapat diambil 
pengertian bahwa kalau dalam urusan keduniaan atau ghairu mahdah boleh saja 
diadakan asal tidak bertentangan dengan Al-Qur'an dan Hadits.

Hati-hati kalau kita menganggap ada perbuatan muslim didunia ini bukanlah ibadah

Allah berfirman yang artinya,
"Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah 
kepada-Ku"  (Az Zariyat : 56)

"Beribadahlah kepada Tuhanmu sampai kematian menjemputmu" (al Hijr : 99)

Apapun perbuatan kita di dunia ini sampai kematian menjemput,  seluruhnya dalam 
rangka beribadah kepada Allah.

Hanya orang-orang yang berpaham sekularisme saja yang dapat memisahkan, ini 
urusan ibadah, ini urusan dunia (bukan ibadah)
Seperti contoh orang yang berslogan "Islam Yes, Partai Islam No". Ini sebuah 
kekeliruan yang besar !.
Berpartai haruslah merujuk kepada Al-Qur'an dan hadits sebagai petunjuk dan 
pegangan hidup kita.

Setiap perbuatan / ibadah / amaliyah kita di dunia harus merujuk kepada 
Al-Qur'an dan Hadits.

Jikalau perbuatan / ibadah / amaliyah itu tidak ada dicontohkan oleh 
Rasulullah, maka periksa apakah perbuatan / ibadah / amaliyah tersebut termasuk 
yang dilarang dalam Al-Qur'an dan Hadist.
Klo dilarang maka kita tinggalkan, klo tidak ada larangan maka boleh kita 
kerjakan dalam rangka mengabdi / beribadah kepada Allah inilah umumnya kita 
kenal sebagai ghairu mahdah atau ibadah bersifat umum. 

Jadi apapun perbuatan / ibadah / amaliyah kita di dunia hanya bisa masuk 
kategori mahdah (ibadah)  atau ghairu mahdah (ibadah umum).

Ada perbuatan yang sudah dicontohkan Rasulullah dan harus kita ikuti sedangkan 
yang tidak dicontohkan, boleh kita kerjakan jika tidak ada larangan dalam 
Al-Qur'an dan Hadits.  Inilah yang Nabi Muhammad Saw sampaikan, "antum a'lamu 
bi umuri dunyakum"  yang artinya, "Kalian lebih tahu dalam urusan dunia kalian" 
(Hadits Riwayat Muslim). Namun sekali lagi harus diingat semuanya merujuk pada 
Al-Qur'an dan Hadits sebagai petunjuk/pedoman bagi kita mengarungi dunia.

Wassalam

Zon di Jonggol
http://mutiarazuhud.wordpress.com

Kirim email ke