Bagaimana
pandangan Ibnu Qoyyim tentang hal ini ? Kata Ibnu Qoyyim, ” Hubungan
intim tanpa pernikahan adalah haram dan merusak cinta. Malah, cinta
diantara keduanya akan berakhir dengan sikap saling membenci dan
bermusuhan. 

Karena bila keduanya telah merasakan kenikmatan dan cita
rasa cinta, tidak boleh tidak akan timbul keinginan lain yang tidak
diperoleh sebelumnya. “


” Bohong !” Itulah pandangan mereka guna membela
hawa nafsunya yang dimurkai Allah, yakni berpacaran. Karena mereka
telah tersosialisasi dengan keadaan seperti ini, seolah-olah
mengharuskan adanya pacaran dengan bercintaan secara haram. 

Bahkan
lebih dari itu mereka berani mengikrarkan, bahwa cinta yang dilahirkan
bersama dengan sang pacar adalah cinta suci dan bukan cinta birahi. 

Hal
ini didengung-dengungkan, dipublikasikan dalam segala bentuk media,
entah cetak maupun elektronika. Entah yang legal maupun ilegal. 

Padahal
yang diistilahkan kesucian dalam islam adalah bukanlah semata-mata
kepemudaan, kegadisan dan selaput dara saja. Lebih dari itu, kesucian
mata, telinga, hidung, tangan dan sekujur anggota tubuh, bahkan
kesucian hati wajib dijaga. 

Zinanya mata adalah berpandangan dengan
lawan jenis yang bukan muhrimnya, zinanya hati adalah membayangkan dan
menghayal, zinannya tangan adalah menyentuh tubuh wanita yang bukan
muhrim. 

Dan pacaran adalah refleksi hubungan intim, dan merupakan ring
empuk untuk memberi kesempatan terjadinya segala macam zina ini. Rasulullah 
bersabda,

” Telah tertulis atas anak adam nasibnya dari
hal zina. Akan bertemu dalam hidupnya, tak dapat tidak. Zinanya mata
adalah melihat, zina telinga adalah mendengar, zina lidah adalah
berkata, zina tangan adalah menyentuh, zina kaki adalah berjalan, zina
hati adalah ingin dan berangan-angan. Dibenarkan hal ini oleh
kelaminnya atau didustakannya.”

Jika kita sejenak mau introspeksi diri dan mengkaji
hadist ini dengan kepala dingin maka dapat dipastikan bahwa segala
macam bentuk zina terjadi karena motivasi yang tinggi dari rasa tak
pernah puas sebagai watak khas makhluk yang bernama manusia. Dan kapan
saja, diman saja, perasaan tak pernah puas itu selalu memegang peranan.
Seperti halnya dalam berpacaran ini.
Pacaran adalah sebuah proses
ketidakpuasan yang terus berlanjut untuk sebuah pembuktian cinta. Kita
lihat secara umum tahapan dalam pacaran.

Perjumpaan pertama, yaitu perjumpan keduanya yang
belum saling kenal. Kemudian berkenalan baik melalui perantara teman
atau inisiatif sendiri. hasrat ingin berkenalan ini begitu menggebu
karena dirasakan ada sifat2 yang menjadi sebab keduanya merasakan
getaran yang lain dalam dada. Hubungan pun berlanjut, penilaian
terhadap sang kenalan terasa begitu manis, pertama ia nilai dengan
daya tarik fisik dan penampilannya, mata sebagai juri. Senyum pun
mengiringi, kemudian tertegun akhirnya , akhirnya jantung berdebar, dan
hati rindu menggelora. Pertanyaan yang timbul kemudaian adalah
kata-kata pujian, kemudian ia tuliskan dalam buku diary, “Akankah ia
mencintaiku.” Bila bertemu ia akan pandang berlama-lama, ia akan
puaskan rasa rindu dalam dadanya.
Pengungkapan diri dan pertalian, disinilah tahap
ucapan I Love You, “Aku mencintaimu”. Si Juliet akan sebagai penjual
akan menawarkan cintanya dengan rasa malu, dan sang Romeo akan
membelinya dengan, “I LOve You”. Jika Juliet diam dengan tersipu dan
tertunduk malu, maka sang Romeo pun telah cukup mengerti dengan sikap
itu. Kesepakatan pun dibuat, ada ijin sang romeo untuk datang kerumah,
“Apel Mingguan atau Wakuncar “. Kapan pun sang Romeo pengin datang maka
pintu pun terbuka dan di sinilah mereka akan menumpahkan perasaan
masing-masing, persoalanmu menjadi persoalannya, sedihmu menjadi
sedihnya, sukamu menjadi riangnya, hatimu menjadi hatinya, bahkan
jiwamu menjadi hidupnya. Sepakat pengin terus bersama, berjanji sehidup
semati, berjanji sampai rumah tangga. Asyik dan syahdu.

Pembuktian, inilah sebuah pengungkapan diri, rasa
cinta yang menggelora pada sang kekasih seakan tak mampu untuk menolak
ajakan sang kekasih. ” buktikan cintamu sayangku”. Hal ini menjadikan
perasaan masing-masing saling ketergantungan untuk memenuhi kebutuhan
diantara keduanya. Bila sudah seperti ini ajakan ciuman bahkan
bersenggama pun sulit untuk ditolak. Na’udzubillah

Begitulah akhirnya mereka berdua telah terjerumus
dalam nafsu syahwat, tali-tali iblis telah mengikat. 

Mereka jadi
terbiasa jalan berdua bergandengan tangan, canda gurau dengan cubit
sayang, senyum tawa sambil bergelayutan, dan cium sayang melepas
abang. 

Kunjungan kesatu, kedua, ketiga, keseratus, keseribu, dan yang
tinggal sekarang adalah suasana usang, bosan, dan menjenuhkan
percintaan. 

Segalanya telah diberikan sang juliet, Juliet pun menuntut
sang Romeo bertanggung jawab ? Ternyata sang romeo pergi tanpa pesan
walaupun datang dengan kesan. Sungguh malang nasib Juliet.

Wahai para Muslimah sadarlah akan lamunan kalian ,
bayang-bayang cinta yang suci, bukanlah dengan pacaran , cobalah
pikirkan buat kamu muslimah yang masih bergelimang dengan pacaran atau
kalian wahai pemuda yang suka gonta-ganti pacar. Cobalah jawab dengan
hati jujur pertanyaan-pertanyaan berikut dan renungkan ! Kami tanya :

Apakah kamu dapat berlaku jujur tentang hal adegan
yang pernah kamu kamu lakukan waktu pacaran dengan si A,B,C s/d Z
kepada calon pasangan yang akan menjadi istri atau suami kamu yang
sesungguhnya ? Kalau tidak kenapa kamu berani mengatakan, pacaran
merupakan suatu bentuk pengenalan kepribadian antara dua insan yang
saling jatuh cinta dengan dilandasi sikap saling percaya ? Sedangkan
kenapa kepada calon pasangan hidup kamu yang sesungguhnya kamu berdusta
? Bukankah sikap keterbukaan merupakan salah satu kunci terbinanya
keluarga sakinah?

Mengapa kamu pusing tujuh keliling untuk memutuskan
seseorang menjadi pendamping hidupmu ? Apakah kamu takut mendapat
pendamping yang setelah sekian kali pindah tangan ? ” Aku ingin calon
pendamping yang baik-baik” Kamu katakan seperti ini tapi mengapa kamu
begitu gemar pacaran, hingga melahirkan korban baru yang siap pindah
tangan dengan kondisi ” Aku bukan calon pendamping yang baik” , bekas
dari tanganmu, sungguh bekas tanganmu ?

Jika kamu disuruh memilih diantara dua calon
pasangan hidup kamu antara yang satu pernah pacaran dan yang satu
begitu teguh memegang syari’at agama, yang mana yang akan kamu pilih ?
Tentu yang teguh dalam memegangi agama, ya Khan ? Tapi kenapa kamu
berpacaran dengan yang lain sementara kamu menginginkan pendamping yang
bersih ?

Bagaimana perasaan kamu jika mengetahui istri/ suami
kamu sekarang punya nostalgia berpacaran yang sampai terjadi tidak suci
lagi ? Tentu kecewa bukan kepalang. Tetapi mengapa sekarang kamu
melakukan itu kepada orang yang itu akan menjadi pendamping hidup orang
lain ?

Kalaupun istri/suami kamu sekarang mau membuka mulut
tentang nostalgia berpacaran sebelum menikah dengan kamu. Apakah kamu
percaya jika dia bilang kala itu kami berdua hanya bicara biasa-biasa
saja dan tidak saling bersentuhan tangan ? Kalau tidak kenapa ketika
pacaran bersentuhan tangan dan berciuman kamu bilang sebagai bumbu
penyedap ?

Jika kamu nantinya sudah punya anak apakah rela
punya anak yang telah ternoda ? Kalau tidak kenapa kamu tega menyeret
Ortu kamu ke dalam neraka Api Allah ? Kamu tuntut mereka di hadapan
Allah karena tidak melarang kamu berpacaran dan tidak menganjurkan kamu
untuk segera menikah.

Karena itu wahai muslimah dan kalian para pemuda
kembalilah ke fitrah semula. Fitrah yang telah menjadi sunattullah,
tidak satupun yang lari daripadanya melainkan akan binasa dan hancur.
 





 
http://www.dudung.net



Salam,
Yth ustadz dan ustadzah,

Sy merasa bahagia menjadi bagian dari milis ini. 

Anak pertama kami saat ini kelas X sma swasta islam. Sebagai remaja lelaki  yg 
sdg tumbuh dia tentu menyukai lawan jenisnya. Sekolah melarang anak berpacaran. 
Kami juga mendukung aturan ini.

Tampaknya larangan ini bisa dicari ruang oleh anak yakni dg cari pasangan yg 
tdk satu sekolah. Memang pacarannya masih cinta monyet dan tanpa sepengetahuan 
ortu. Sms dan facebooknya menunjukkan bahwa dia melakukan aktivitas ini.

Larangan ini sebenarnya kami setujui dan kami pikir baik. Saat ini kami 
memerlukan pencerahan bagaimana sebaiknya menjelaskan bahwa posisi pacaran 
dalam Islam tdk boleh (haram? Makruh?). Penjelasan apa yg kira2 anak bisa 
mengerti dan paham. Bagaimana agar dia mematuhinya tanpa harus diawasi.

Sy belum berpengalaman dan ini pembelajaran pertama sy menghadapi mahluk Allah 
yg dititipkan pd kami sudah menjadi dewasa kecil ini. Sy mohon pencerahan 
ustadz dan ustadzah. Juga mohon doa dari anggota kbmtc semoga keluarga kami dan 
seluruh anggota  selalu dilindungi dan diberkahi Allah.

Terima kasih dan salam,
Rusdi 

Bagaimana mengatasi perasaan anak mengenai kecenderungan teman2nya yg sudah 
memiliki pacar? 


Powered by Telkomsel BlackBerry®

------------------------------------

Selamat Datang di milis milik Keluarga Besar Tahajjud Call (KBMTC) 

Assalamu'alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh

Mailing list ini khusus untuk tempat belajar Islam serta tukar menukar Ilmu 
yang berlandaskan Al-Qur'an dan Hadits.

Kami mengundang seluruh Kaum Muslimin dan Muslimat, mari kita belajar, menggali 
dan diskusi serta berbagi ilmu tentang : 

1. Iman adalah dasar yang harus kita pelajari
2. Islam adalah kewajiban seseorang yang mengaku Muslim
3. Ihsan adalah agar khusyuk dalam beribadah kepada Allah SWT.
4. Diabadikan dalam shalat 5 waktu serta ditambah gemar shalat tahajjud. 
5. Diaplikasikan dalam kehidupan sehari hari untuk menuju hidup yang Islami 
sesuai tuntunan Al-Qur’an dan Hadist.

Untuk bergabung ke Mailing list ini, silahkan mengisi registrasi di 
http://www.tahajjudcall.org

Atau kirimkan data diri saudara kealamat tahajjud_call-ow...@yahoogroups.com

1. Nama :
2. Tempat Tgl Lahir :
3. Pekerjaan :
4. Alamat / email :
5. No. Telephon dan HP :
6. Alasan bergabung :
7. Status : 

Visi :

“Meningkatkan potensi dan kualitas Ummat Islam melalui pengkajian serta 
pengamalan Al-Quran dan Al-Hadist yang diwujudkan dengan Cinta Sholat Tahajjud”

Misi:

1. Membudayakan Sholat Tahajjud.
2. Sebagai wadah pembelajaran dan pengkajian Al-Quran dan Al-Hadist antar 
anggota yang bertujuan agar terciptanya Opini Umum yang Syar’i yang dapat 
mendukung penerapan ajaran Islam sebagai pembawa rahmat dan solutif.
3. Mengembangkan potensi seluruh Sumber Daya para anggota secara optimal untuk 
kemaslahatan Ummat melalui kajian, diskusi, pelatihan dan seminar serta 
kegiatan lainnya yang bersifat membangun.
4. Memberikan pelayanan sosial kemanusiaan kepada Ummat / Masyarakat Umum 
sebagai bentuk perwujudan dari pengamalan Al-Quran dan Al-Hadist agar 
silaturahim dan Ukkuwah Islamiyah dapat terpelihara dengan baik.
5. Menegakkan amar ma’ruf nahi mungkar.



Waalaikumussalam warohmatullohi wabarokatuh



Moderator Milis tahajjud_call [Mujiarto Karuk]




      

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke