Rizal yang akumni IPB itu sudah keluar. Ira Koesno sudah pindah haluan setelah pulang 
dari Inggris. Arief juga kelihatannya menurun ketajamannya dan bahkan agak terkesan 
partisan setelah pulang. Chandra Wibowo kayaknya sudah tidak di news lagi. Padahal 
merekalah (plus cameraman) yang dulu menjadi tulang punggung kehebatan berita SCTV di 
saat reformasi. Saya ingat berita heroik ketika pemberitaan langsung peristiwa 
semanggi ditengah desingan peluru mereka meliput langsung korban yang diangkat 
teman-temannya dengan melambaikan bendera merah-putih. Sangat heroik! Wiranto harus 
berefleksi ketika melihat itu. Itu merah-putih siapa Wir?  
 
Memang di SCTV sudah muncul Rossy yang lumayan, juga Tri Ambarwati yang kayaknya akan 
diorbitkan seperti Ira; Namun sebagai sebuah tim mereka belum bisa seperti tim 
seniornya.  

----- Original Message ----- 
From: My Populis <[EMAIL PROTECTED]>
To: <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Tuesday, June 19, 2001 10:55 PM
Subject: Re: [Kuli Tinta] rating tv swasta


Tetapi dari data periklanan berbeda dengan kita yang lebih politis lah. Data
pasar dan peminat pertelevisian sekarang ini memang diambil alih oleh
Indosiar sebagai peringkat pertama walaupun dia adalah bukan televisi swasta
pertama di Indonesia. Hal ini dari pusat statistik terlihat bahwa hiburan
menjadi sarana utama yang sekarang lebih digemari ketimbang liputan berita
(news). Kelemahan Indosiar adalah sahamnya (mungkin) masih mayoritas di
pegang keluarga liem. Tetapi sebagai media pasar ada kontrol publik karena
saham mereka sekarang juga dikuasai publik, maka ada tanggung jawab publik
sedikit banyaknya (terutama kepada yang menanamkan sahamnya ke Indosiar).

Kelemahan media yang sudah go publik adalah apabila saham mereka dimiliki
oleh mayoritas tunggal (dan wajar dalam sistem yang sudah
mengglobal/kapitalistik). Satu-satunya harus ada pemisahan yang kuat antara
pengelola dan pemilik. Dalam acara gebyar BCA Miing dan grubnya leluasa
mengkritk larinya keluarga salim keluar negeri tanpa di sensor dan jelas
gaji Miing tetap dibayar lebih tinggi dari televisi swasta lainnya.

Di Indonesia ada dua stasiun Televisi swasta yang mendapat penghargaan
Asing.
1. Indosiar yang pengelolaannya sudah dianggap baik dan sejajar dengan
stasiun televisi seperti di negara asing yang telah maju pertelevisiannya.
dan
2. SCTV tentang pemberitaannya (news).

Saya masih mengharapkan Metro TV akan mengalahkan SCTV dalam pemberitaan
pada awalnya; ketika saya melihat ketidak jelasan fisi SCTV setelah
memborbardir berita Reformasi yang menumbangkan Suharto kemarin pemberitaan
SCTV kurang menggigit sekarang dan malah kedua wartawan mereka yang kritis
di sekolahkan lagi ke LN (mungkin SCTV dapat tekanan atau takut di Bajak
televisi Swasta lainnya). Tetapi rasanya Metro TV masih jauh dari harapan
kita seperti CNN, dan visi serta misi Metro TV memang tidak seperti CNN.

Tentang An-TV mungkin anda benar. Tetapi harus yang anda lihat bukan
kepentingan GOLKAR disana, tetapi kepentingan Bakrie. Dalam memberitakan
kasus Ambon baru-baru ini, kembali laskar "jahat" di ekspos (sama seperti
RCTI) secara besar-besaran, dan kiayi buta mendapatkan porsi khusus. Bukan
porsi penegakan Hukumnya. Kelemahan RCTI adalah lemahnya pada manageman RCTI
banyak karyawannya yang di PHK dan tunjangannya minim. Wartawan yang tidak
idialis (seperti Desi Anwar) mudah kepicut "Uang" sehingga lari ke media
Situs ASTAGA.COM (padahal menurut data periklanan peminatnya situs lebih
sedikit) dan akhirnya di bajak Metro TV.

NB: data periklanan saya dapatkan dari kawan-kawan saya yang bekerja di
periklanan dan majalah CAKRAM (iklan dan bisnis) yang diolah dari data
statistik. Pengusaha lebih tertarik mengiklankan ke Indosiar karena
peminatnya lebih banyak ketimbang televisi lainnya; walaupun pemasangan
iklan di Indosiar itu mahal. Lihat perbandingan pemasang iklan di Metro TV
dan AN TV dengan televisi swasta lainnya. Nah jika anda ingin melihat
televisi yang lepas dari kepentingan modal maka pilihannya mungkin adalah
TVRI. Untuk menghindari kekurangan pendanaan di ANTV maka ANTV bekerja sama
dengan MTV itulah kemungkinan yang terlihat bahwa ANTV sedikit Netral.

MYP


----- Original Message -----
From: Reva Renaldo <[EMAIL PROTECTED]>
To: <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: 19 Juni 2001 20:26
Subject: Re: [Kuli Tinta] rating tv swasta


>
>  Tentang SCTV, saya sependapat dengan Anda, Bung MYP. Bagaimana mengenai
ANTV? Saya tetap pada pendapat bahwa ANTV teratas dalam obyektivitas dan
ketajaman. Contoh paling jelas adalah liputannya mengenai mubus kosgoro yang
kisruh dan melahirkan dua kubu kepengurusan, versi Hayono Isman dan versi
Agung Laksono. Meskipun Agung Laksono ikut memiliki saham ANTV, jelas sekali
berita ANTV sangat netral, cover bothsides. Dua-dua pihak yang bersengketa,
diliput.
> Indosiar? Waktu terjadi rush BCA, semua televisi memberitakan tapi
Indosiar sama sekali tidak.
>   My Populis <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Ini baru benar; tetapi kalau ngak
salah SCTV juga ada sahamnya keluarga
> cendana. Tentang metro TV benar
> anda itu punya anak-anak pengusaha TNI (FKPPI).
> Karena itu Media Indonesia begitu luar bisanya
> memberitakan tentang GAM waktu itu. (bambang dan
> paloh adalah pembina/sesepuh FKPPI).
>
> Tetapi rengking televisi paling royal adalah Indosiar, dan
> kesejahtraan karyawan paling baik adalah Indosiar.
> Mungkin karena dan satu-satunya televisi yang masuk ke
> kantor Bursa publik. Sama dengan media cetak yang
> dikuasai TEMPO yang masuk Bursa.
>
> MYP
>
>
> ----- Original Message -----
> From: Ridwan
> To:
> Sent: 18 Juni 2001 12:46
> Subject: Re: [Kuli Tinta] rating tv swasta
>
>
> >
> > dikoreksi sedikit, kalau salah tolong dikoreksi lagi.
> >
> > ridwan
>
> --------------------------------------------------------------------------
> --
> > ---
> > At 02:12 PM 6/18/01 +0700, you wrote:
> > >
> > >tetapi kita bisa balik lagi mengetahui
> > >siapa pemilik statsimun tv tersebut...
> > >
> > >antv : agung laksono-bakri ?
> > >sctv : sudwikatmono, peter gontha, hendry (napan group) (masih kabur
> > karena banyak sahamnya diserahkan ke bppn)
> > >rcti : bimantara ?
> > >tpi : tutut
> > >indosiar : salim (sahamnya sudah diserahkan ke bppn)
> > >metrotv : bukan pieter gontha, pemiliknya surya paloh (group media
> > indonesia), berkongsi dengan bambang trihatmojo pada hotel sheraton
media.
> > >
> >
> >
> >
> > ...........Menuju Indonesia yang Demokratis dan Berkeadilan............
> > Untuk bergabung atau keluar dari Milis, silakan anda lakukan sendiri
> > Bergabung: [EMAIL PROTECTED]
> > Keluar: [EMAIL PROTECTED]
> >
> > ->Cake, parcel lebaran & bunga2 natal? Di sini,
http://www.indokado.com<--
> >
>
>
> ...........Menuju Indonesia yang Demokratis dan Berkeadilan............
> Untuk bergabung atau keluar dari Milis, silakan anda lakukan sendiri
> Bergabung: [EMAIL PROTECTED]
> Keluar: [EMAIL PROTECTED]
>
> ->Cake, parcel lebaran & bunga2 natal? Di sini, http://www.indokado.com<--
>
>
>
> ---------------------------------
> Do You Yahoo!?
> Yahoo! Buzz Index - Spot the hottest trends in music, movies,and more.


...........Menuju Indonesia yang Demokratis dan Berkeadilan............
Untuk bergabung atau keluar dari Milis, silakan anda lakukan sendiri
Bergabung: [EMAIL PROTECTED]
Keluar: [EMAIL PROTECTED]

->Cake, parcel lebaran & bunga2 natal? Di sini, http://www.indokado.com<-- 



...........Menuju Indonesia yang Demokratis dan Berkeadilan............
Untuk bergabung atau keluar dari Milis, silakan anda lakukan sendiri
Bergabung: [EMAIL PROTECTED]
Keluar: [EMAIL PROTECTED]

->Cake, parcel lebaran & bunga2 natal? Di sini, http://www.indokado.com<--

Kirim email ke