--------------------------------------------------------------------- WARTA BERITA RADIO NEDERLAND WERELDOMROEP Edisi: Bahasa Indonesia Ikhtisar berita disusun berdasarkan berita-berita yang disiarkan oleh Radio Nederland Wereldomroep selama 24 jam terakhir. --------------------------------------------------------------------- Edisi ini diterbitkan pada: Rabu 01 Agustus 2001 15:00 UTC * GUS DUR MENUNJUK PERAN BOB DOLE DALAM PROSES PENJATUHANNYA Di kota Baltimore, Amerika Serikat, Presiden Indonesia keempat, KH Abdurrahman Wahid melihat bahwa Paman Sam ikut berperan menjatuhkannya dari jabatan Presiden. Amerika di bawah Presiden George W. Bush memang lain dengan Amerika di bawah Bill Clinton. Kalau Partai Demokrat dan BIll Clinton lebih mementingkan tegaknya nilai-nilai demokrasi, hak-hak asasi manusia dan militer yang tidak berperan dalam politik, maka di bahwa George W. Bush Amerika nampaknya lebih menghendaki Jakarta yang perekonomiannya lancar dan kepentingan ekonomi Amerika yang terjamin. Memang harus diakui selama menjabat Gus Dur tidak terlalu memprioritaskan masalah perekonomian. Oleh karena itu Amerika tidak keberatan kalau Gus Dur keluar dari Istana, dan Megawati tampil menggantikannya. Tetapi benarkah Amerika begitu menentukan kejatuhan Presiden Abdurrahman? Tidak adakah faktor-faktor dalam negeri lainnya? Kepada rekan Aboeprijadi Santoso yang menemuinya di Baltimore, Gus Dur lebih lanjut memerinci peran Amerika. Selain itu, Presiden Keempat Indonesia ini juga menujuk faktor lain kejatuhannya, itulah kualitas politisi Indonesia. Radio Nederland [RN]: Gus Dur, kita jumpa lagi di Baltimore kali ini, tidak sempat di Istana soalnya. Abdurrahman Wahid [AW]: Ya, ya. RN: Keadaan sehat-sehat? AW: Baik-baik saja. RN: Jadi apa yang baru yang ditemukan oleh para dokter di Baltimore ini? AW: Ya, mereka mendapati bahwa apa yang disarankan dari dokter-dokter kita seminggu sebelum saya barangkat itu, mereka sedang ribut harus ke sini. Kenapa? Karena keadaan saya ini naik-turun terus. Mereka takut kalau stroke saya kembali. Karena itu saya harus ke mari. Saya ke mari. Kata dokter, setelah diperiksa selengkapnya bahwa masalah naik turunnya itu hanyalah karena ada obat yang harus diganti. Jadi itu saja. RN: Tapi kekhawatiran stroke ketiga apakah riil itu? AW: Nggak ada. Memang ya tadinya. Mereka takut itu. Karena itu bisa saja menjadi stroke kalau tidak hati-hati. RN: Gus Dur, Anda tampaknya masih fit, juga dalam arti mengikuti perkembangan politik di tanah air ya? AW: Oh ya Kalau kita lihat ke belakang, pelajaran apa yang sebenarnya dapat anda tarik? AW: Kalau pergantian saya sih, itu ya menunjukkan betapa rendahnya nilai para politisi kita, tokoh-tokoh partai-partai kita itu. Mereka kerja sama dengan kekuatan-kekuatan anti-demokrasi. Itulah yang tidak saya duga sama sekali. RN: Anda tidak menduga? AW: Nggak, memang nggak menduga, karena ya, orang serendah itu kan nggak mungkin toh. RN: Pada jamannya Soeharto, Gus Dur, kita sering ngobrol dan Salim Said misalnya mengatakan kalau ada dua politisi paling lihai di Indonesia itu adalah Soeharto dan Gus Dur, Anda. Bagaimana Anda menghadapi real politik tanggal 22/23 Juli itu. Perhitungan Anda apa? AW: Yaitu tadi. Saya memperhitungkan bahwa kekuatan partai-partai tidak akan serendah itu. Jadi under-estimate (menganggap ringan, Red.) saya. Ya, itu akibatnya ya begini ini. RN: Partai-partai saja atau juga kalangan lain, kalangan tentara atau kalangan yang lain pula? AW: Ya, tentara itulah yang anti-demokrasi Yang lain mungkin para pengusaha, sebagian daripada para pengusaha itu kan orang-orang yang mendapatkan katakanlah kemudahan-kemudahan dan pertolongan di zaman Soeharto, sehingga mereka bisa menjadi konglomerat. RN: Anda seolah-olah mengatakan ada elemen-elemen pengkhianat di tengah jalan? AW: Jelas dong,. RN: Jelas ya? AW: Jelas. RN: Indikasi dan identifikasinya bagaimana? Siapa? AW: Saya tidak akan berbicara mengenai siapa-siapa. Indikasi cukup kuat. RN: Momen-momennya? Pada tanggal-tanggal itu? AW: Ya, momen saja ada orang yang membuat supaya militer itu ikut dalam pemerintahan. Maka direkrut Bob Dole sebagai lobyist di Amerika. Dan bekas senator Bob Dole ini orang republiken yang, ya katakanlah punya pengaruh cukup besar pada George Bush. RN: Tapi dari sudut kepentingan Amerika, apakah menurut Anda, ada peran atau lobi dari pihak Amerika pada hari-hari menjelang Anda diminta turun? AW: Saya nggak tahu. Terus terang saja, bagi saya ya belum bisa melakukan rekonstruksi hal-hal kemarin yang terjadi. Hanya saja pada waktu itu ada laporan-laporan kepada saya bahwa ada enam buah kapal selam Amerika sedang berada di perairan Indonesia. Tadi malam Paul Wolfowitz orang kedua di Departemen Pertahanan mengatakan kepada saya adalah jangan sampai berhadapan dengan Megawati Soekarnoputri selaku Presiden. Ya, saya bilang itu tergantung, kalau Megawati bertindak demokratis, ya tentu satu jalan dengan saya. Tapi kalau berhadapan, yaitu melakukan hal-hal yang tidak demokratis, ya dengan sendirinya berbeda. Tapi saya berjanji tidak akan menyerang dia, menyebut nama. RN: Jadi Paul Wolfowitz sebenarnya mengkhawatirkan Anda atau partai Anda menjadi oposisi konfrontasi dengan Presiden Megawati? AW: Ya, mungkin juga. RN: Apa dasarnya kekhawatiran ini? AW: Ya itu tadi, supaya ada kelangsungan hidup daripada Megawati, karena mereka melihat bahwa Megawati ini adalah orang yang mengadakan proses demokratisasi secara bertahap. Demikian wawancara Radio Nederland dengan Presiden Indonesia keempat, KH Abdurrahman Wahid. --------------------------------------------------------------------- Radio Nederland Wereldomroep, Postbus 222, 1200 JG Hilversum Copyright Radio Nederland Wereldomroep. --------------------------------------------------------------------- ...........Menuju Indonesia yang Demokratis dan Berkeadilan............ Untuk bergabung atau keluar dari Milis, silakan anda lakukan sendiri Bergabung: [EMAIL PROTECTED] Keluar: [EMAIL PROTECTED] ->Cake, parcel lebaran & bunga2 natal? Di sini, http://www.indokado.com<- -> FREE email !! [EMAIL PROTECTED] ... http://www.kulitinta.com <-