On Saturday 07 June 2003 18:22, Ikhlasul Amal wrote: > Pada 07 Jun 2003, 14:37:04, Iyan on The Nux menulis (diringkas): > % > % > Ingat 1 dolar di sana ama aja dengan uang makan 3x di yogya. Apalagi > % > beli Windows yang hampir 3 jt an. Kalo mau real harga windows itu > % > seharusnya cuma 300 ribuan karena sudah merupakan hajat hidup orang > % > banyak. > % > Dengan murahnya dan sesuainya harga software dengan daya beli > % > masyarakat Indonesia insya allah masyarakat akan patuh juga koq. > % Benarkah? Contoh kasus hak cipta lagu dan VCD Indonesia. > % Ujung-ujungnya masyarakat lebih suka mengkopi atau membeli versi > % bajakan. > % > ---akhir kutipan--- > > Memang idealnya kita bisa mendapatkan solusi alternatif terhadap > kondisi tersebut. Dengan lebih banyak pilihan yang dapat > diambil, tawar-menawar ("bargaining") dengan pihak lain dapat > lebih baik. Namun demikian, persoalan harga juga sepatutnya > diperhatikan oleh vendor perangkat lunak. Media yang memiliki > properti intelektual lain seperti buku dan lagu sudah > mempertimbangkan hal itu, sehingga harga VCD di Indonesia > misalnya bisa lebih terjangkau. Bahwa setelah itu masih juga > dibajak, tentunya hal ini perlu pekerjaan ekstra. Pertimbangan > harga dari vendor ini a.l. tujuannya mengurangi alasan orang > untuk melakukan pembajakan.
Bicara soal pilihan, kita pasti pilih yang free daripada yang komersial dengan kemampuan yang sama. Kalo masalah pembajakan itu masalah moral? mau bicara moral hehe. Seperti mp3 termasuk pembajakan nggak? kita mau 'kopi' atau nggak? Semakin banyak pembeli 'kopian' semakin banyak penjual 'kopian'. Kembali ke kita sendiri, saya sendiri sudah mencoba untuk membeli kaset-kaset yang mp3nya saya punya. Paling nggak sedikit demi sedikit menyokong orang lain untuk tetap menghasilkan sesuatu bagi diri sendiri dan masyarakat. Iwan Setiawan --------------------------------------------------------------------- To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] For additional commands, e-mail: [EMAIL PROTECTED]