> -----Original Message----- > From: adwinwijaya [mailto:[EMAIL PROTECTED] > Sent: Saturday, April 17, 2004 3:38 AM > To: David Sudjiman > Subject: Re[3]: [linux-aktivis] SKS --> was: Software-RI KO di Negeri > Sendiri
> Kenapa sementara ... coba pikir ... programming gaya SKS (atau bhs > kerennya Quick and Dirty..istilah keren lainnya lagi model hack) > ada masalah di masa mendatang ... misal .. > code susah dimaintain ... susah di kembangkan lebih lanjut. > Kalau sudah begitu ... banyak software yg 'mati' dan diganti dengan yg > baru. Bikin software itu butuh perencanaan ... ga bisa kebut semalem > (kecuali bikin software model tool kecil2xan ... ) Kalau Quick and Dirty, saya setuju that's not always good solution tapi Quick and Dirty != Sistem Kebut Semalam SKS = Quick tidak selalu Dirty Nah, sekarang yang dimasalahkan dari awal itu sistem SKS atau QnD? Kalau pembuatan a la QnD, saya setuju dengan anda. Tapi kalau cara SKS, hal tsb tidak masalah selama code-nya bagus. Saya rasa mis-komunikasi disini adalah "dirty"-nya. > Teman2x saya dan saya sendiri mengalami spt ini (saya programmer > juga :) ) ... saya dulu juga > bangga kalau bisa quick and dirty. Tp begitu si boss minta tambah ini > itu .. saya kelabakan ... akhirnya code yg dirty ini jadi tambah dirty > dan susah di maintain (oleh diri sendiri dan orang lain) :( ... Tidak semua orang yang kerja SKS hasilnya dirty, pandangannya coba diluaskan supaya bisa lihat programmer diluar lingkungan anda. Banyak kok yang pinter-pinter, bisa bikin program "Quick and Shining" :) > Saya kasih contoh, misalnya software anda pada versi sekarang hanya > mampu menangani transaksi dalam bentuk rupiah. Bbrp tahun kedepan, > perusahaan pengguna software berkembang dan mau melakukan transaksi > dgn bbrp negara lain dan software yg hanya bisa menangani transaksi > dalam 1 mata uang saja sekarang harus di kembangkan supaya bisa > menagani transaksi dengan mata uang asing. cara kerjanya hanya berubah > sedikit. Kalau sistem yg anda bikin sistem kebut kebutan...ga pakai > planning yg mapan, architecture ga jelas dsb dsb ... ya kemungkinan > yg buruk anda harus merombak disana-sini (worst casenya: menulis ulang > code yg ada) > cmmiw ... Dulu sekali, waktu kita masih muda (emang sekarang tua? :D) awalnya memang sering buat program cara QnD seperti yang anda maksud. Tapi seiring waktu, banyaknya program yang dibuat saya punya banyak pengalaman. Karena saya sudah banyak pengalaman buat program, jadi tahu gimana buat aplikasi yang mudah di-custom pelanggan dan fleksible. Saya punya program GL under Linux, pertama buat sendiri dan fasilitasnya terbatas pada penggunaan toko alat teknik. Saya buatnya seminggu (program saja). Memang bukan semalam, tapi karena buatnya hanya malam hari, jadi seminggu menurut saya lumayanlah (jadi sistem kebut seminggu yah? :D). Tapi saya buat yang customible dan fleksible itu. Sekarang satu program tersebut didevelop (dilanjutkan) 4 orang , dan bisa digunakan untuk toko kecil, swalayan, grosir, bengkel, restoran, hotel, apotik, dll (satu program saja!). Semua itu bermula dari satu program sederhana yang dibuat seminggu (malam hari). Perencanaan juga awalnya dipikiran saja, sekarang sih sudah fine documented krn yg bikin bukan sendirian lagi. Code yang digunakan tidak ditulis ulang. Saya juga punya program ngitung SPT 2003 yang tahun ini kasusnya cukup heboh, saya bikin bener-bener semalam. Memang sih Quick and Dirty. Tapi bagian yang dirty saya pisahkan dari yang bagus-bagus, jadi kalau mau dilanjutkan masih gampang. Tapi buat apa? perhitungan tsb cuman dipakai tahun ini. Tahun depan sudah ndak sekarang ini lagi hehehe. Intinya, kalau punya pengalaman, kalaupun buat cara QnD, tapi bisa kira-kira yang dirty yang mana dan bisa dipilah dan dikumpulkan sendiri. salam -iggy -- Berhenti langganan: [EMAIL PROTECTED] Arsip dan info: http://linux.or.id/milis.php