On Saturday 13 September 2008 15:21:00 [EMAIL PROTECTED] wrote: > rencananya kami akan memberikan berupa mentahan sehingga mungkin ide bagus > juga untuk menyewa bus..akan tetapi yang menjadi masalah adalah akomodasi > di bali kami hanya akan membiayai 1 orang saja..sehingga nantinya teman2 > lain yang numpang lewat bus dapat membayar sendiri akomodasi selama di > bali..:D
Apa panitia nantinya tega benar-benar akan memisahkan anggota 1 delegasi dari 1 daerah untuk misal hal-hal seperti transportasi di Bali menuju lokasi ILC, penginapan, atau hanya makanan saja? :-) Lucu juga misal ketika mau istirahat ada pengumuman "Bagi yang tidak memiliki jatah di hotel ini segera hengkang dan cari hotel lain!", atau pada saat makan "Bagi yang tidak punya jatah makan, sila mencari warung di luar!", atau pada saat delegasi datang sampai terminal bis/airport ada yang ditinggal dan disuruh naik taksi atau angkutan umum sendiri :D Pengalaman saya selama ILC di Surabaya dan Jogja, yang tidak ditanggung secara nyata adalah Transportasi dari kota asal delegasi ke kota acara ILC diadakan dan sebaliknya, bagi yang tidak masuk jatah panitia. Panitia pada ILC di 2 kota tersebut menyediakan penginapan bagi SEMUA anggota delegasi yang datang baik jatah ataupun tidak, hanya saja perlu diatur per kamarnya begitu pula dengan MAKAN. Untuk memisahkan orang-orang yang masuk jatah dan tidak selain masalah transportasi akan susah. Tujuan mereka datang di ILC itu untuk BERKUMPUL. Jika panitia benar-benar STRIK untuk memisahkan yang jatah dan tidak selain transportasi, lebih baik saya usulkan tiap delegasi KPLI dan Komunitas mengirimkan hanya SATU orang saja dan TIDAK BOLEH ada tambahan. Jadi jelas yang datang adalah orang-orang yang "memiliki hak". Saya liat banyak dari KPLI di daerah yang ingin mengirimkan lebih dari satu orang ke ILC, tapi masih mempertimbangkan hal-hal tersebut. Dari sisi nilai komunitas pun sebenarnya semakin banyak kepala yang datang semakin bagus. O iya, untuk melaksanakan ILC sepertinya tidak harus mewah-mewah, kasus ILC 2006 di Surabaya misalnya, kita bisa menginap dengan nyaman di penginapan di lingkungan kampus, acara ILC-nya pun di kampus yang lega, makanan enak pun menggunakan dus katering, dst. Yang penting semua perwakilan KPLI/Komunitas bisa kumpul, berbagi, dan berdiskusi, tanpa harus khawatir hal-hal lain di luar itu. Yah, ini sekedar masukan sahaja. Tidak diterima tidak masalah. -- Numbers talk, bullshit walks. - Dave Miller on linux-kernel -- Berhenti langganan: [EMAIL PROTECTED] Arsip dan info: http://linux.or.id/milis