2009/12/30 adi <a...@postpi.com>
>
> On Wed, Dec 30, 2009 at 01:06:37AM +0800, cRisTaL wrote:
>>
>> kok masalah nama saja repot yah ...  kami memasyarakatkan linux gak
>> pernah menyebut nama nya kalau ini linux atau gnu/linux abis baru
>> dengar namanya saja orang sudah takut duluan :D dan tidak mau pake,
>> yang penting orang mau lihat dulu dan menikmati apa yang iya
>> gunakan... dan tidak heran loh kalo banyak orang di indonesia yang
>> kaget dengan statmen RMS :D
>
> mungkin repot buat yang mau mengerti, kalau yang cuek sih
> banyak :-) minimal bagi yang ngerti, pakai prinsip credit
> where credit is due lah. sudah jelas kok kontribusi GNU
> dalam hal ini. jadi ya pas ada kesempatan bicara jangan
> dilupakan.
>
> saya sendiri kok merasa nggak sreg pakai GNU/Linux, mungkin
> karena faktor kebiasaan :-) di sisi lain, saya berharap
> apa-apa yang dibawa oleh GNU (RMS) lah yang dominan, bukan
> yang ada di pikiran Linus.

GNU bisa dinilai dan dihargai dari mereka yang berinteraksi dengan
aplikasi2 gnu secara langsung, lebih jauh lagi free software movement
value yang ingin di capai dari penyebutan GNU lebih bisa dihargai oleh
mereka yang memang membutuhkan 4 kebebasan (istilah pa rus user
mahir). Buat mereka yang hanya membutuh kan kebebasan 1, seperti
pemakai GIMP rasanya kurang merasa manfaat apa yang disebut free
software. Tapi buat yang sehari2 memakai lib2 gnu atau bahkan di sana
sini merubah sedikit, rasanya manfaat yang dirasakan begitu banyak.
Kalo mo Free Software lebih banyak di hargai dan dapat perhatian penuh
IMHO user mahir harus bertambah. Saya pribadi menganggap model Free
Software lah yang tepat untuk pengembangan ilmu komputer di masa depan
bukan Open Source apalagi propertary.

just my 2 cent

> Salam,
>
> P.Y. Adi Prasaja
>
>
> --
> Berhenti langganan: linux-aktivis-unsubscr...@linux.or.id
> Arsip dan info: http://linux.or.id/milis
>



--
Best Regards

Resza

--
Berhenti langganan: linux-aktivis-unsubscr...@linux.or.id
Arsip dan info: http://linux.or.id/milis

Reply via email to