Sekedar masukan di bawah.. Salam, Eko
Software is more than just programming --- Yohanes Nugroho <[EMAIL PROTECTED]> schrieb am Mo, 10.11.2008: > Von: Yohanes Nugroho <[EMAIL PROTECTED]> > Betreff: Re: [linux-programming] tanya bash > An: linux-programming@linux.or.id > Datum: Montag, 10. November 2008, 1:16 > 2008/11/10 Eko Prasetya <[EMAIL PROTECTED]>: > >> > > Tools tidak bisa menggantikan developer yang bagus, > saya setuju. > > Tapi saya sudah membiasakan diri untuk menggunakan > lint, coverity dan valgrind > > untuk semua code dan unit-test saya (kecuali > third-party code). > > Jadi saya memaksa developer lain untuk mengikuti > standar yang disediakan oleh > > tools tadi. > > saya setuju. unit testing merupakan cara yang sangat baik > (karena > pasti bisa di mana saja). Saya juga selalu mengecek > menggunakan tools > jika tersedia. > Biasanya setiap perusahaan mempunyai standardisasi pengkodean untuk mencegah keanekaragaman (stil) dalam berkode. Namun biasanya ini tidak cukup, karena standard kode yang dicanangkan dalam perusahaan belum tentu dapat diterima oleh perusahaan lain. Dari sini muncul standard2 yang bisa dipakai acuan oleh semua perusahaan. APalagi sekarang ini banyak perusahaaan yang dinilai tinggi tidaknya kualitas dengan bertanya apakah punya sertifikat atau tidak. Yang lagi ngetrend sekarang contohnya adalah CMMI yang punya level 1 sampai 5 (CMIIW). Makin tinggi levelnya, maka dinilai perusahaan itu makin matang. Kembali lagi ke standard pengkodean, jangan lupa ada satu standard yang namanya MISRA. Tools dalam MISRA ini bisa kita konfigurasi terhadap kebutuhan. Jangan lupa, biasanya sebuah perusahaan hanya memberlakukan satu jebnis option untuk kompilasi, sebagai developer tidak boleh ngutak atik lagi. Jadi saya rasa semua hal di atas sama perlunya. Kebiasaan yang baik antara lain akan meningkatkan efisiensi. Karena mau tidak mau, kita harus melewati step pengkodean, kompilasi --> kalau ada warning harus dihilangkan, step check standard pengkodean (contoh MISRA). Kalau ada warning kita harus balik lagi ke step pengkodean dst. Makin banyak rekursiv yang dikerjakan makin tidak efisien. Setelap tahap ini selesai biasanya kita berikan ke orang lain untuk tahap review. Proses di atas belum ada apa2nya jika dibanding dengan pengkodean untuk software pesawat terbang. Setiap code line harus mendapatkan sertifikasi artinya setiap code line akan ada diskusi. Selain itupun developernya sendri harus sudah punya sertifikat khusus. -- Berhenti langganan: [EMAIL PROTECTED] Arsip dan info: http://linux.or.id/milis