mmmmmmmmmm interesting.Did you type this is yourself or did you cut and past this from the web or something.I cut it from lyx and put into emacs and then back into lyx and it seemed to fix it. Of cause you loose all the footers and stuff.

as for the program to change chr(0xa0) to chr(0x20) I could do that in C with something like the below. (untested) But some scripting dude could knock something better up in a jiffy.



#include <stdio.h>

int main(argc,argv) /* enable comand line arguments */

/* set up all the variables*/
int argc;
char *argv[];

{
FILE *infile;
FILE *outfile;
char inchar;


/* take action on input arguments*/
if (argc ==1) /*case for no file name input*/
{

printf("\n Created by\n");
printf(" Owen Lucas\n");

printf(" 18/02/2003\n\n");
printf("\n Pass the Lyx file to this program as an argument\n\n");
exit();
}
if (argc >=3) /*case for too many inputs*/
{
printf("\nToo many command line inputs");
exit();
}
if (argc ==2) /*case for correct inputs*/
{
infile = fopen(argv[1],"r");
}
if (infile == NULL)
{
printf("The file can not be located");
exit();
}

outfile = fopen(outfile,"w");

while(inchar!=EOF)
{
inchar=getc(infile);
if (inchar == 0xa0)
{
inchar=0x20;
}
fprintf(outfile,"%c",inchar);
}
}

printf("\n\n The lyx file was fixed \n\n");
fclose(outfile);
fclose(infile);
}























Adinda Praditya wrote:

Hi list,...

Have look the file and convert it to DVI or PDF

Do you guys know what's wrong with the file?

I'm using 1.3 qt on Mandrake 9.0

Thanks,

Dida


------------------------------------------------------------------------

#LyX 1.3 created this file. For more info see http://www.lyx.org/
\lyxformat 221
\textclass book
\language english
\inputencoding auto
\fontscheme default
\graphics default
\paperfontsize default
\spacing single
\papersize Default
\paperpackage a4
\use_geometry 0
\use_amsmath 0
\use_natbib 0
\use_numerical_citations 0
\paperorientation portrait
\secnumdepth 3
\tocdepth 3
\paragraph_separation indent
\defskip medskip
\quotes_language english
\quotes_times 2
\papercolumns 1
\papersides 1
\paperpagestyle default

\layout Chapter

Titik Bertolak - Awal Berkait
\layout Section

Agama Kristen Nyaris Roboh
\layout Standard

7 April tahun 30 A.D.
(Anno Domini)
\begin_inset Foot
collapsed true

\layout Standard

Tahun A.D.
(Anno Domini) = Tahun-tahun Tuhan masehi
\end_inset

bertepatan dengan hari Jum'at, YESUS KRISTUS putera Tuhan yang diutus pada
domba-domba Israel telah dijatuhi hukuman mati, disalib! Demikianlah cerita yan
g tersurat dalam kitab suci ummat Kristen, Perjanjian Baru.
\layout Standard

Di lembah GOLGOTTA Bethlehem Yerusalem, kira-kira pukul 3 sore pada Jum'at yang
na'as itu, dalam keadaan hampir telanjang, Yesus sang Putera telah menjalani hu
kuman matinya. Itulah klimaks dari kegagalan missinya.
Ia gagal total menanam benih di atas ketandusan bangsanya. James M.
Stalker berkata dalam bukunya:
\layout Quote

"Belum pernah di dunia ini sesuatu kegagalan begitu mutlak nampaknya seperti
kegagalan Tuhan Yesus.
Tubuhnya terkapar dalam kubur.
Musuh-musuhnya sudah menang.
Kematian mengakhiri segala pertentangan dan dari kedua yang bertentangan
itu, kemenangan adalah pada pihak pemimpin-pemimpin Yahudi.
Tuhan Yesus sudah tampak dan menyatakan diri sebagai Messias.
Tetapi Ia bukanlah jenis Messias yang mereka idam-idamkan.
Pengikut-pengikutnya sedikit saja jumlahnya dan tidak berpengaruh.
Masa kerjanya singkat sekali.
Sekarang Ia sudah mati dan tamatlah riwayatnya."
\begin_inset Foot
collapsed true

\layout Standard

James M.
Stalker, SENGSARA TUHAN YESUS, terjemahan T.F.
Foedioka, Jakarta, B.P.
Keristen, tiada tahun, hal.
120
\end_inset


\layout Standard

Alangkah ironisnya peristiwa itu.
Betapa tidak, sang BAPAK di sorga seolah-olah tidak mengenal watak hakiki
bangsa Israel "selalu berkhianat" terutama terhadap Utusan-utusan yang datang. A
h, lagi-lagi Tuhan Bapak itu telah lalai mempersiapkan keamanan menjelang
Sang Putera datang ketengah domba-domba Israel.
Ataukah ada unsur kesengajaan sang BAPAK membunuh PUTERANYA sendiri?
\layout Standard

Cobalah lihat peristiwa yang menimpa diri Yesus ini. Bahkan pengikut-pengikutnya
yang sedikit itupun mengingkari dia.
SIMON PETRUS murid yang dicinta dan menyintai juga meninggalkannya. Bukan itu sa
ja, ia banyak menyaksikan adegan-adegan hina atas Gurunya. Ia menyaksikan Gurunya
dituntut di depan pengadilan, tapi ia diam saja. Ia menyaksikan pukulan-pukulan
tinju menjatuhi tubuh Gurunya, ia diam saja. Saat Gurunya diludahi, ia diam
saja.
Ketika orang bertanya apakah ia kenal Yesus, ia menjawab:
\layout Quote

"Aku tidak kenal orang itu." Sampai tiga kali orang bertanya padanya, Simon Petru
s murid yang terdekat itu tetap menyangkal.
Padahal ia pernah bersumpah di hadapan Gurunya: "Biarpun hamba mati bersama-sam
a TUHAN tiada hamba akan menyangkali Tuhan."
\begin_inset Foot
collapsed true

\layout Standard

Matius 26: 35.
(3
\end_inset


\layout Standard

Takutkah ia? Ataukah ia sehaluan dengan Judas Iskariot si pengkhianat?!!

\layout Standard

Cobalah lihat yang lain, seluruh lapisan masrakat, orang-orang Yahudi, orang
tua ahli-ahli Taurat, seluruhnya ikut melibatkan diri mereka atas pembunuhan ya
ng keji.
Bahkan yang memilih vonis salib adalah mereka.
\begin_inset Foot
collapsed true

\layout Standard

Yahya 18: 35;-Mattius 27: 23
\end_inset


\layout Standard

Tatkala kematian di salib berakhir dengan jeritan putus harap: "Ya Tuhan!
Ya Tuhan, mengapa Engkau tinggalkan Aku" (Eli Eli Lama Sabakhtani), sedangkan d
ari sang BAPAK di sorga tiada juga datang jawaban atas panggilan putera
yang menyayat pilu, maka berakhirlah sudah kisah dramatis di lembah Golgotta. S
ebaliknya dari kisah yang tamat, dimulailah awal persengketaan religius di kal
angan theoloog-theoloog Kristen terhadap diri Yesus.
Figur siapa "YESUS KRISTUS" menjadi pokok fundamentil dari kekacauan iman
yang tak habis-habisnya.
\layout Standard

Siapakah sebenarnya ia itu? Seorang manusia, Superman, Juru Selamat yang
celaka, SEMI (setengah) GOD, ataukah ia PUTERA Tuhan atau TUHAN itu
sendiri? Itulah soal-soal yang memusingkan akal, mengacaukan keyakinan
kaum kristen.
Missinya yang singkat dan gagal total, kematiannya yang hina di palang
kayu, membuktikan secara nyata betapa mati gersang rohani bangsa Yahudi
dan betapa sia-sia serta konyol setiap Utusan Tuhan yang datang pada mereka.

\layout Standard

Adalah satu hal yang wajar bila sejarah Yesus berakhir pada kematiannya:
Sebagaimana yang dikatakan James Stalker: "Sekarang ia sudah mati dan
tamatlah riwayatnya."
\layout Standard

Akan tetapi pada kenyataannya tidak demikian; Sejarah Kristen mulai
menampilkan lembaran-lembaran babak baru tentang Yesus.
Justru dengan kisah "SESUDAH MATINYA" itulah, jalan baru telah terbuka
lempang bagi kelangsungan iman kristiani.
Kematian Yesus bukan penutup dari kegagalannya, demikian theolog-theolog
Kristen berbicara.
Dari kematian timbul masa cerah.
Samuel Zwemer berkata:
\layout Quote

"Syukur kepada Allah bahwa berita Injil tidak berakhir dengan kematian
Kristus.
Cerita itu tidak tammat dengan jeritan kemenangannya "sudah selesai."
Demikian juga amanat kerasulan.
Kematian Kristus disusul oleh kebangkitannya."
\begin_inset Foot
collapsed true

\layout Standard

Samuel Zwemer, Kemuliaan Salib, terjemah Gajus Siagian, BPK.
Jakarta, 1970, hal.
70.
\end_inset


\layout Standard

Orang-orang yang menjadi saksi mata kisah kebangkitan dari maut tersebut,
termasuk murid-muridnya yang ingkar, konon memperoleh kembali keyakinan
mereka akan Tuhannya Yesus.
Kebangkitan dari maut memancarkan cahaya baru, kata Samuel.
\begin_inset Foot
collapsed true

\layout Standard

idem, hal 72
\end_inset

Karenanya kegagalan missi beralih success, yang ingkar balik percaya,
yang berdosa putih kembali, dan tammatnya kisah Kristus karena kematiannya
menjadi berlanjut.
\layout Standard

James Stalker berkata:
\layout Quote

"Karena kebangkitannya dari maut maka kebangkitan itu sendiri adalah MUJIZAT
terbesar, sehingga karenanya SELURUH KEHIDUPANNYA YANG AJAIB menjadi
dapat dipercaya."
\begin_inset Foot
collapsed true

\layout Standard

James Stalker, Sengsara Tuhan Yesus, hal.
121
\end_inset


\layout Standard

Rasul Paulus juga berkata:
\layout Quote

"Jika Kristus tidak dibangkitkan maka sia-sialah kepercayaanmu dan kamu
masih hidup dalam dosamu."
\begin_inset Foot
collapsed true

\layout Standard

Korintus 15: 11
\end_inset


\layout Standard

Itulah makna kebangkitan.
Sayangnya kebangkitan itu hanya berjalan 40 hari.
\layout Standard

Pada hari ke-40 dari kematian Yesus maka tubuhnya yang dipermuliakan
itupun kembalilah ke tempatnya yang sejati, di sebelah KANAN ALLAH BAPAK.
\begin_inset Foot
collapsed true

\layout Standard

James Stalker, Sengsara Tuhan Yesus, hal.
128
\end_inset


\layout Standard

Tidak semua kaum Yahudi yang mati rohani sempat menjadi saksi-saksi
mata.
\layout Standard

Konon kepercayaan hanya menjalar pada segelintir manusia yang melihat
kisah kebangkitan itu.
\layout Standard

Apakah yang melihat sanggup bertahan, padahal semenjak Yesus lenyap telah
timbul kontroversi-kontroversi religius yang tak kunjung selesai.
Bertahun-tahun awan gelap meliputi ummat Masehi.
Opini-opini yang bertentangan mengenai siapa YESUS KRISTUS melanda kaum
pendeta, kaum paderi, uskup-uskup dan Paus-paus.
Mereka saling berbantah, saling mengucil, saling melaknat dan mengutuk.
Masa gelap dan silang sengketa ini harus disudahi serta dicarikan
obat penawar demi kelangsungan hidup agama itu sendiri.
\layout Standard

Hal inilah yang menyebabkan kisah versi Perjanjian Baru masih berlanjut.
\the_end



Reply via email to