Sesuai benih yang kau tabur itulah yang kau petik. Gempa bumi dan tsunami di Aceh dan Nias, gempa bumi di Yoyga dan Jawa Tengah, banjir dan tanah longsor merupakan sebagian dari akibatnya. Rasanya hutang Kamma tersebut belum lunas tinggal tunggu akibat berikutnya dari Hukum Kamma, sebab masih akan terus berlanjut dan kita pasti bisa menyaksikannya. Ada seseorang non Buddhis yang mempelajari Buddha Dharma menerangkan tentang Hukum Kamma secara terperinci di Koran Kompas tanggal 13 Maret 2002 berjudul: Karma Bangsa. Dan ternyata betul-betul persis terjadi dengan perhitungan saya, yakni 26 Desember 2004 gempa bumi dan tsunami di Aceh dan Nias, 27 Mei 2006 gempa bumi di Yogya dan Jawa-Tengah dan gunung Merapi bergolak menyemburkan lahar panas dan lava. Entah kapan dan apalagi yang akan terjadi, bencana alam dan musibah yang menimpa manusia yang amat biadab dan sadis, sebelum mereka benar-benar sadar dan mengerti akan akibat hukum kamma.
Hukum Yang Dibuat Oleh Manusia Di sisi lain, hukum yang dibuat oleh manusia sangat rapuh dan tidak menjamin. Jaksa, pengacara maupun hakim meskipun sudah profesor, doktor dan ahli hukum sekali pun boleh dikatakan semuanya mata duitan, ketika mereka diberi uang pelicin, maka kerjanya tidak sesuai hukum, masih bisa memihak, bisa memutar balikkan fakta, yang salah malah bisa lolos dan yang benar malah dihukum. Inilah kenyataan yang sering terjadi. Hukum yang dibuat manusia masih bisa dipermainkan atau diperjualbelikan, tidak memuaskan semua pihak karena tidak adil. Justru jaksa, pengacara dan hakimnya yang nakal suatu waktu akan menerima akibat dari Hukum Kamma, biasanya menjelang kematiannya Hukum Kamma akan bekerja pada mereka yang nakal, misalnya menderita busung perutnya bengkak atau menderita sakit yang susah diobati sampai mati penasaran. Tapi kebanyakan mereka lupa akibatnya, waktu berbuat dan menerima suap merasa aman, enak tidak ada yang tahu, tapi mereka tak mengerti bahwa hukum kamma selalu mengintai dan menunggu waktunya tiba. Sedangkan hukum kamma sungguh adil, toleran, sesuai waktu dan kebutuhan, tepat sasaran, tidak memihak, tidak dapat diubah, tak mungkin bisa disogok dengan uang, tidak bisa diputar balik, tidak dapat diminta, datang sendiri jika sudah waktunya, tidak perlu jaksa, pengacara maupun hakim, sudah lengkap sendiri. Itulah Dhamma yang diajarkan oleh Buddha, selalu ada dan siap bekerja kapan saja jika dibutuhkan dan tidak memilih. 2. Hukum Alam Penyebabnya Hukum alam yang berarti alam menghukum manusia, karena alam sudah tidak mau lagi bersahabat dengan manusia, tidak mau menghargai manusia lagi yang sudah terlalu kotor dengan perbuatan jahatnya. Meskipun alam tidak punya jaksa, pengacara dan hakim namun nyatanya alam masih mampu menghukum manusia yang jahat, karena biasanya kejahatan manusia kadang masih bisa lolos dari kejaran polisi, lolos dari hukum pengadilan, maka selain hukum manusia maka alam akan tetap menunggu waktunya. Jika sudah sampai waktunya alam akan bekerja menghukum manusia dengan gempa bumi dan tsunami, badai topan, tanah longsor, banjir, kebakaran hutan, disambar petir, kekeringan, kemarau yang panjang tanpa air. Untuk lebih yakin hal ini maka di sini saya akan mengajak Anda untuk membuka buku Dhamma tentang riwayat hidup Buddha yang mau dibunuh oleh Devadata, juga ketika Buddha difitnah oleh Cinca yang mengatakan hamil oleh Buddha. Keduanya, baik Devadattha maupun Cinca, wanita yang dibayar untuk memfitnah Buddha, pada saat itu hukum kamma telah masak berbuah, maka tanah membelah menjadi dua, membuka lebar dan keduanya terperosok masuk kejurang tanah yang terbuka lebar, akhirnya menutup kembali setelah menelan kedua orang jahat itu. Maka dikatakan oleh Buddha, kedua orang itu karena kejahatan yang luar biasa, mereka masuk Neraka Avici yang sangat menyeramkan, tersiksa dan sangat menderita dalam waktu yang tak terhitung lamanya bisa mencapai berjuta-juta tahun. Karena itu jangan menganggap bahwa alam itu adalah benda mati, diam tidak bergerak, menurut jika diperlakukan apa saja oleh manusia, namun diam-diam alam bukan berarti mati tidak berdaya, alam pun mempunyai potensi yang amat dasyat, berbahaya, lihat saja contohnya film Titanic! Kapal pesiar Titanic yang amat besar, mewah, canggih, aman tetapi hanya karena tersenggol bongkahan es langsung ambruk dan tenggelam bersama dengan penumpangnya. Tak ada seorang pun yang mampu mengatasinya bahkan para nahkoda kapal pun ikut mati tengelam. Itulah buktinya bahwa alam juga bisa menghukum manusia, bukannya tidak bisa. Demikian juga Dewadatta dan Cinca yang amat kejam, sadis dan biadab maka di akhir hidupnya mereka terperosok masuk jurang, dan ditelan oleh tanah, lalu masuk ke alam Neraka Avici, inilah Dhamma yang harus dimengerti oleh kita semua. Memang ada hukum alam yang dipandang secara umum seperti hujan turun karena proses air laut atau air sungai yang menguap karena panas matahari lalu mengumpul menjadi gumpalan awan dan akibatnya turun hujan. Demikian pula dengan petir, gunung meletus, adanya musim, pergantian siang dan malam dan seterusnya. Juga gempa bumi dan tsunami menurut proses ilmu Meteorologi dan Geofisika ialah terjadinya pergeseran lempengan tanah di dasar lautan fasifik, namun pada saat gunung Merapi menjadi status awas, BMG (Badan Meteorologi dan Geofisika) menyatakan bahwa, Gunung Merapi sudah aman dan begitu statusnya diturunkan menjadi siaga tiba-tiba paginya gunung merepi itu mengeluarkan semburan debu panasnya sampai 200 derajat celsius, yang akhirnya menelan korban 2 orang yang lari ke dalam Bungker tapi tetap hangus terbakar, hal ini membuktikan bahwa keahlian apa pun yang dimiliki oleh manusia belum 100% menjamin. Tidak demikian dengan hukum alam yang sudah pasti dan tepat waktunya. Hukum alam ini berbeda dan tidak dikaitkan dengan hukum alam menurut BMG yang dimaksudkan pada materi dalam pembahasan yang ada hubungannya dengan bencana alam dan musibah yang menimpa umat manusia menurut pandangan agama Buddha. Bersambung....... Oleh: Bhikkhu Sudhammacaro (Rohaniwan Buddha) __________________________________________________ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com ** MABINDO - Forum Diskusi Masyarakat Buddhis Indonesia ** ** Kunjungi juga website global Mabindo di http://www.mabindo.org ** Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/MABINDO/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/