Pertanyaan:
Assalamualaikum Wr. Wb.
Ustadz, saya mau menanyakan mengenai masalah FPI. Saya sebenarnya salut 
terhadap pergerakan mereka yang langsung terjun memberantas kemaksiatan di 
masyarakat.

Tetapi saya melihat di media TV kelompok tersebut tidak terkendali sampai 
melakukan tindakan anarkis.
Ustadz, apakah FPI itu sebenarnya menempuh jalur dakwah yang baik? 
Akhwat

Jawaban
Wa 'alaikumussalam
Apa yang anda lihat tentang 'aksi-aksi anarkis' Front Pembela Islam (FPI) di 
media neo-lib, tidak pernah lepas dari penilaian subjektif media neo-lib itu 
sendiri. Kalau kesannya aksi-aksi itu anarkis, liputannya memang dibuat 
sedemikian rupa, setidaknya kesan anarkis itu memang diekspose, tujuannya untuk 
memojokkan posisi FPI, atau untuk menggambarkan betapa umat Islam itu anarkis. 
Padahal kesan anarkis yang ditayangkan televisi itu adalah akibat/asap bukan 
sebab/api. Media neo-lib bagaikan macan ompong ketika harus bicara tentang 
sebab/api, yaitu para pengusaha tempat hiburan yang melanggar Perda. Pihak 
media neo-lib dimanfaatkan oleh para cukong pemilik tempat hiburan yang 
bergelimang dengan harta itu untuk menampilkan kesan seolah-olah FPI itu tidak 
lebih dari segerombolan orang yang bertindak anarkis. Itu dimungkinkan karena 
karekteristik media, terutama televisi memang butuh liputan dan gambar yang 
sensasional. Media neo-lib tidak pernah menampilkan adegan/gambar-gambar proses 
awal di mana para anggota FPI sedang melakukan negosiasi secara damai dengan 
para pemilik tempat hiburan yang secara hukum memang melanggar peraturan resmi. 
Tetapi ketika para preman yang disewa oleh pihak pengelola tempat hiburan 
melakukan pelemparan dan provokasi --itulah dia apinya--, lalu FPI 
mempertahankan diri sehingga terjadi bentrokan --itulah dia asapnya-- itulah 
yang dinaikkan di layar kaca oleh media neo-lib. Karena secara visual, gambar 
itu lebih menarik ketimbang gambar orang sedang diskusi dengan damai.

Jadi ada unsur kesengajaan dalam penayangan gambar bentrokan/anarkisme yang 
terjadi. Sudah rahasia umum pihak media neo-lib dimanfaatkan oleh para cukong 
pemilik tempat hiburan yang bergelimang dengan harta itu untuk menampilkan 
kesan seolah-olah FPI itu tidak lebih dari segerombolan orang yang bertindak 
anarkis. Asap berupa bentrokan/anarki itulah yang berulang diekspos. Media 
neo-lib tidak pernah menayangkan apinya, yaitu akar masalah. Api berupa akar 
masalah itu yakni pengusaha tempat maksiat yang jelas-jelas melanggar hukum 
negara dan sekaligus hukum agama, sama sekali tidak pernah ditayangkan. Asap 
yang ditayangkan, tetapi api tidak pernah ditayangkan. Mengapa? Mengapa? 
Mengapa?

Karena para cukong itu punya uang tak terhingga jumlahnya untuk bisa membuat 
para wartawan, jurnalis bahkan pemred media neo-lib itu untuk duduk manis dan 
tenang, tidak mengorek kesalahan para pengusaha maksiat. Uang juga bisa membuat 
mereka lebih fasih untuk mengatakan bahwa biang keroknya adalah FPI. Bahkan 
uang mereka bisa membuat pihak aparat kepolisian pun duduk manis, diam 
seolah-olah tidak tahu bahwa ada pelanggaran berat yang sedang terjadi di depan 
hidungnya. Di negeri kita, dalam hal api kemaksiyatan, itu institusi kepolisian 
memang masih belum bisa gagah seperti yang sering kita lihat di film-film 
idealis. Mungkin semua itu masih ada di 'Republik Mimpi'.

Dan kekuatan rakyat yang diwakili oleh organisasi semacam FPI masih harus terus 
menerima nasib buruk, yaitu dipelintir posisinya di media neo-lib. FPI yang 
hanya sekadar asap, dipelintir posisinya menjadi api. Sayangnya, FPI tidak 
punya kekuatan media yang kuat untuk menangkis fitnah yang selalu memojokkan 
posisi mereka dari asap menjadi api. 
Wallahu a'lam bishshawab, wassalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh, 

Oh, ya, saya berhenti melayani monkey business. The case of FPI is closed. Once 
again, no more monkey business.
Howgh
Nohetto
HMNA


  ----- Original Message ----- 
  From: jonathan jimmy jimmy 
  To: mayapadaprana@yahoogroups.com 
  Sent: Thursday, June 26, 2008 9:41 PM
  Subject: Bls: [Mayapada Prana] FPI selama 10 tahun ini


  O... Jadi memang imbangkan..(balance) if you meaning of
  +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
  HMNA:
  if you meaning of? Belajarlah bahasa Inggris, nyong !
  +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
  ada api ada asap..
  semua itu hukum sebab akibat...
  kalo ga memulai anarkis...mana ada orang tiba2 membunuh atau melukai orang2 
FPI tanpa sebab.
  Think again with your Brain or you dont have brain?


  ----- Pesan Asli ----
  Dari: H. M. Nur Abdurrahman <[EMAIL PROTECTED]>
  Kepada: mayapadaprana@yahoogroups.com
  Terkirim: Kamis, 26 Juni, 2008 17:49:26
  Topik: Re: [Mayapada Prana] FPI selama 10 tahun ini


   

  Bahasa apa yang anda ketahui? Tidak faham benar bahasa Indonesia ya ! Anda 
rupanya tidak faham apa arti informasi perimbangan, meaning, it is a balanced 
information. Dat is een gebalanseerde informatie !!! Meaning it is information 
from the other side of the neo-lib publications, van de andere zijde van de 
neo-lib publicaties. Understand ?!? Nog niet begrijpen ? Dan ga jij maar naar 
de maan !!!
  Aquwlu qawliy haadza,
  HMNA

    ----- Original Message ----- 
    From: jonathan jimmy jimmy 
    To: mayapadaprana@ yahoogroups. com 
    Sent: Thursday, June 26, 2008 3:30 PM
    Subject: Bls: [Mayapada Prana] FPI selama 10 tahun ini


    Yang baik aja di tulis...
    Buruknya juga donk...
    Anarkisnya ga di ceritain juga?


    ----- Pesan Asli ----
    Dari: H. M. Nur Abdurrahman <mnur.abdurrahman@ yahoo.co. id>
    Kepada: mayapadaprana@ yahoogroups. com
    Terkirim: Kamis, 26 Juni, 2008 10:58:39
    Topik: [Mayapada Prana] FPI selama 10 tahun ini



    Fyi, informasi perimbangan ttg FPI yang banyak dicerca akibat politik 
pemberitaan yang berat sebelah dari mas-media grafika dan elektronika neo-lib
    Salam
    HMNA

    ************ ********* ********* ********* ********* ********* *********

    *Siapa saja pejuang FPI yang terbunuh, dianiaya, atau rumahnya diserbu,***
    *dalam perjuangan menegakkan amar makruf nahi munkar ?***
    *Dialog, musyawarah atau aksi apa saja yang diperjuangkan FPI selama 10 
tahun ini.***

    * *

    *Sebagian fakta ...*

    23 Juli 2000 M               :  Al-Habib Sholeh Alattas, penasihat FPI, 
ditembak sekelompok orang tak dikenal hingga terbunuh di Jakarta
    24 Juli 2000 M               :  KH. Cecep Bustomi, deklarator FPI, 
dibrondong tembakan hingga tewas di Serang.
    11 Desember 2000 M  :  Tim monitoring FPI dikejar dan ditembaki oleh aparat 
kepolisian Polres Jakarta Barat, sepanjang 4 Km, dari fly over Grogol hingga 
Petamburan.
    13 Desember 2000 M  :  Rumah kediaman Al-Habib Sholeh Al-Habsyi, Ketua 
Majelis Syura FPI Jawa Barat, dijarah dan dibakar gerombolan preman.
    16 Oktober 2001 M      :   FPI Lampung memberangkatkan sebanyak 219 orang 
sukarelawan jihad ke Afghanistan.
    17 Mei 2002 M              :   Ketua FPI Sumut, Sulistyo, 32 tahun, bersama 
laskar lainnya ditikam 30 orang pemuda tak dikenal di Jl. Ahmad Yani, Kesawan 
Medan.  Peristiwa ini terjadi selang beberapa hari setelah Laskar Pembela Islam 
melakukan konvoi damai menghimbau ditutupnya berbagai tempat maksiat di wilayah 
Medan dan Belawan.
    4 Oktober 2002 M        :    Penculikan 2 aktivis FPI dan seorang istri 
Komandan Laskar FPI oleh aparat Polres Metro Jakarta Pusat.
    5 Oktober 2002 M        :    Penangkapan 8 aktivis FPI oleh Polres Metro 
Jakarta Pusat.
    27 Oktober 2004 M      :    Selang empat hari setelah kejadian penutupan 
paksa sebuah Bar bernama Stardely di kawasan Kemang oleh Laskar Pembela Islam, 
maka sebanyak 201 tempat hiburan malam di wilayah Jakarta Selatan diputuskan 
pemerintah setempat untuk tutup selama Ramadhan, yang terdiri dari 32 diskotek, 
satu mandi uap, 44 griya pijat, dan 124 bar.
    Januari 2005 M             :     Sekitar 1051 Relawan FPI Untuk Aceh dengan 
dipimpin Ketua Umum FPI, Habib Rizieq Syihab, diterjunkan di tengah-tengah 
lahan bekas bencana Tsunami Aceh untuk melakukan evakuasi mayat. Para relawan 
FPI berdatangan dalam rombongan besar kapal laut, lainnya dengan pesawat udara 
dan jalur darat.  Mereka mencari, mengumpulkan, membungkus, menshalatkan, dan 
kemudian membawa mayat korban bencana Aceh itu ke atas truk untuk dibawa ke 
pemakaman massal. Melewati pekan ke-3, terjadi musibah pada relawan dari Bali 
yang diamputasi sebelah tangannya disebabkan terserang penyakit dari 
mayat-mayat itu...praktis setelah itu hampir tidak ada lagi yang berani 
mengangkat mayat, kecuali FPI.Setelah mayat-mayat dibungkus barulah tugas TNI 
menaikkan ke mobil-mobil untuk dibawa kekuburan masal. Setiap hari, rata-rata 
200-400 mayat dievakuasi setiap harinya, dan para laskar ditempatkan di Aceh 
selama 3 bulan hingga 12 bulan. 
    16 Oktober 2005 M       :      Ratusan preman sarang pelacuran Kalijodo 
Jakarta Barat menyerang para laskar FPI yang sedang konvoi melakukan himbauan 
penutupan tempat-tempat hiburan dan kegiatan maksiat dalam bulan Ramadan ini.
    18 Oktober 2005 M       :      Sekitar 150 Laskar Pembela Islam mendatangi 
Mapolres Jakarta Barat untuk mempertanyakan kelanjutan kasus penyerangan para 
preman sarang pelacuran Kalijodo, Tambora, Jakarta Barat terhadap Laskar 
Pembela Islam 2 hari sebelumnya. Namun aparat Kepolisian justru menangkap 
sebagian laskar yang datang dan dituduh membawa senjata tajam.
    12 April 2006 M             :      Sekitar 500 Laskar Pembela Islam tidak 
dapat menahan amarahnya akibat tidak mampunya sistem hukum dan penguasa di 
negeri ini untuk menghentikan penerbitan majalah Playboy. Rasa amarah ini 
mereka ungkapkan saat melakukan unjuk rasa dengan menghancurkan lobby utama 
gedung dimana Playboy berkantor di Jl TB Simatupang, Jakarta Selatan.
    15 April 2006 M             :       Hasil investigasi tim FPI di seluruh 
Indonesia dan juga berbagai berita yang diberitakan berbagai media di 
Indonesia, disimpulkan bahwa pedagang majalah enggan menjual majalah Playboy 
karena takut di sweeping oleh Laskar Pembela Islam.
    12 Februari 2007 M      :      Setelah diprotes FPI Bandung, akhirnya Wakil 
Direktur Rumah Sakit Kebon Jati Bandung, Yunandi, mengizinkan para perawat 
memakai jilbab saat bertugas. Izin mengenakan jilbab bagi perawat itu tertuang 
dalam surat kesepakatan yang ditandatangani pihak Rumah Sakit Kebon Jati dan 
Front Pembela Islam (FPI) Bandung sebagai saksi. 

    *Selengkapnya silahkan klik di http://sejarahfpi. blogspot. 
com<http://sejarahfpi. blogspot. com/>

Kirim email ke