Mbah Wal,

yupss begitulah.... secara tehnologi memang benar ya,,, banyak
peningkatan... tapi secara moral... tetap saja mempertahankan moral tukang
perang.. ... wong ngajari agamane, sambil berkoar2 jualan kecap no.1 dan
merendahkan agama lain... nek perlu menghajar habis agama/kepercayaan
lain... moral perang... njur kapan bisa damai dunk..... wkwkwkwk...

salam,
sonyhw


On 6/20/10, Wal Suparmo <wal.supa...@yahoo.com> wrote:
>
>
>
>   Salam,
> Suatu bukti yang tak dapat disangkal dan bertentangan dengan propaganda
> agama itu sendiri ala komunis. Bahwa agama tidak ada hubungannya dengan
> peluhuran moral.Dan dibeberapa agama malah sebaliknya. Khususnya agama
> Nasrani dan Mohamadan ( karena agama lain tidak berpropaganda seperti ini),
> setelah lebih dari 2000 tahun terbukti tidak membuat manusia dan dunia
> menjadi lebih baik.
>
> Wasalam,
> Wal Suparmo
>
> --- Pada *Ming, 20/6/10, Sony Waluyo <ason...@gmail.com>* menulis:
>
>
>
> Dari: Sony Waluyo <ason...@gmail.com>
> Judul: Re: [Mayapada Prana] Korupsi Tetap Saja Berjaya
> Kepada: mayapadaprana@yahoogroups.com
> Tanggal: Minggu, 20 Juni, 2010, 8:34 AM
>
>
>
>  Mas Wal,
>
> jadi sekalipun Indonesia ini 100% islam atau 100% kristen tetap akan sama
> saja memegang rekor dlam bidang korupsi getu ya?... wkwkwwk...
>
> sonyhw
>
> On 6/20/10, Wal Suparmo <wal.suparmo@ 
> yahoo.com<http://id.mc762.mail.yahoo.com/mc/compose?to=wal.supa...@yahoo.com>>
> wrote:
>>
>>
>>     Salam,
>> Bangsa Indonesia sangat terkenal sebagai bangsa yang sangat agamis.
>> Bangsa yang mayoritas beragama Islam   yang negaranya adalah terkorup di
>> Asia.Dan Kupang yang penduduknya mayortitas beragama Kristen adalah kota
>> yang paling korup di Indonesia.Sungguh indah bukan?
>>
>> Wasalam,
>> Wal Suparmo
>>
>> --- Pada *Sab, 19/6/10, H. M. Nur Abdurahman <mnur.abdurrahman@ yahoo.co.
>> id<http://id.mc762.mail.yahoo.com/mc/compose?to=mnur.abdurrah...@yahoo.co.id>
>> >* menulis:
>>
>>
>>
>> Dari: H. M. Nur Abdurahman <mnur.abdurrahman@ yahoo.co. 
>> id<http://id.mc762.mail.yahoo.com/mc/compose?to=mnur.abdurrah...@yahoo.co.id>
>> >
>> Judul: [Mayapada Prana] Korupsi Tetap Saja Berjaya
>> Kepada: wanita-muslimah@ yahoogroups. 
>> com<http://id.mc762.mail.yahoo.com/mc/compose?to=wanita-musli...@yahoogroups.com>,
>> mayapadaprana@ yahoogroups. 
>> com<http://id.mc762.mail.yahoo.com/mc/compose?to=mayapadapr...@yahoogroups.com>
>> Tanggal: Sabtu, 19 Juni, 2010, 10:57 PM
>>
>>
>>  *Korupsi Tetap Saja Berjaya
>> oleh Ishak Ngeljaratan*
>> **
>> *Si vis pacem, para bellum! Ya, jika ingin damai bersiaplah untuk
>> berperang. Ungkapan ini dapat dikenakan pada pernyataan, jika ingin
>> hancurkan kejahatan korupsi siaplah memerangi korupsi, terutama siaplah
>> memerangi para pelaku korupsi dengan menyeret mereka ke sidang peradilan
>> hukum yang benar-benar berkeadilan dan yang benar-benar berkepastian hukum.
>> Berkeadilan hukum dan berkepastian hukum dalam proses peradilan tecermin
>> pada pemenuhan rasa
>> adil masyarakat yang terkena dampak buruk luar biasa dari kejahatan
>> korupsi.*
>> **
>> *Tingginya frekuensi pembahasan, diskusi, dan perdebatan tentang korupsi
>> sebagai topik rutin mungkin sudah lama mencapai puncaknya sehingga saat ini
>> kita berada dalam suasana anti-klimaks. Suasana demikian melelahkan dan
>> bahkan menjenuhkan atau membosankan ketika kita ingin melakukan
>> kajian-kajian
>> tentang korupsi sebagai sebuah isu topikal. Namun, topik bahasan tentang
>> korupsi tetaplah penting karena jenis kejahatan ini dapat melumpuhkan
>> eksistensi negara sebagai jenis kejahatan yang diberi stigma sebagai
>> extraordinary crime atau kejahatan luar biasa.*
>> **
>> *Sebagai kejahatan luar biasa, korupsi harus diberantas pula secara luar
>> biasa. Cara luar biasa yang selama ini ditempuh ialah adanya KPK, Pengadilan
>> Tipikor, dan terutama peran SBY, Presiden RI, sebagai panglima tertinggi
>> yang memegang komando langsung di dalam perang (bellum) melawan korupsi dan
>> para
>> koruptor. Namun, selama dua masa pemerintahan SBY, yaitu masa pemerintahan
>> SBY-JK plus masa awal pemerintahan SBYBoediono 2009-2014, terkesan kuat
>> bahwa hidup para pelaku kejahatan korupsi masih merasa aman atau habitatnya
>> belum
>> terusik. Padahal, seharusnya penjara sudah dipenuhi para koruptor dan
>> habitatnya sudah terobrak-abrik.*
>> **
>> *Kegagalan pemerintahan di bawah kepemimpinan SBY sebagai Presiden RI
>> dalam hal pemberantasan korupsi tidak semata-mata kegagalan pemerintahan
>> eksekutif, melainkan juga pemerintahan dalam institusi legislatif dan
>> yudikatif. Tidaklah berlebihan jika dinyatakan bahwa sejauh ini korupsi
>> masih tetap
>> berjaya bersama para pelakuknya. Pertanyaan mencurigakan ialah, apakah
>> para koruptor masih berada dalam hubungan yang aman dengan para elite yang
>> menempati berbagai posisi di dalam ketiga institusi pemerintahan, eksekutif,
>> legislatif, dan yudikatif.*
>> **
>> *Bagaimana mungkin habitat para penjahat ini aman-aman saja andaikata
>> para elite dalam segenap jajaran pemerintahan sudah berfungsi secara
>> maksimal dan optimal sesuai perbedaan perannya masing-masing.*
>> **
>> *Belum tuntasnya pemberantasan korupsi dalam bingkai suap-menyuap atau
>> dalam berbagai kasus markus (makelar kasus), termasuk pelelangan keadilan
>> (justice for sale), yang melibatkan kejaksaan, kepolisian,
>> kehakiman/peradilan , dan kepengacaraan sebagaimana ramai diberitakan selama
>> ini adalah bukti nyata
>> tentang masih berjayanya kaum koruptor di negeri ini. Sudah seharusnya
>> kasus korupsi perpajakan, perbankan, khususnya skandal Bank Century, dan
>> kejahatan lain sebagai top-hits issues yang melibatkan tokoh-tokoh
>> pemerintahan dalam kasus korupsi ditelanjangkan di depan rakyat sebagai
>> publik yang dambakan pemenuhan rasa adil melalui proses peradilan yang adil
>> dan terbuka.*
>> **
>> *Selama timbul kesan adanya persekongkongkolan kepentingan antara para
>> koruptor dan pejabat, maka selama itu perang melawan korupsi hanyalah suatu
>> idealisasi citra dalam idiom politik pejabat yang sama dengan political
>> nonsense (dusta politik) yang akhirnya hanya menyakitkan hati masyarakat dan
>> melindungi keberjayaan korupsi. Ada baiknya, kita memperbarui niat dan
>> tekad kita untuk kembali berusaha memerangi korupsi secara sungguh-sungguh
>> tanpa berkedok harimau atau serigala yang berbulu domba yang akan selalu
>> memakan domba sebagai mangsanya.*
>> **
>> **
>>
>>
>>
>>
>
>
>
>
> 
>

Kirim email ke