Hadapilah Dengan Senyuman!

By: Muhamad Agus Syafii

Hadapilah dengan senyuman! Ketika datang rasa sakit yang mendera  kita hanya 
bisa menangis, memohon dan berdoa pada Allah, kekuatan dan mustajabnya doa 
ditengah sakit hanya akan dipercaya oleh mereka yang pernah mengalami sakit dan 
putus asa, Itulah yang dirasakan seorang ibu separoh baya yang bertutur di 
Rumah Amalia.  Dokter memvonis bahwa cairan diparu-paru harus dibuang! 
Paru-paru sebelah kiri terlihat tiga jari tetapi kemudian menjadi enam jari, 
disaat dirinya terserang flu, flunya sembuh namun batuknya masih. Bila sedang 
berbaring menjadi terbatuk-batuk. Tidur harus miring bila terlentang seperti 
ada yang menekan, hal itu membuatnya terbatuk-batuk. Perkiraan dokter umurnya 
tinggal tujuh bulan lagi. Suaminya menangis melihat batuknya yang 
berkepanjangan dan paru-parunya semakin terendam.  Suami dan anak-anaknya 
seolah berpikir inilah akhir dari hidupnya.

Proses penyedotan cairan di Rumah Sakit dilaluinya. Beliau merasakan sakit yang 
luar biasa, selang yang dimasukkan ternyata lebih besar dari yang dibayangkan 
dan lebih kaku. Kalau salurannya dibuka untuk membuang cairan membuat dirinya 
terlonjak bangun dan terbatuk-batuk, bagian dada atas sampai perut bagian kanan 
sakit sekali. Tidak tergambar rasa sakitnya. Penuh rasa syukur, doa dan harapan 
selalu dipanjatkan untuk kesembuhan dan kasih sayang dari suami, anak-anak dan 
saudara juga teman-temannya.  Apalagi ketika penyakitnya bertambah, maagnya 
kambuh karena tidak tahan dengan obat penahan nyeri yang diberikan dokter. 
Bahkan beliau menolak diinfus karena susah mencari vena yang telah rusak 
kemoterapi yang pernah dilakukan. Menolak ditusuk-tusuk, tidak mau tangannya 
dipasang selang infus. cairan yang dikeluarkan dari paru-parunya  lebih dari 
tiga liter.

Alhamdulillah, selesai mengeluarkan cairan dari paru-paru, kondisi tubuhnya 
lebih cepat pulih dan dokter memperkenan pulang. Disaat Suami mengurus 
administrasi bertanya kepada perawat mengenai hasil laboratorium cairan itu. 
Perawat mengatakan, "Hasilnya bersih Pak.." Suaminya tidak percaya itu, "Yang 
benar sus, karena dulu ada sel ganas." Perawat itu menjawab dan menunjukkan, 
"Bapak, silahkan baca sendiri aja.." Begitu suaminya membaca, air matanya 
menetes, memanjatkan puji syukur kepada Allah, ia berlari menuju kamar istrinya 
mengabarkan berita bahagia, mereka berdua menangis, bersyukur atas kasih sayang 
Allah yang telah disembuhkan dari penyakitnya, sel ganas telah hilang. 
Subhnallah..!

"Yaitu orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan 
mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram." 
(QS. ar-Raad : 28).

Wassalam,
Muhamad Agus Syafii
--
Sahabatku, yuk..hadir di kegiatan "Secercah Harapan Untuk Amalia (CERIA)", 
Ahad, 15 April 2012. Jam 8 s.d 12 pagi di Rumah Amalia. Bila  berkenan 
berpartisipasi dlm bentuk buku bacaan, DVD IPTEK, peralatan sekolah, paket 
sembako, konsumsi silahkan kirimkan ke Rumah Amalia, Jl. Subagyo IV blok ii, 
No. 24 Komplek Peruri, Ciledug, Tangerang 15151. Dukungan & partisipasi anda 
sangat berarti bagi kami. Info: agussya...@yahoo.com atau SMS 087 8777 12 431, 
http://www.twitter.com/agussyafii, http://agussyafii.blogspot.com/




Kirim email ke