Assalamu'alaikum wr wb,
Kelompok Islam Liberal dan beberapa non Muslim
menyayangkan fatwa MUI yang menyatakan bahwa Ahmadiyah
adalah sesat. Seolah-olah MUI tidak menghargai
kebebasan beragama.

Sesungguhnya ummat Islam dan MUI menghargai kebebasan
beragama. Buktinya kita tidak pernah memaksa orang
beragama lain seperti Kristen, Katolik, dsb untuk
masuk agama Islam.

Namun jika ada aliran sesat yang mengaku sebagai
"Islam", tapi menyebarkan paham yang berbeda seperti
adanya Nabi setelah Nabi Muhammad SAW, atau
menyebarkan Al Qur'an yang lain terjemahannya, itu
sudah tak bisa ditolerir.

Bahkan di agama Kristen pun aliran sesat buktinya
tidak ditolerir. Contohnya pemimpin aliran sesat
"Sekte Hari Kiamat" dituntut ke pengadilan dan
dituntut 3 tahun penjara (lihat berita di bawah).

Nah, mengapakah sebagian pendeta yang mungkin turut
menuntut pentolan aliran sesat di agamanya, tiba-tiba
turut melecehkan MUI dan mencampuri urusan agama
Islam?

Sekte Keblinger


Oleh
Nirwanto Ki S. Hendrowinoto

Unik bin ajaib, lucu tapi konyol. Masih saja ada
sekelompok gerombolan orang yang meng-amin-kan bahwa
10 November 2003 sebagai hari pembebasan manusia dari
segala kehidupannya di muka bumi. Mereka meyakininya
‘kabar mempelai’ – dalam konteks teologi sebagai hari
kiamat. 
Tentu saja kebodohan pola berpikir seperti itu, bukan
saja keliru tetapi sudah kebablasan dalam mereformasi
rahasia kepunyaan Tuhan. Termasuk salah satunya adalah
kesombongan manusia dalam hal ini, Pendeta Mangapin
Sibuea yang mentahbiskan dirinya sebagai ‘nabi’ palsu
mengajak ke jalan sesat dan tidak taat.
Terhitung sebanyak dua ratus lima puluhan jemaat yang
datang dari berbagai daerah terprovokasi jadi korban
propaganda masuk sorga.
Kiamat bagi semua orang beragama dipercayai sebagai
hari akhir dan usainya kehidupan di muka bumi secara
serentak dan merata pasti akan datang. Namun, satu hal
yang terbatas dari diri manusia adalah keterbatasan
untuk mengetahui peristiwa ‘maha-rahasia’ itu,
menentukan waktunya , kapan ?.
Oleh karenanya, sangatlah ironis ramalan yang
diucapkan Mangapin tidak memiliki dasar terhadap
kebenaran firman Tuhan secara kontekstual alkitabiah.
Terlebih lagi, jemaat yang datang dari berbagai daerah
bisa terkena ‘sihir’ sehingga mereka tidak sadar kalau
yang dilakukan hanya sebuah kepicikan selama
berbulan-bulan lamanya. 
Seperti kita ketahui, ajaran sesat identik dengan
kekuasaan pola berpikir setan. Dimana kebenaran firman
Tuhan selalu diselewengkan dan diperkosa. Akibatnya,
bagi yang tidak memiliki dasar imani yang kuat, mereka
mudah tergerus oleh situasi dan emosi. 
Kesalahan besar inilah yang pada akhirnya menyeret
mereka pada upah dosa adalah maut . Ketika mereka
dibubarkan oleh pihak yang berwajib, bagaikan anak
ayam kehilangan induknya. Mereka tidak tahu harus
kemana dan bagaimana mencari kebenaran yang sejati
dalam mencari Tuhan. Orang semacam inilah yang patut
dikasihani dan perlu diubah dalam pola berpikirnya,
termasuk tingkat keimanannya yang perlu dipurifikasi
(disucikan).

Penyakit Sosial
Secara sadar produk dari masyarakat yang beraneka
ragam dan majemuk, cenderung mengindap penyakit
social. Perubahan itu sangat mempengaruhi sikap dan
prilaku yang neko-neko dan aneh. 
Contoh konkrit adalah sekte sesat yang mengadakan
acara ritual kebaktian di Jalan Siliwangi, Baleendah,
Kabupaten Bandung bersedia percaya menunggu waktu
pengangkatan seluruh jemaatnya ke surga dan lalu
menghilang.
Meyakini atas kebenaran itu, tidak tanggung-tanggung
mereka datang dari wilayah Timor, Papua, Manado dan
Sumatra yang telah mengeluarkan biaya cukup besar.
Bahkan mereka sudi meninggalkan sanak keluarga dan
famili supaya bisa ikut antrean masuk sorga lebih
dulu. 
Tingkat kejiwaan yang sakit inilah memaksa mereka
menjadi percaya dan tidak segan-segannya mengajak
orang lain untuk ikut bersama-sama. Mereka tidak lagi
mengandalkan logika dan cara berpikir yang sehat.
Mereka hanya mengandalkan rayuan manis dari nabi palsu
yang tidak lebih orang yang tidak memiliki identitas
diri yang jelas.
Sebenarnya, peristiwa serupa – jemaat yang memuja
setan dan aliran sesat di Indonesia bukan hanya sekali
ini saja. Melainkan dari dulu hingga sekarang,
komunitas yang keblinger ini ada saja pengikutnya dan
bertumbuh. Anehnya, semakin mereka dilarang
populasinya bukan bertambah surut melainkan justru
berkembang.
Melalui kedok agama, mereka bisa melakukan apa saja
dan menghalakan cara-cara yang salah. Kesakitan
seperti inilah yang perlu diwaspadai, karena hanya
merusak kehidupan umat manusia yang ingin bertumbuh
dengan baik dan damai sejahtera.

Tidak Sombong 
Dari sarana yang dipergunakan untuk ibadah saja,
jemaat yang datang dari segala penjuru sudah bisa
dipastikan akan membuat ricuh warga sekitarnya. Itu
sebabnya, sangatlah bisa dipahami jika warga yang
mendengar atas puji-pujian aneh menjadi terpancing
emosinya. 
Seharusnya dalam ritual keagamaan keteduhan hati dan
ketenangan jiwa merupakan basis yang perlu dijadikan
dasar dan landasan utama. Tanpa mempergunakan tongkat
keimanan yang kuat dan kokoh, niscaya banyak orang
yang tersandung kerikil kecil.
Itu sebabnya, di hadapan Tuhan semua orang tidak boleh
bermegah diri dan bersikap sombong dan congkak.
Apalagi, apa yang dilakukan kelompok sesat yang ada di
Bandung ini adalah bukti bahwa mereka datang dari
orang-orang yang ‘sakit’ dan tidak memiliki prestasi
hidup yang baik dan benar.
Akibat dari ulah segelintir manusia, kerukunan
beragama dan ikatan komunitas dalam konteks nilai
ke-Tuhan-an menjadi luntur. Oleh karenanya dalam
memelihara kerukunan yang sejati antar manusia,
diperlukan kesadaran membangun persamaan dan bukan
perbedaan-perbedaan. Apa yang dilakukan aliran sesat,
membangun kontruksi perbedaan yang tidak punya dasar
hukum firman Tuhan. 
Untung saja, baru 250-an jemaat yang perlu
dikarantina. Itu sebabnya sangatlah tepat tindakan
yang dilakukan pihak polisi mengamankan mereka. Sebab,
kata orang bijak lebih baik mencegah, daripada
menulari yang lain karena apa yang dilakukan mereka
sudah menjadi virus yang bisa mematikan syaraf dan
merusak iman kita. 

(Penulis adalah pemerhati masalah social dan budaya)
  
   
   
 Copyright © Sinar Harapan 2003 
 
http://www.sinarharapan.co.id/berita/0311/15/fea02.html

Pimpinan ”Sekte Kiamat” Dituntut 3 Tahun
... "Pondok Nabi" yang diduga menyebarkan aliran sesat
kepada para jemaatnya, ...
Mangapin yang dikenal sebagai pimpinan "Sekte Kiamat
10 November 2003" dan ...
www.pikiran-rakyat.com/cetak/0304/10/0311.htm

Ingin belajar Islam? Mari bergabung milis Media Dakwah
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]

__________________________________________________
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 


Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Reply via email to