9/8/2005 10:30:54 AM

Indonesia Tolak Israel

JAKARTA (Media): Pemerintah tidak akan membuka hubungan diplomatik dengan
Israel selama masalah Palestina belum terselesaikan. Menteri Luar Negeri
Hassan Wirajuda menegaskan hal tersebut kepada para wartawan di Jakarta,
kemarin.

"Mereka juga tahu bahwa selama ini sikap kita jelas, yaitu kita ingin
penyelesaian Palestina. Selama situasi itu belum tercapai, kita tidak akan
buka hubungan diplomatik (dengan Israel)," kata Menlu saat ditanyakan
tanggapan pemerintah seandainya negara Yahudi itu meminta membuka hubungan
diplomatik dengan RI.

"Jadi sikap pemerintah sangat jelas dan Israel juga tahu itu," tambahnya.

Sebagaimana diberitakan kantor berita AP, Selasa (6/9), jubir Kementerian
Luar Negeri Israel Mark Regev mengatakan Israel baru-baru ini mengirim surat
kepada pemerintah Indonesia yang isinya permintaan untuk membuka hubungan
diplomatik. Surat tersebut disampaikan negara Yahudi itu melalui pihak
ketiga karena Indonesia dan Israel hingga kini tidak memiliki hubungan
diplomatik.

Menanggapi pernyataan Regev, Menlu mengaku hingga kini dia belum menerima
surat semacam itu. Namun, mengingat kedua negara tidak memiliki hubungan
diplomatik, Menlu yakin Israel tahu mereka tidak bisa melakukan komunikasi
resmi, termasuk lewat surat-menyurat seperti itu.

"Kita tidak punya hubungan diplomatik. Karena itu, Israel pasti tahu bahwa
komunikasi resmi termasuk melalui surat bukan sesuatu yang akan mereka
lakukan," jelas Menlu.

Pemerintah berharap, melalui proses perdamaian, negara Palestina merdeka
akan berdiri di tanah airnya dan hidup berdampingan secara damai dan aman
dengan Israel, kata Hassan.

Kontak negeri muslim

Setelah melepaskan Jalur Gaza, Israel mulai giat menggalang hubungan dengan
negara-negara Arab dan muslim, termasuk dengan Indonesia sebagai negara
muslim terbesar di dunia dan dikenal sebagai pendukung utama kemerdekaan
Palestina.

Saat ini, negeri Yahudi menjajaki hubungan dengan Tunisia. Sejumlah pejabat
Israel telah berada di sana untuk merencanakan kunjungan tingkat tinggi.

Selain itu, menurut para pejabat Israel, Presiden Mesir Hosni Mubarak juga
akan berkunjung ke negeri mereka 10 November. Mubarak akan menghadiri
peringatan 10 tahun terbunuhnya PM Yitzhak Rabin.

Namun, seorang jubir Mubarak, Suleiman Awad, mengatakan Mubarak tidak punya
rencana keluar negeri sampai akhir 2005.

"Saya bisa pastikan bahwa Presiden tidak punya rencana ke luar dari Mesir
sampai akhir tahun ini," tegasnya.

Pemimpin Mesir itu terakhir kali berkunjung ke Israel pada 1995 saat
menghadiri pemakaman Rabin.

Para pejabat Israel menilai rencana kunjungan presiden Mesir itu sebagai
pesan ke negara Arab dan muslim lainnya bahwa Israel harus mendapat
penghargaan karena telah mengosongkan 21 permukimannya di Jalur Gaza dan
empat di Tepi Barat.

Bulan lalu, Israel juga mulai menjalin kontak dengan Pakistan dengan
mengadakan sebuah pertemuan di Turki. Mereka pun berencana menghidupkan
hubungan dengan Maroko, Oman, Qatar, dan Malaysia.

Saat ini hanya Mesir, Yordania, Mauritania, dan bekas republik Soviet di
Asia yang memiliki hubungan diplomatik penuh dengan Israel.

Menanggapi langkah Israel itu, kepala juru runding Palestina, Saeb Erakat
mengingatkan Israel harus membuat perdamaian dulu dengan Palestina bila
menginginkan hubungan diplomatik penuh dengan negara-negara Arab dan dunia
muslim.

"Bila kita telah berdamai, bila pendudukan telah berakhir, dan bila negara
Palestina telah berdiri, Israel akan memiliki hubungan normal," kata Erakat.

Dia juga mendesak negara-negara muslim untuk membekukan hubungan dengan
Israel sampai perdamaian tercapai. (HD/I-2) (sumber:
http://www.mediaindo.co.id)



[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page
http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/TXWolB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke