emang yang paham kalimah syahadat cuma Nashiruddin 
al-Albani? pemaknaan kalimat syahadat harus terus menerus 
di kontekstualisasi sehingga kalimah syahadat bisa 
menjawab setiap problematika keummatan yang muncul. ada 
tauhid sosialnya Amien Rais sebagai jawaban bagaimana 
makna kalimah syahadat bisa menjadi kekuatan dahsyat untuk 
menggempur ketidakadilan sosial. mungkin sekarang ini kita 
merumuskan kalimah syahadah tauhid baru di entah itu 
tauhid anti korupsi, tauhid anti terorisme, tauhid good 
governance.

umat islam sudah bertauhid secara tekstual, tapi belum 
bertauhid secara fungsional. fungsionalisasi tauhid ini 
lebih penting dan bermakna sehingga elan vital ajaran 
islam sebagai kekuatan pendobrak terhadap ketidakadilan 
dan perilaku yang korup bisa diwujudkan.

On Wed, 19 Oct 2005 07:38:10 -0000
  "suhana032003" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> MAYORITAS KAUM MUSLIMIN SEKARANG INI TIDAK MEMAHAMI 
>MAKNA LAA ILAAHA 
> ILLALLAH DENGAN PEMAHAMAN YANG BAIK
> 
> 
> Oleh
> Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani
> Bagian Terakhir dari Dua Tulisan [2/2]
> 
> 
> Dan sebaliknya barangsiapa mengucapkan kalimat tauhid 
>ini dengan 
> lisannya, sehingga iman belum masuk kedalam hatinya, 
>maka hal itu 
> tidak memberinya manfaat apapun di akhirat, meskipun 
>kadang-kadang 
> memberinya manfaat di dunia berupa kesalamatan dari 
>diperangi dan 
> dibunuh, apabila dia hidup di bawah naungan orang-orang 
>muslim yang 
> memiliki kekuatan dan kekuasaan. Adapun di akhirat, maka 
>tidaklah 
> memberinya manfaat sedikitpun kecuali apabila :
> 
> [1] Dia mengucapkan dan memahami maknanya.
> [2] Dia meyakini makna tersebut, karena pemahaman semata 
>tidaklah 
> cukup kecuali harus dibarengi keimanan terhadap apa yang 
>dipahaminya.
> 
> Saya menduga bahwa kebanyakan manusia lalai dari masalah 
>ini ! Yaitu 
> mereka menduga bahwa pemahaman tidak harus diiringi 
>dengan keimanan. 
> Padahal sebenarnya masing-masing dari dua hal tersebut 
>(yaitu 
> pemahaman dan keimanan) harus beriringan satu sama 
>lainnya sehingga 
> dia menjadi seorang mukmin. Hal itu karena kebanyakan 
>ahli kitab dari 
> kalangan Yahudi dan Nashrani mengetahui bahwa Muhammad 
> Shallallahu 'alaihi wa sallam adalah seorang rasul yang 
>benar dalam 
> pengakuannya sebagai seorang rasul dan nabi, tetapi 
>pengetahuan 
> mereka tersebut yang Allah Azza wa Jalla telah 
>mepersaksikannya dalam 
> firman-Nya.
> 
> "Artinya : Mereka (ahlul kitab dari kalangan Yahudi dan 
>Nashara) 
> mengenalnya (Muhammad) seperti mereka mengenal 
>anak-anaknya 
> sendiri ...." [Al-Baqarah : 146 & Al-An'am : 20]
> 
> Walaupun begitu, pengetahuan itu tidak bermanfaat bagi 
>mereka 
> sedikitpun ! Mengapa ? Karena mereka tidak membenarkan 
>apa-apa yang 
> diakui oleh beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam berupa 
>nubuwah 
> (kenabian) dan risalah (kerasulan). Oleh karena itu 
>keimanan harus 
> didahului dengan ma'rifah (pengetahuan). Dan tidaklah 
>cukup 
> pengetahuan semata-mata, tanpa diiringi dengan keimanan 
>dan 
> ketundukan, karena Al-Maula Jalla Wa' ala berfirman 
>dalam Al-Qur'an :
> 
> "Artinya : Maka ketahuilah bahwa tidak ada sesembahan 
>yang berhak 
> diibadahi kecuali Allah dan mohon ampunlah atas dosa mu 
>......." 
> [Muhammad : 19].
> 
> Berdasarkan hal itu, apabila seorang muslim mengucapkan 
>Laa Ilaaha 
> Illallah dengan lisannya, maka dia harus menyertakannya 
>dengan 
> pengetahuan terhadap kalimat thayyibah tersebut secara 
>ringkas 
> kemudian secara rinci. Sehingga apabila dia mengetahui, 
>membenarkan 
> dan beriman, maka dia layak untuk mendapatkan 
>keutamaan-keutamaan 
> sebagaimana yang dimaksud dalam hadits-hadits yang telah 
>saya 
> sebutkan tadi, diantaranya adalah sabda Rasulullah 
> Shallallahu 'alaihi wa sallam sebagai isyarat secara 
>rinci :
> 
> "Artinya : Barangsiapa mengucapkan Laa Ilaaha Illallah, 
>maka 
> bermanfaat baginya meskipun satu hari dari masanya". 
>[Hadits Shahih. 
> Dishahihkan oleh Al-Albani dalam As-Silsilah 
>Ash-Shahihah (1932) dan 
> beliau menyandarkan kepada Sa'id Al-A'rabi dalam 
>Mu'jamnya, dan Abu 
> Nu'aim dalam Al-Hidayah (5/46) dan Thabrani dalam Mu'jam 
>Al-Ausath 
> (6533), dan daia dari Hadits Abu Hurairah Radhiyallahu 
>'Anhu]
> 
> Yaitu : Kalimat thayyibah ini -setelah mengetahui 
>maknanya- akan 
> menjadi penyelamat baginya dari kekekalan di Neraka. Hal 
>ini saya 
> ulang-ulang agar tertancap kokoh di benak kita.
> 
> Bisa jadi, dari tidak melakukan konsekuensi-konsekuensi 
>kalimat 
> thayyibah ini berupa penyempurnaan dangan amal shalih 
>dan 
> meninggalkan segala maksiat, akan tetapi dia selamat 
>dari syirik 
> besar dan dia telah menunaikan apa-apa yang dituntut dan 
>diharuskan 
> oleh syarat-syarat iman berupa amal-amal hati -dan 
>amal-amal 
> zhahir/lahir, menurut ijtihad sebagian ahli ilmu, dalam 
>hal ini 
> terdapat perincian yang bukan disini tempat untuk 
>membahasnya- (Ini 
> adalah aqidah Salafus Shalih, dan ini merupakan batas 
>pemisah kita 
> dengan khawarij dan murji'ah). Da dia berada dibawah 
>kehendak Allah, 
> bisa jadi dia masuk ke Neraka terlebih dahulu sebagai 
>balasan dari 
> kemaksiatan-kemaksiatan yang dia lakukan atau 
>kewajiban-kewajiban 
> yang ia lalaikan, kemudian kalimat thayyibah ini 
>menyelamtkan dia 
> atau Allah memaafkannya dengan karunia dan 
>kemuliaan-Nya. Inilah 
> makna sabda Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam 
>yaitu :
> 
> Artinya : Barangsiapa mengucapkan Laa Ilaaha Illallah, 
>maka ucapannya 
> ini akan memberi manfaat baginya meskipun satu hari dari 
>masanya". 
> [Hadits Shahih. Dishahihkan oleh Al-Albani dalam 
>As-Silsilah Ash-
> Shahihah (1932) dan beliau menyandarkan kepada Sa'id 
>Al-A'rabi dalam 
> Mu'jamnya, dan Abu Nu'aim dalam Al-Hidayah (5/46) dan 
>Thabrani dalam 
> Mu'jam Al-Ausath (6533), dan daia dari Hadits Abu 
>Hurairah 
> Radhiyallahu 'Anhu]
> 
> Adapun orang yang mengucapkan dengan lisannya tetapi 
>tidak memahami 
> maknanya, atau memahami maknanya tetapi tidak mengimani 
>makna 
> tersebut, maka ucapan Laa Ilaaha Illaallah-nya tidak 
>memberinya 
> manfaat di akhirat, meskipun di dunia ucapan tersebut 
>masih 
> bermanfaat apabila ia hidup di bawah naungan hukum 
>Islam.
> 
> Oleh karena itu, harus ada upaya untuk memfokuskan 
>da'wah tauhid 
> kepada semua lapisan masyarakat atau kelompok Islam yang 
>sedang 
> berusaha secara hakiki dan bersungguh-sungguh untuk 
>mencapai apa yang 
> diserukan oleh seluruh atau kebanyakan kelompok-kelompok 
>Islam, yaitu 
> merealisasikan masyarakat yang Islami dan mendirikan 
>negara Islam 
> yang menegakkan hukum Islam di seluruh pelosok bumi 
>manapun yang 
> tidak berhukum dengan hukum yang Allah turunkan.
> 
> Kelompok-kelompok tersebut tidak mungkin merealisasikan 
>tujuan yang 
> telah mereka sepakati dan mereka usahakan dengan 
>sungguh-sungguh, 
> kecuali memulainya dengan apa-apa yang telah dimulai 
>oleh Rasulullah 
> Shallallahu 'alaihi wa sallam, agar tujuan tersebut bisa 
>menjadi 
> kenyataan.
> 
> 
> [Disalin dari buku At-Tauhid Awwalan Ya Du'atal Islam, 
>edisi 
> Indonesia TAUHID, Prioritas Pertama dan Utama, oleh 
>Syaikh Muhammad 
> Nashiruddin Al-Albani, hal 16-26, terbitan Darul Haq, 
>penerjemah 
>Fariq Gasim Anuz]
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor 
> 
> Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media 
>Dakwah.
> Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] 
> Yahoo! Groups Links
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 

========================================================================================
Ikuti Kuis Ramadhan bersama TelkomNet Instan dari 12 Oktober s.d 2 Nopember 
2005 di 
http://www.plasa.com/jatim 
dan dapatkan hadiah setiap minggunya ! (khusus Jawa Timur)
========================================================================================
 




------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Click here to rescue a little child from a life of poverty.
http://us.click.yahoo.com/rAWabB/gYnLAA/i1hLAA/TXWolB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Reply via email to