eneliti Calon Pasangan Ketika Taaruf [Artikel] --------------------------------- Kado Buat Akhi dan Ukhti yang hidupnya masih sepi sendiri tanpa kekasih yang menemani
Setiap orang pasti mendambakan pernikahannya mendatangkan keberkahan dari Allah SWT. Dan Allah pun berjanji akan memberikan hal itu kepada kita. Namun ada syarat yang diminta oleh Allah, yakni jangan sampai proses menuju pernikahan itu berlumur noda dan kemaksiatan. Allah berfirman Dan diantara tanda2 kekuasaan-Nya ialah. Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dan jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tentram padanya dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan saying. Sesungguhnya pada yg demikian itu terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir (Ar-Ruum : 21) Nah salah satu prosesnya adalah meneliti calon pasangan ketika taaruf. Ingatlah Taaruf harus dilakukan secara serius dan itu bukan hanya sekedar formalitas belaka. Apalagi bagi calon pasangan yang sama sekali belum pernah berjumpa atau berinteraksi secara intensif. Proses taaruf harus dilakukan dengan penuh hikamah dan kesadaran. Segalanya memerlukan waktu yang terkadang tidak sebentar. Untuk mencari informasi, bukanlah hal yang mudah, begitu juga untuk mengetahui kesungguhannya dan memantapkan hati kita sendiri. Jadi jangan tergesa-gesa mengambil keputusan sebelum memikirkannya masak-masak. Kebolehan memandang Dikisahkan, pada suatu waktu Mughirah bin syubah pernah melamar seorang wanita, lalu Rasulullah Saw bertanya kepadanya Hai syubah! Apakah kamu sudah melihat calon isterimu ?, kemudian syubah menjawab Belum ya rasulullah.. Rasulullah berkata Lihatlah dia, karena sesungguhnya itu lebih menjamin untuk melangsukngkan hubungan kamu berdua Anjuran Rasulullah itu tidak hanya ditujukan kepada laki-laki saja, tetapi ditujukan untuk perempuan juga.Perempuan juga punya hak untuk melihat dan mengenal calon suaminya. Bahkan anak gadis yang dipaksa orangtuanya menikah dan kemudian ia tidak suka atas pilihan ayahnya, boleh membatalkan pernikahannya. Jadi dalam Islam tidak dikenal prinsip pemaksaan atau keterpaksaan dalam pernikahan. Dalam suatu kesempatan idola kita tercinta, Rasulullah SAW, pernah mengatakan Wanita janda tidak boleh dinikahi sampai diminta izinnya terlebih dahulu, pun wanita gadis tidak boleh dinikahkan sampai diminta izinnya. Kemudian para sahabat bertanya Bagaimana izinnya Rasulullah ?. Beliau menjawab dengan diamnya. Nah untuk itulah diharapkan sebelum seseorang memasuki jenjang pernikahan diharapkan ia sudah mengenal calon pasangannya. Dalam proses taaruf ini, walaupun agama mengizinkan adanya nazhar (melihat dengan seksama dan teliti), namun tetap harus sesuai dengan batas yang ditentukan. Menurut jumhur ulama, tidak terlarang peminang melihat perempuan yang dipinang, dan mereka berpendapat tidak boleh melihat selain wajah dan telapak tangannya. Kata Al AuzaI Boleh memandang dengan serius apa yang dikehendakinya kecuali aurat. Ibnu Hazam berpendapat.Dia boleh melihat dari depan dan dari belakang. Jadi kalau memang peminang ingin mengetahui secara detail fisik calonnya, diperbolahkan melihatnya secara serius. Bahkan juga diperbolehkan memandang dari belakang sedangkan akhwatnya berdiri, hal ini untuk mengetahui bentuk tubuhnya. Walaupun seharusnya dalam biodata hal itu telah tersampaikan. Jangan hanya takut dikatakan tidak wajar, kemudian menghalangi keinginan yang tidak bertentangan dengan syariat Pertanyaan saat Taaruf Sekali lagi jangan lewatkan kesempatan Taaruf, kalau kita tidak ingin menyesal. Upayakan untuk mendapatkan informasi yang benar, detail dan akurat. Hal ini penting buat mengetahui kepribadian calon pasangan kita. Dan ingat, dalam taaruf itu berlaku prinsip keterbukaan dan kejujuran. Ibul Qayim Al Jauzi menjelaskan, Dan barang siapa yang dapat berbincang-bincang dan berdiskusi dengan si wanita mengenai sesuatu yang menjadikannya tertarik, kemudian ia melihat yang demikian itu darinya yang baik adalah pada mulut dan mata maka hendaklah ia lakukan. Harapan dari Ibnu Qoyim, agar kedua calon mempelai mengenal secar dekat, baik aspek lahiriyah maupun kecenderungan, kejiwaan, persepsi dan fikrah calon pasangannya. Diharapkan keduanya mempertimbangkan secara matang dan sudah bisa memperkirakan bisa tidaknya hidup bersama penuh keserasian. Ada beberapa pertanyaan yang mungkin bisa diajukan, misalnya saja : Apa tujuan menikah ?, kiteria pasangan seperti apa yang diinginkan ? bagaimana cara membina hubungan suami-istri dengan harmonis? Apa jurus jitu dalam menghadapi problem rumah tangga ?, bagaiman pandangannya tentang konsep Qowwam / bagaimana jika realita tak seindah harapan ? Tentunya masih banyak lagi daftar pertanyaan yang harus dibuat sebelum proses taaruf itu berlangsung. Pokoknya jangan takut dikatakan rese!, jangan sampai momen taaruf justru masing masing calon pada diam saja layaknya patung. Bingung mau Tanya apa, So, taaruf jadi tidak maksimal. Tak ada salahnya bagi kita yang ingin mengetahui lebih jauh pandangannya terhadap istri yang sibuk di luar dalam rangka dakwah atau aktualisasi diri. Kita harus mendengar gambaran pemikirannya tentang hal ini. Kadang itu masalah sepele. Tapi kemudian hari bisa menjadi cekcok. Makanya sejak awal sudah ada kesepakatan. Kita juga bisa menanyakan (bagi yang akhwat) tentang latar belakang ekonominya atau pekerjaanya. Karena seringkali masalah ekonomi disinyalir penyebab retaknya rumah tangga. Sebagai penjajakan, lihat bagaimana bentuk ikhtiar yang telah dilakukan dalam rangka mengumpukan rizki Allah, bagaimana proyeksi ke depan, juga kiat dalam menghadapi masa-masa sulit yang mungkin saja terjadi dalam perjalanan hidup rumah tangga ? Jangan lupakan untuk menanyakan masalah-masalah kecil yang bisa menjadi ganjalan dalam interaksi suami-istri kelak. Misalnya saja; watak dasar, kebiasaaan sehari-hari, selera masakan, tipikal , gaya hidup, kondisi keluarga dan hubungannya dengan keluarga selama ini. Nah kalau sekiranya kita belum cukup puas dan memerlukan tambahan informasi yang lebih lengkap. Kita bisa memintanya dari pihak ketiga mungkin temannya, gurunya ataupun bahkan orangtuanya. Yang penting orang tersebut amanah dan bisa memberikan informasi secara jujur dan tidak mengada-ngada. Setelah itu jangan lupa pula lakukan syuro/musyawarah kolektif dengan orang-orang shaleh untuk dimintai pendapatnya tentang informasi yang telah kita terima. Hal ini penting dilakukan agar kita bisa mendapatkan perluasan pemikiran dari orang-orang bijak tersebut. sehingga mudah-mudahan kita mendapat gambaran yang lebih objektif tentang calon pasangan.. Nah kalau semua itu sudah ditempuh tinggal minta pertimbangan kepada Allah dengan shalat istikharah. Nggak sulit kan ?, nah SELAMAT BERTAARUF. Disadur dari Pinanglah Daku, Duhai Cintaku karya Didik Darmawan, saya ubah di beberapa bagian dengan tidak mengurangi maknannya secara keseluruhan Yathie (hidup ini hanya sekali, maka janganlah disia-siakan. Mari kita kembali kepada niat yang baik InsyaAlloh akan mendapatkan yang baik pula.....Amien) --------------------------------- Yahoo! Personals Single? There's someone we'd like you to meet. Lots of someones, actually. Yahoo! Personals [Non-text portions of this message have been removed] ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 1.2 million kids a year are victims of human trafficking. Stop slavery. http://us.click.yahoo.com/WpTY2A/izNLAA/yQLSAA/TXWolB/TM --------------------------------------------------------------------~-> Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah. Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/