Yah mohon maaf juga yah apa yang saya fahami bahwa beragama itu tidak
memakai RASA tetapi memakai WAHYU atau dalil qath'i.

Tidak geer-geeran. Walaupun anda menambahkan kisah masuk Islamnya
seseorang melalui acara maulid tapi kalo dasarnya maulid sudah tidak ada
contohnya dalam Islam itu tetap masalah yang terpisah dan bukan menjadi
ukuran kebenaran. Al haqqu mirrobbikum!!! Bukan dari masuk Islamnya
seseorang.

Soalnya ada juga orang masuk Islam melalui ketakjubannya melihat karomah
palsu yang sejatinya adalah ilmu sihir dan ilmu perdukunan.
Saya pernah menyadarkan orang Cina Bangka yang masuk Islam karena dia
beranggapan Islam itu penuh keajaiban. Dari iklan-iklan perdukunan di
majalah dan koran tentang khasiat susuk yang bisa menarik perhatian
wanita dan sabuk ajaib yang bisa melancarkan rezeki yang ditawarkan oleh
banyak "muslim" menarik perhatian dia untuk masuk Islam.

Saya jelaskan tentang perdukunan dan bahayanya dalam Islam dan diapun
paham dan rela melepaskan semua susuk dan jimat sabuknya. Setelah itu
dia tidak mau ditipu lagi oleh dukun yang berbaju Islam.
Dan setelah saya buka sabuknya terdapat tulisan Alqur'an di baris
pertama, tulisan arab gundul di barisan kedua dan tulisan "rajah" yang
tidak saya mengerti bahasanya. Coba saja diukur dengan dalil adakah
Rosul menyiarkan Islam lewat jimat? Begitu pula ukur dulu maulidnya
hukumnya apa? Dan jangan diukur terbalik ada orang masuk Islam lewat
maulid lalu otomatis maulid itu sudah pasti benar. Ukuran maulid itu
benar atau salah lewat nash bukan lewat mualaf tadi.

Dan mohon maaf dari penjelasan anda, terkesan anda hanya mengikuti
begitu saja guru anda karena anda tidak bisa menjelaskan dalil tentang
Maulid.

Masalah misionaris cari domba tersesat sudah ada urusan sendiri. Masalah
"hilangnya ilmu" adalah masalah yang lebih besar lagi karena orang bisa
lebih cepat murtad ketika orang itu tidak memahami agamanya sendiri.

Masalah maulid kita urus dulu sampai tuntas. Masalah perbedaan kalo
sama-sama ada dalilnya insya Allah tidak akan panjang dan lebar tapi
jika salah satu tidak ada dalilnya insya Allah kita juga disuruh
menghentikan diskusi, percuma saja toh ndak ada ujungnya.

-abu-fahmi-

-----Original Message-----
From: Kartika, Bambang [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Tuesday, January 17, 2006 3:27 PM
To: Teguh, Imanullah (PSU); media-dakwah@yahoogroups.com
Subject: RE: [media-dakwah] Bid'ah hasanah? - was: Re : APA HUKUMNYA
MERAYAKAN MAULID NABI ?

Bukan kah didalam Alkulafaurosidin ada Umar bin khotob ? apakah
digolongkan ahli bid'ah ?

Ma'af sekedar nanya saja

Saya pernah mengajak orang Non muslim kebetulan satu perusahaan dengan
saya, ia saya ajak menemani saya dalam acara Maulid Nabi karena
padawaktu itu satu kontrakan, memang awalnya sangat sulit,setiap setiap
saya mengadakan acara islami di kontrakan dia selalu menghormati, namun
Allah menghendaki lain ternyata begitu mudahnya dia mau saya ajak
menghadiri acara Maulid, dengan hikmat dia mendengarkan isi pengajian
dalam acara tersebut, Subhanalloh maha segalanya Allah lagi Maha benar,
paginya dikantor ia menemui saya menanyakan bagai mana caranya masuk
Islam? saya jawab apakah kamu ikhlas? jawabnya "hidup sampai mati saya,
saya ikhlas". kemudian kami saling ber pelukan tak terasa airmata kami
berdua saling bercucuran, ternyata Allah telah menyatukan kami dalam
ikatan Muslim "Sesama Muslim bersaudara". Dari nama Baptis Antonius
akhirnya saya rubah menjadi Muhamad Suharno. tidak apa kalau hal ini di
golongkan BID'AH, Silahkan anda Syiar dengan cara Anda dasar Anda),dan
saya dengan cara saya (Din-din yang ada di Al'Quran), Ma'af saya tidak
bisa menyampaikan dasar-dasar Maulid disini, coba anda kaji lebih dalam
lagi apa yang tersirat di dalam Al'quran. yang perlu semuanya ingat dan
tidak kalah penting sekarang bagai mana kita bisa mencegah orang-orang
yang mencari domba-domba untuk Tuhanya mereka.

Kepada semua pihak saya mohon ma'af apabila selama saya gabung di milisi
ini ada perkataan yang tidak berkenan. 

Kepada Moderator saya mengundurkan diri dari milisi ini, terimakasih
atas prasarananya.

-----Original Message-----
From: media-dakwah@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of ahmad1en
Sent: Tuesday, January 17, 2006 1:25 PM
To: media-dakwah@yahoogroups.com
Subject: [media-dakwah] Bid'ah hasanah? - was: Re : APA HUKUMNYA
MERAYAKAN MAULID NABI ?


Wa'alaikumussalam warohmatulloh wabarokatuh,

Jika misalnya ada bid'ah hasanah maka kemungkinan ada kesesatan hasanah
dan neraka yang hasanah...
kita lihat matan haditsnya begini:
"Dan berhati-hatilah kalian dari setiap hal yang baru, karena
sesungguhnya setiap hal yang baru adalah bid'ah dan setiap bid'ah adalah
sesat, dan setiap yang sesat di dalam neraka."

Maka teorinya jadi berubah begini:
Bid'ah dibagi dua
1. Bid'ah sayyiah (jelek)
2. Bid'ah Hasanah (baik)?

Sehingga pengertian selanjutnya ada kesesatan dibagi 2 yaitu 1. Sesat
sayyiah 2. Sesat hasanah?

walhasil pada ujungnya terdapat 2 bagian neraka:
1. Neraka sayyiah
2. Neraka hasanah?

Matan hadits lengkapnya:
Diriwayatkan dari al-Irbadh bin Saariyah dia berkata, "Rasulullah
Shalallaahu alaihi wasalam telah memberikan nasehat kepada kami dengan
suatu nasehat yang membuat hati menjadi tergetar dan air mata pun
bercucuran. Maka kami berkata, Wahai Rasulullah, seakan-akan nasehat itu
adalah nasehat orang yang akan berpisah, oleh karena itu berilah nasehat
kepada kami. Beliau berkata,Aku nasehatkan kepada kalian untuk bertakwa
kepada Allah dan mendengar serta taat, walaupun yang memerintahkan
kalian adalah seorang budak, maka barangsiapa yang hidup di antara
kalian, maka dia akan melihat perselisihan yang banyak. Oleh karena itu
wajib atas kalian berpegang dengan sunnahku dan sunnah para Khulafaur
Rasyidiin yang mendapat petunjuk setelahku, gigitlah (pegang teguhlah)
oleh kalian sunnah itu dengan gigi geraham. Dan berhati-hatilah kalian
dari setiap hal yang baru, karena sesungguhnya setiap hal yang baru
adalah bid'ah dan setiap bid'ah adalah sesat, dan setiap yang sesat di
dalam neraka."

Yang dimaksud bid'ah disini para ulama sepakat bahwa hal tersebut adalah
segala hal yang diada-adakan dalam perkara syari'at.

Kalo bid'ah hasanah ditempelkan kepada perkara dunia silahkan saja
seperti misalnya onta diganti menjadi sepeda, motor, mobil, pesawat
terbang atau kapal laut. Itu bolehlah secara bahasa digunakan sebagai
bid'ah hasanah karena tidak terkait masalah syariat yang di dalamnya
terkandung peribadatan kepada Allah yang sifatnya tauqifiyyah (sudah
paket). Paket tata cara sholat itu begini dan begitu, Paket tata cara
Haji begini dan begitu dst sudah ada ketentuannya dalam Al Qur'an dan
Sunnah. Mengada-adakan di luar keduanya disebut bid'ah. Sekali lagi
dalam masalah syari'at.

Billahittaufiqwalhidayah
-teguh-


--- In media-dakwah@yahoogroups.com, "Kartika, Bambang" 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Asalamualaikum .wr.wb
> 
> Saudara-saudaraku Menghindari perselisihan antar muslim memang
sulit karena adanya berbagai macam faham, ada yang mengatakan Bid'ah,
orang ahli bid'ah neraka tempatnya, Saudara-saudraku masihkah kita
saling mengatakan golongankulah yang paling benar berdasarkan kitab ini
itu dalil ini dalil itu aku syiarkan biar kalian tahu akulah yang paling
benar kamulah yang salah, kamulah ahli bid'ah dan lain sebagainya....
> Disini saya ambilkan 2 contoh :
> 
> 1.    Tentang Sholat Tarawih 23 dan 11
> Ada yang mengatakan 11 lah yang paling benar dan yang 23 adalah
Bid'ah, kita semua tahu masing masing mempunyai sumbernya, yang 11 dari
Siti Aisah, bahwa Nabi tidak pernah lebih sholatnya dimalam bulan
romadon empat, empat, tiga, begitu juga untuk yang 23 mereka juga
mempunyai sumber hukumnya Kata Nabi " Wajib atas umatku untuk mengikuti
sunah-sunah para sahabatku Al Qurafurosidin dilanjutkan lagi dengan
hadis Nabi "Gigitlah dengan rahangmu". Mengapa Nabi menganjurkan dengan
gigi rahang bukan gigi seri, /depan? Artinya adalah "Ikutilah dengan
sungguh-sungguh". Meskipun sebagian mengatakan 23 adalah bid'ah tetapi
itu adalah bid'ah yang baik. 
Menurut saya pribadi yang salah adalah yang tidak Sholat tapi saya tidak
bisa menfonisnya secara telak karena itu sholat sunah.
> 
> 2.    Merayakan Maulid Nabi, apakah Bid'ah ?
> Ada sebagian yang mengatakan Bid'ah dan banyak juga yang
mengatakan itu bid'ah yang baik, ketika Sayidina Ali menanyakan kepada
Nabi " Ya Rosulullah mengapa engkau selalu berpuasa di hari senin? Kata
Rosulullah " Ketahuilah Ali sesungguhnya hari senin itu adalah hari
kelahiranku dan di hari senin itu pula turunya wahyu". 
Dengan kata lain mengapa Nabi tidak merayakanya seperti sekarang ini,
ini semua hanya kemuliyaan hatinya diantaranya adalah rendah hati,
dengan demikian pada dasarnya maulid adalah syiar tentang sejarah Islam
dan Muhamad hingga diangkat menjadi Rosul, sebagai Nabi penutup, dll. 
> 
> Hal yang sangat mudah coba kita amati perkembangan anak-anak
tentang agama dan para Nabi pembawanya, kita Tanyakan ke mereka tentang
DORA EMON, Kpt SUBASA, SINCAN dll, mereka lebih paham dari pada mengenal
Agama dan Nabi-pembawanya apalagi sampai ke Hasan ,Husen, Fatimah, dan
para Sahabat Nabi.
> 
> Saudara-saudaraku kalau kita mau mengatakan sesuatu itu Bid'ah
marilah sebelumnya kita rujuk kita kaji secara mendalam Al'Quran dan
Hadis jangan hanya yang tersurat saja tapi camkan baik baik apa yang
tersirat di dalamnya. Tidak akan terjadi perselisihan jika kita semua
bercermin kepada kerendahati Rosulullah.
> 
> Masih banyak yang lain yang memberikan keterangan tentang Maulid.
> 
> Sangat konyol sekali kalu kita membicarakan bid'ah2 yang seperti
ini hingga kita terlena dengan nafsunya sementara yang diluar dengan
leluasa mengembangkan sayapnya untuk mendapatkan Domba-domba.
> 
> Mohon ma'af apabila kata yang kurang berkenan
> 
> Wasalam
> 
> 
> 
> 
> 
> -----Original Message-----
> From: media-dakwah@yahoogroups.com
> [mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of Imam Syafei
> Sent: Monday, January 16, 2006 11:27 AM
> To: media-dakwah@yahoogroups.com
> Subject: [media-dakwah] Re : APA HUKUMNYA MERAYAKAN MAULID NABI ?
> 
> 
> APA HUKUMNYA MERAYAKAN MAULID NABI ? 
> 
> 
> Oleh
> Imam Muhammad bin Ali bin Muhammad Asy Syaukani ( 1173 - 1250 H ) 
> Bagian Pertama dari Empat Tulisan [1/4]
> 
> 
----------deleted----------------





------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~-->
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and
healing http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/TXWolB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]
Yahoo! Groups Links



 
--------------------------------------------------------

This message (including any attachments) is only for the use of the
person(s) for whom it is intended. It may contain Mattel confidential,
proprietary and/or trade secret information. If you are not the intended
recipient, you should not copy, distribute or use this information for
any purpose, and you should delete this message and inform the sender
immediately.


------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/TXWolB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke