Wa'alaikumussalam warohmatullah wabarokaatuh

Alhamdulillah mau sumbang dikit buat bantu jawab, sepertinya orang yang
bernama Azriel dari milis sebelah itu sedang kebingungan juga dalam
memahami agama Islam ini. Dan kemungkinan besar dari pendapatnya itu dia
lebih cenderung menggunakan logikanya  semata tanpa menggunakan
perangkat ilmu lainnya padahal memahami Al Qur'an dan Hadits diperlukan
metodologi yang tepat sebagaimana teks-teks kuno lainnya yang pernah ada
dipenjuru dunia. Andai dia tahu metodologinya maka dia tidak sebingung
ini dan selalu husnudzan (berbaik sangka terhadap Allah dan Rosul).
Di banding teks kuno lainnya, teks Al Qur'an dan hadits paling terjaga
ke otentikannya secara  turun temurun dari generasi pertamanya sampai
saat ini. Dan yang paling berjasa pertama kali  adalah para generasi
Islam yang pertama itulah yang memeliharanya. Kemudian generasi setelah
mereka yang mendapatkan warisan aqidah yang kokoh, akhlak yang lurus dan
tentunya dengan akal yang cerdas melanjutkannya memelihara teks-teks Al
Qur'an dan Hadits tersebut secara selektif kepada  orang-orang
pilihannya yang berakidah kuat dan lurus, shalih, cerdas dan hapalan
yang kuat. Kepada  orang-orang dengan kriteria seperti itulah Al Qur'an
dan Hadits diwariskan.

Jika dia mau dan mampu mempelajari bahasa arab maka dia akan menemukan
proses pemeliharaan keotentikan teks Qur'an dan Hadits sampai sekarang
ini.

Maka jika dia lebih banyak menemukan penjelasan dari para "ilmuwan
Islam" yang sudah tercemar pemikiran liberal yang disebarkan dan
disemaikan oleh para orientalis bahkan zionist sebagai pengendalinya itu
tertuang dalam protokol rahasia mereka yang bocor oleh salah satu
anggota elit freemason yaitu seorang wanita jerman keturunan Yahudi.

Beberapa ilmuwan Islam masa kini banyak yang belajar Islam di negeri
barat dimana dosennya adalah orang nashrani atau Yahudi atau kita sebut
sebagai orientalis yang kitab-kitab rujukannya mengacu kepada karya para
orientalis terkemuka semacam DR. Arnold Jhon Wensinck dengan karyanya
yang berjudul al Mu'jam al Mufahras li alfazil Hadits Nabawi yang isinya
adalah syarah (penjelasan) hadits-hadits Nabi yang shahih tapi
ditafsirkan sesuai dengan tujuannya dalam membuat ummat Islam ragu
terhadap kitab sucinya dan hadits.

Begitu juga kelakuan para orientalis lainnya seperti "Haji" Snouck
Horgronje (Belanda) sampai Samuel Zwemmer (Yahudi).

Juga orientalis dibidang Teologi dan Filsafat semacam: Montgomery Watt,
O Learry, DB McDonald,  Alfred Gullimaune, Majid Fakhry, Henri Corbin,
Michael Frank, Richard J. McCarthy, Harry A.  Wolfson, Shlomo Pines,
Oliver Leaman dll.

Di bidang Politik untuk tujuan missionaris dan penjajahan adalah
sejenis: Haji Snouck Horgronje,  Bernard Lewis, Samuel Huntington, Bcb
Hefner, William Liddle, Greg Burton, dll.

Dan inilah yang paling berbahaya bagi ummat Islam yang sedang belajar
agamanya harus mewaspadai  para orientalis dibidang Al Qur'an seperti:
Theodore Noldeke, Friedrich Schwally, Ghotthelf  Bergtrasser, Otto
Pretzl, Arthur Jewffery, Jhon Wansbrough, John Burton, Richard Bell,
Andrew Rippin, Chrostoph Luxenburg
, dll.

Juga tak kalah bahayanya orientalis dibidang Hadits seperti: Joseph
Schacht, Ignaz Golziher, G.H.A. Juyuboll, Eerik Dickson,  Aarent J.
Wensinck, Nicholson W.D. Van Wijagaarden.

Kemudian di dipersiapkan juga barisan orientalis di bidang fikih
seperti: Waell Hallaq, Harold  Motzki. N. Calder. N.J. Coulson, J. Fuck,
John Burton.

Dan masih banyak lagi deretan orientalis yang siap menghancurkan Islam
dari berbagai bidang.
Jika disiplin ilmu dalam Islam yang shahih dan ketat tidak digunakan
maka karya-karya merekalah yang akan  dilahap para calon Ilmuwan Islam
kontemporer maupun masa mendatang.

Maka sarankan dan katakanlah kepada Azriel dan orang-orang bingung
lainnya agar jujur dan teliti dalam memilah sumber rujukannya, apalagi
membicarakan masalah agamanya sendiri. Masak sih harus mengambil rujukan
dari orang di luar Islam sampai kapan bisa menyambung gitu ah...

Sebenarnya jika dia mau, lebih baik masuk ke milis insistnet saja untuk
melengkapi wawasan  keislaman dia berkaitan dengan liberalisasi atas
agama Islam ini. Atau buka situsnya di  http://www.insistnet.com/. Biar
terbuka wawasan kita bahwa agama yang sempurna ini banyak yang  dengki
dan banyak pula musuhnya karena agama diluar Islam memang tidak pernah
terbukti otentik dalam banyak penelitian yang dilakukan oleh penganutnya
sendiri sehingga mereka mendengki atau  sebaliknya mendapat hidayah.

Lalu bagaimana sikap kita yang sudah menjadi Muslim? Apa usaha kita
untuk menjaga keaslian agama ini dari musuh-musuh Islam itu? Jangankan
Fikih, akidahnya saja masih banyak yang belum ngerti dengan adanya
ritual klenik, perdukunan dan ramalan yang marak dimana-mana yang
digemari umat Islam sendiri. Apalagi mau menghadapi musuh semacam
orientalis yang sekarang sudah punya antek-antek dikalangan muslim
sendiri.

Hayo bangkitlah, Hayya 'alal falaah!!!

Wallahu'alam bishshowwab
Abu Fahmi

-----Original Message-----
From: media-dakwah@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED]
On Behalf Of Iwal
Sent: Wednesday, April 19, 2006 12:07 PM
To: Media Dakwah
Subject: [media-dakwah] [Fwd: [IKA17-MKS] Mohon ditanggapi dengan
pikiran terbuka]

Assalamu 'alaikum wr.wb.

Salah seorang rekan kami punya pemikiran seperti di bawah.. Kami tidak
bisa menanggapinya karena keterbatasan ilmu...
Mohon pencerahan saudara2ku di milis media-dakwah ini.

Wassalamu 'alaikum

-------- Original Message --------
Subject:       [IKA17-MKS] Mohon ditanggapi dengan pikiran terbuka
Date:       Tue, 18 Apr 2006 13:32:02 -0000
From:       Azriel F. Beta <[EMAIL PROTECTED]>
Reply-To:       [EMAIL PROTECTED]
To:       [EMAIL PROTECTED]



Assalamu Alaikum Wr.Wb
Sebelum kawan2 semua membaca uraian berikut, mohon agar pikiran
kawan2 terlebih dahulu dibuka.
Sebenarnya saya belum puas dengan diskusi sebelumnya (DEWA + YAHUDI)
menyangkut "kesakralan AL-Qur'an". Jadi sekali lagi saya akan
mengemukakan pendapat saya di sini.
Saya ingin mempertanyakan kembali benarkah "Al-Qur'an" itu sempurna?
Sebelumnya saya akan kemukakan dulu pendapat seorang ilmuwan Islam (saya
lupa namanya):realitas Al-Qur'an sesungguhnya ada dua:
*Al-Qur'an sebagai teks (kita sebut mushaf) *Al-Qur'an sebagai wacana
Al-Qur'an sebagai wacana adalah fenomena yang dinamis, sementara Mushaf
adalah fenomena teks. Dalam Mushaf, yang penting adalah teks itu
sendiri. Sementara yang menjadi poros perhatian Al-Qur'an sebagai wacana
adalah soal kenyataan, realitas. Dalam fakta sejarah proses pewahyuan,
Al-Qur'an merupakan fenomena yang dialogis, dinamis, debat- sanggah dan
mengikuti mekanisme take and give, receive and reject.
Posisi inilah yang tidak dapat dijangkau oleh teks yang mati. Maka
ketika realitas Al-Qur'an yang begitu dinamis dan demokratis itu
kemudian "dibonsai" dalam bentuk "Mushaf", yang terjadi adalah reduksi
besar2-an atas nilai, makna, dan wawasan Al-Qur'an.Kenapa?
Karena kata2 tidak bisa mewadahi realita.Teks tidak mampu menampung
konteks. Konteks selalu hidup sementara teks adalah mati.
Menyadari realitas yg demikian, kita umat Islam bukannya melakukan
kritik diri, bahkan sebaliknya membela mati2an otoritas dan supremasi
teks Al-Qur'an seraya mengembar-gemborkannya sebagai teks yang otentik,
original one, made in Tuhan. Ini adalah bagian dari lelucon yang tidak
lucu dari umat yang katanya "umat terbaik" itu.
Kenapa teks menempati supremasi begitu tinggi dalam Islam?Ini sangat
terkait dengan "wawasan teologis" kita yang menganggap Tuhan berbicara
langsung kepada manusia melalui Nabi yang kemudian menjadi Al-Qur'an
(baca : Mushaf Al-Qur'an).
Wawasan teologis ini berdiri tegak di atas asumsi yang juga lucu :
semakin harfiah kita memahami Firman Tuhan semakin dekat kita kepada-
Nya, sebaliknya semakin kita bermain-main dengan ta'wil dan penafsiran
non literal maka semakin jauh kita dari kehendak-Nya yang benar.
Ketika Al-Qur'an dibukukan dan diresmikan dalam lembaran-lembaran, maka
yang tercatat hanyalah teks teks Al-Qur'an, akan tetapi konteks yang
melekat pada saat wahyu diturunkan tidak ikut tercatat di dalamnya.
Proses pembukuan ini tentu saja telah mereduksi Al-Qur'an menjadi sebuah
teks mati belaka. Sungguh tepat ungkapan Khalifah Ali : :Sesungguhnya
Al-Qur'an itu hanya teks mati, hanya manusialah yang membuatnya bicara"
Dengan demikian, jelaslah bahwa pandangan yang berpegang pada supremasi
teks serta mengabaikan konteks dan akal adalah pandangan yang wajib
dikoreksi karena mengandung kesalahan metodologis dan epistemologis yang
sangat mendasar. Tetapi uniknya, pandangan inilah yang mempunyai banyak
pengikut. Lihatlah jamaah2 pengajian, dari yang eksekutif sampai kelas
ekonomi selalu dibanjiri massa. Acara santapan rohani selalu
gegap-gempita, apalagi yang ceramah dai sekelas Aa Gym, forum Indonesia
Berdzikir oleh Arifin Ilham, dll. Ribuan umat Islam datang berbondong2,
kemudian membaca ayat2 Al-Qur'an sambil menangis tersedu2. Apalagi jika
sang ustadz membimbing dengan gaya sedikit "theatrical" semakin menambah
suasana haru, persis seperti "teater spiritual".Luar Biasa!
Sementara kajian yang lebih mengandalkan sikap kritis, yang mengandalkan
keberanian akal untuk berpikir, sangat sepi pengunjung.Sungguh ironis.
Mungkin karena fenomena inilah maka sosiolog sekelas Peter Berger pernah
mengatakan : masyarakat modern cenderung untuk mencari spirit keTuhanan.
Tetapi benarkah bahwa pencarian spirit keTuhanan itu dengan proses
ritualistik, bukan misalnya melalui proses humanistik?Saya pernah
membaca di mailist ini, tentang wujud penjajahan baru berkedok bantuan
kemanusiaan. Benarkah dibalik tindakan mereka itu ada maksud
terselubung?Atau murni karena rasa kemanusiaan? Kemudian, benarkah bahwa
kaum liberal yang menafsirkan teks secara non-literal berarti jauh dari
kehendaknya?Sebaliknya, apakah kaum fundamentalis yang mensakralkan
Mushaf adalah yang paling dekat dengan-Nya.
Jika pertanyaan2 ini diajukan kepada Tuhan kelak di akhirat, mungkin Dia
hanya akan tersenyum simpul sambil menunjukkan surga-Nya yang maha luas,
yang di dalamnya telah banyak yang menunggu, diantaranya:
Muhammad, Jesus, Umar, Gandhi, Mother Teresa, Sidharta Gautama, Romo
Mangun, Syekh Siti Jenar, Udin, Baharuddin Lopa, dan Munir






Stefanie.Com
(Seventeen Fans n' Alumnies Community)


------------------------------------------------------------------------
YAHOO! GROUPS LINKS

    *  Visit your group "IKA17-MKS
      <http://groups.yahoo.com/group/IKA17-MKS>" on the web.
      
    *  To unsubscribe from this group, send an email to:
       [EMAIL PROTECTED]
      <mailto:[EMAIL PROTECTED]>
      
    *  Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of
      Service <http://docs.yahoo.com/info/terms/>.


------------------------------------------------------------------------



           
___________________________________________________________
Switch an email account to Yahoo! Mail, you could win FIFA World Cup
tickets. http://uk.mail.yahoo.com




Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]
Yahoo! Groups Links








Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]




YAHOO! GROUPS LINKS




Reply via email to