Biasanya Silaturrahmi

 Identik dengan lebaran, terminal bus, stasiun kereta dan bahkan 
pelabuhan dan bandara  dipenuhi oleh calon penumpang. Jalan raya 
pantura macet total menjelang hari lebaran. Mau kemana mereka, dan 
apa sebenarnya yang mereka cari ? Yah mereka mau mudik, mau pulang 
kampung. Apa yang mendorong mereka mau bersusah payah mudik 
lebaran ? Ada dua hal; pertama tradisi lebaran yang sudah  ratusan 
tahun. Tradisi mempunyai kekuatan luar biasa dalam menggerakkan 
aktifitas sosial. Tradisi juga menjadi benteng dari nilai-nilai 
budaya. Kedua;Tradisi mudik menjadi lebih kuat karena di dalamnya 
ada nuansa agama, yaitu silaturrahmi. Manusia adalah makhluk sosial, 
oleh karena itu dorongan untuk bertemu keluarga dan teman-teman lama 
di kampung halaman berasal dari fitrah sosialnya. Bagi santri, mudik 
menjadi bernuansa religius karena silaturrahmi memang perintah agama.

 Secara harfiah, silaturrahmi artinya menyambung persaudaraan atau 
menyambung tali kasih sayang. Agama melarang jotekan atau marahan. 
Suami isteri yang sedang marahan oleh agama  ditolerir hanya selama 
tiga hari. Lebih dari tiga hari mereka diancam dengan dosa. 
Sebenarnya silaturrahmi tidak dibatasi oleh lebaran. Setiap saat 
kita dianjurkan untuk menebar salam, menebar silaturrahmi. Dengan 
silaturrahmi, fitnah bisa diredam, salah faham bisa terkoreksi, 
permusuhan bisa menurun.

Menurut hadis Nabi, siaturrahmi mengandung dua kebaikan, yaitu 
menambah umur dan menambah rizki. Yang dimaksud dengan nambah umur 
bukan tahunnya, tetapi maknanya. Ada orang yang umurnya pendek tapi 
maknanya panjang, sebaliknya ada orang yang umurnya panjang tetapi 
justeru tak bermakna. Silaturrahmi akan menambah makna umur kita 
karena di dalamnya ada unsur perkenalan, publikasi, belajar, 
apresiasi disamping rizki.  Yang kedua silaturahmi bisa menambah 
rizki. Rizki dari silaturrahmi bisa bisa berupa uang, makanan, 
persaudaraan, jaringan, pekerjaan, jodoh, besanan, pengalaman, ilmu 
dan sebagainya. Rizki itu sendiri artinya semua hal yang berfaedah 
(kullu ma yustafadu). Uang yang kita terima menjadi rizki jika ia 
membawa faedah. Kenaikan pangkat menjadi rizki jika membawa faedah. 
Isteri atau suami adalah rizki jika membawa faedah. Jika kesemuanya 
itu tidak membawa faedah meski jumlahnya banyak, maka itu bukan 
rizki, tetapi bencana. Betapa banyak orang ketika penghasilannya pas-
pasan hidupnya berbahagia dengan anak isterinya, tetapi ketika naik 
pangkat dan penghasilannya besar justeru kelakuannya menjadi berubah 
dan akhirnya keluarganya menjadi berantakan. Nah naik pangkat dan 
uang banyak itu ternyata belum tentu menjadi rizki keluarga, 
sebaliknya malah menjadi bencana baginya.

 Lalu bagaimana caranya bersilaturahmi ? ada empat cara . Pertama 
dengan kirim salam. Kedua bisa dengan kirim sms atau surat, surat 
biasa atau email. Ketiga berkunjung, bertatap muka. Ke empat, meski 
tidak ketemu muka tetapi jika bingkisannya nyampai, weselnya 
nyampai, itu juga silaturrahmi. Nah yang paling sempurna adalah 
gabungan dari empat cara itu; jauh-jauh sudah kirim salam, kemudian 
disusul surat atau telpon bahwa akan mudik, tolong di jemput di 
stasiun, ketiga benar-benar mudik sekaligus membawa tentengan. 

Wassalam,
agussyafii
http://agussyafii.blogspot.com










Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke