Waalykumussalam Wr.Wb. Pak Handriyanto yang dirohmati Alloh, dari kutipan yang bapak sampaikan, kelihatannya penulis nya tidak mengimani Isro' Mi'roj yang dialami Nabi SAW di bulan Rojab ? Bagaimana komentar bapak ?
Tentang tafsir QS Al Maidah ayat 3, bahwa islam sudah sempurna, tidak hanya difatsiri seperti yang bapak kutip, namun, bisa ditafsiri juga, karena sempurna, maka akan selalu sesuai dengan zaman kapan saja, dan akan menjadi rohmatan lil 'alamiin. Memang tidak sesederhana kesimpulan diatas, harus dikaji secara luas dan saling terkait dengan makna dan pengertian Ibadah itu sendiri, tentang hukum haram - halal, tentang arti dan batasan bid'ah, dan sebagainya. Jika dimaknai secara sempit, harafiyyah, tentu akan beda kesimpulannya. Hal ini banyak ulama terdahulu yang telah membahasnya. Itu semua, biasanya akan terjadi kilafiyyah pada bagian cabang Islam, bukan pada hal yang Pokok atau Rukun, maka tidaklah perlu dipertentangkan. Bukankah hanya hak prerogratif Alloh SWT untuk menilai amal ibadah seseorang itu ? Apa layak kita mengambil alih Haq Alloh tersebut dengan menghakimi amal saudara kita ? Semoga kita tidak termasuk yang demikian, amiin. Ada baiknya kita telaah FirmanNYA berikut : QS Asy Syuuraa, ayat : 15 " Bagi kami amal-amal kami dan bagi kamu amal-amal kamu. Tidak ada pertengkaran antara kami dan kamu, Allah mengumpulkan antara kita dan kepada-Nyalah kembali (kita)" QS Adz-Dzaariyyat ayat 8 : "sesungguhnya kamu benar-benar dalam keadaan berbeda-beda pendapat," QS Al Lail ayat 4: " sesungguhnya usaha kamu memang berbeda-beda." QS Ar Rum ayat 22 : " Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah menciptakan langit dan bumi dan berlain-lainan bahasamu dan warna kulitmu. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang mengetahui." Demikianlah saudaraku, Semoga Alloh mau menolong kita bersama untuk menetapkan di shiroothol mustaqiimNYA Dan rohmatNYA selalu dikaruniakan pada kita dan keluarga kita, amiin. Subhaanakallohuma Wabihamdika Asyhaduanlaailahaillaa anta Astaghfiruka wa'atubuilayka. Wassalamualaykum warohmatullohi wabarokatuhu, dodi indra --- handri yanto <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Assalamu'alaykum warohmatullohi wabarokatuhu, > Kalau mengamalkan ibadah sunnah tersebut tidaklah > mengapa. Tetapi bila mengamalkan ibadah tersebut > dengan mengaharapakan keutamaan bulan rajab ( > dikerjakan hanya dibulan tersebut ) itulah yang > tidak boleh. > Untuk lebih jelasnya mengenai bulan rajab berikut > ini antum bisa melihat situs : > http://vbaitullah.or.id/content/view/771/9/ > > Semoga bermanfa'at. > Baarakallahu Fiikum. > Wassalamu'alaykum warohmatullohi wabarokatuhu. > > > Hadits-Hadits Palsu Tentang Keutamaan Shalat Dan > Puasa Di Bulan Rajab > > > Kategori Ar-Rasaa-il > > Senin, 8 Agustus 2005 07:07:19 WIB > > HADITS-HADITS PALSU TENTANG KEUTAMAAN SHALAT DAN > PUASA DI BULAN RAJAB > > Oleh > Al-Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas > Bagian Pertama dari Dua Tulisan 1/2 > > > > Apabila kita memperhatikan hari-hari, pekan-pekan, > bulan-bulan, sepanjang tahun serta malam dan > siangnya, niscaya kita akan mendapatkan bahwa Allah > Yang Maha Bijaksana mengistimewakan sebagian dari > sebagian lainnya dengan keistimewaan dan keutamaan > tertentu. Ada bulan yang dipandang lebih utama dari > bulan lainnya, misalnya bulan Ramadhan dengan > kewajiban puasa pada siangnya dan sunnah menambah > ibadah pada malamnya. Di antara bulan-bulan itu ada > pula yang dipilih sebagai bulan haram atau bulan > yang dihormati, dan diharamkan berperang pada > bulan-bulan itu. > > Allah juga mengkhususkan hari Jumat dalam sepekan > untuk berkumpul shalat Jumat dan mendengarkan > khutbah yang berisi peringatan dan nasehat. > > Ibnul Qayyim menerangkan dalam kitabnya, Zaadul > Maaad,[1] bahwa Jumat mempunyai lebih dari tiga > puluh keutamaan, kendatipun demikian Rasulullah > Shallallahu alaihi wa sallam melarang mengkhususkan > ibadah pada malam Jumat atau puasa pada hari > Jumat, sebagaimana sabda beliau Shallallahu alaihi > wa sallam. > > Artinya : Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, > dari Nabi Shallallahu alaihi wa sallam, beliau > Shallallahu alaihi wa sallam bersabda: Janganlah > kalian mengkhususkan malam Jumat untuk beribadah > dari malam-malam yang lain dan jangan pula kalian > mengkhususkan puasa pada hari Jumat dari hari-hari > yang lainnya, kecuali bila bertepatan (hari Jumat > itu) dengan puasa yang biasa kalian berpuasa > padanya. [HR. Muslim (no. 1144 (148)) dan Ibnu > Hibban (no. 3603), lihat Silsilatul Ahaadits > ash-Shahihah (no. 980)] > > Allah Yang Mahabijaksana telah mengutamakan sebagian > waktu malam dan siang dengan menjanjikan terkabulnya > doa dan terpenuhinya permintaan. Demikian Allah > mengutamakan tiga generasi pertama sesudah diutusnya > Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam dan > mereka dianggap sebagai generasi terbaik apabila > dibandingkan dengan generasi berikutnya sampai hari > Kiamat. Ada beberapa tempat dan masjid yang > diutamakan oleh Allah dibandingkan tempat dan masjid > lainnya. Semua hal tersebut kita ketahui berdasarkan > hadits-hadits yang shahih dan contoh yang benar. > > Adapun tentang bulan Rajab, keutamaannya dalam > masalah shalat dan puasa padanya dibanding dengan > bulan-bulan yang lainnya, semua haditsnya sangat > lemah dan palsu. Oleh karena itu tidak boleh seorang > Muslim mengutamakan dan melakukan ibadah yang khusus > pada bulan Rajab. > > Di bawah ini akan saya berikan contoh hadits-hadits > palsu tentang keutamaan shalat dan puasa di bulan > Rajab. > > HADITS PERTAMA > Artinya : Rajab bulan Allah, Syaban bulanku dan > Ramadhan adalah bulan ummatku > > Keterangan: HADITS INI MAUDHU > > Kata Syaikh ash-Shaghani (wafat th. 650 H): Hadits > ini maudhu. [Lihat Maudhuatush Shaghani (I/61, > no. 129)] > > Hadits tersebut mempunyai matan yang panjang, > lanjutan hadits itu ada lafazh: > > Artinya : Janganlah kalian lalai dari (beribadah) > pada malam Jumat pertama di bulan Rajab, karena > malam itu Malaikat menamakannya Raghaaib... > > Keterangan: HADITS INI MAUDHU > > Kata Ibnul Qayyim (wafat th. 751 H): Hadits ini > diriwayatkan oleh Abdur Rahman bin Mandah dari Ibnu > Jahdham, telah menceritakan kepada kami Ali bin > Muhammad bin Said al-Bashry, telah menceritakan > kepada kami Khalaf bin Abdullah as-Shanany, dari > Humaid Ath-Thawil dari Anas, secara marfu. > [Al-Manaarul Muniif fish Shahih wadh Dhaif (no. > 168-169)] > > Kata Ibnul Jauzi (wafat th. 597 H): Hadits ini > palsu dan yang tertuduh memalsukannya adalah Ibnu > Jahdham, mereka menuduh sebagai pendusta. Aku telah > mendengar Syaikhku Abdul Wahhab al-Hafizh berkata: > Rawi-rawi hadits tersebut adalah rawi-rawi yang > majhul (tidak dikenal), aku sudah periksa semua > kitab, tetapi aku tidak dapati biografi hidup > mereka. [Al-Maudhuat (II/125), oleh Ibnul Jauzy] > > Imam adz-Dzahaby berkata: Ali bin Abdullah bin > Jahdham az-Zahudi, Abul Hasan Syaikhush Shuufiyyah > pengarang kitab Bahjatul Asraar dituduh memalsukan > hadits. > > Kata para ulama lainnya: Dia dituduh membuat hadits > palsu tentang shalat ar-Raghaa'ib. [Periksa: > Mizaanul Itidal (III/142-143, no. 5879)] > > HADITS KEDUA > Artinya : Keutamaan bulan Rajab atas bulan-bulan > lainnya seperti keutamaan al-Qur'an atas semua > perkataan, keutamaan bulan Syaban seperti > keutamaanku atas para Nabi, dan keutamaan bulan > Ramadhan seperti keutamaan Allah atas semua hamba. > > Keterangan: HADITS INI MAUDHU > > Kata al Hafizh Ibnu Hajar al-Asqalany: Hadits ini > palsu. [Lihat al-Mashnu fii Marifatil Haditsil > Maudhu (no. 206, hal. 128), oleh Syaikh Ali al-Qary > al-Makky (wafat th. 1014 H)] > > HADITS KETIGA: > Artinya : Barangsiapa shalat Maghrib di malam > pertama bulan Rajab, kemudian shalat sesudahnya dua > puluh rakaat, setiap rakaat membaca al-Fatihah dan > al-Ikhlash serta salam sepuluh kali. Kalian tahu > ganjarannya? Sesungguhnya Jibril mengajarkan > kepadaku demikian. Kami berkata: Allah dan > Rasul-Nya yang lebih mengetahui, dan berkata: Allah > akan pelihara dirinya, hartanya, keluarga dan > anaknya serta diselamatkan dari adzab Qubur dan ia > akan melewati as-Shirath seperti kilat tanpa > dihisab, dan tidak disiksa. > > Keterangan: HADITS MAUDHU > > Kata Ibnul Jauzi: Hadits ini palsu dan kebanyakan > rawi-rawinya adalah majhul (tidak dikenal > biografinya). [Lihat al-Maudhuat Ibnul Jauzy > (II/123), al-Fawaa'idul Majmuah fil Ahaadits > Maudhuat oleh as-Syaukany (no. 144) dan Tanziihus > Syariah al-Marfuah anil Akhbaaris Syaniiah > al-Maudhuat (II/89), oleh Abul Hasan Ali bin > Muhammad bin Araaq al-Kinani (wafat th. 963 H).] > > HADITS KEEMPAT > Artinya : Barangsiapa puasa satu hari di bulan > Rajab dan shalat empat rakaat, di rakaat pertama > baca ayat Kursiy seratus kali dan di rakaat kedua > baca surat al-Ikhlas seratus kali, maka dia tidak > mati hingga melihat tempatnya di Surga atau > diperlihatkan kepadanya (sebelum ia mati) > > Keterangan: HADITS INI MAUDHU > > Kata Ibnul Jauzy: Hadits ini palsu, dan > rawi-rawinya majhul serta seorang perawi yang > bernama Utsman bin Atha adalah perawi matruk > menurut para Ahli Hadits. [Al-Maudhuat > (II/123-124).] > > Menurut al-Hafizh Ibnu Hajar al-Asqalany, Utsman > bin Atha adalah rawi yang lemah. [Lihat Taqriibut > Tahdziib (I/663 no. 4518)] > > HADITS KELIMA > Artinya : Barangsiapa puasa satu hari di bulan > Rajab (ganjarannya) sama dengan berpuasa satu > bulan. > > === message truncated === Wasalam, dodi indras ================================ Bismillaahirrohmaanirrohiim CINTA TANAH AIR BAGIAN DARI IMAN 10 -------------------------------- __________________________________________________ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah. Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/