*Perang Libanon v.s. Israel, Arab Saudi Kok Diam?*

Senin, 31 Jul 06 11:25 WIB

 

/Assalamu'alaikum Wr. Wb.

 

Pak Ustadz, langsung saja. Saya sedih kok negara-negara yang termasuk 

dalam liga Arab terutama Arab Saudi diam seribu bahasa, tidak ada 

tindakan apapun. Apa ini yang disebut dengan hadist Rasullulah: bahwa 

ketika orang Islam sudah cinta dunia dan takut mati. Takut berperang 

dengan Bangsa (Iblis) Israel. Saya tidak tidak mau mencantumkan beberapa 

hadist tentang "ketakutan" untuk perang dengan bangsa Israel, semua 

hadist tentang Israel alias Yahudi sangat relevan.... BAHWA ORANG-ORANG 

ARAB, KUWAIT.. dan lain-lain yang sudah kaya raya takut MEMBELA SAUDARA 

KITA DI LIBANON, KARENA MEREKA SUDAH DILIPUT PERASAAN CINTA DUNIA.. 

TAKUT MATI..... MANA FATWA-FATWA ULAMA ARAB SAUDI SEPERTI SYEKH AL-BANNI 

TENTANG FATWA TENTANG BANGSA ISRAEL.... jangan-jangan Arab Saudi, Kuwait 

dkk. juga mendukung ISRAEL untuk menggempur LIBANON dan PALESTINA yang 

sangat tidak setuju dengan perjuangan HAMAS dan HIZBULLAH.

 

Mohon bahasan khusus Ustadz tentang permasalahan konflik Timur-Tengah. 

Terima kasih.

 

Wassalam,

 

Le' Miun/

 

Jawaban

 

Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

 

Selama kita umat Islam ini memandang bahwa perang yang terjadi hanya 

antara Israel dengan Libanon, maka wajar saja bila negara Islam lain 

kelihatannya pura-pura tidak tahu.

 

Dan memang inilah maunya Israel, ketimbang harus berhadapan dengan 1.5 

milyar umat Islam, lebih baik mereka menjalankan politik pecah belah. 

Dengan demikian, menjadi sangat mudah bagi Israel untuk melumat umat 

Islam sejengkal demi sejengkal. Dan memang itu adalah grand design yang 

mereka kehendaki.

 

Adapun kenapa ulama Saudi diam saja, sebenarnya tidak juga. Banyak ulama 

di negeri itu yang vokal dan menyerukan jihad melawan Israel. Sedangkan 

Syeikh Bin Baz dan Syeikh Al-Bani sudah menghadap Allah SWT. Seandainya 

masih hidup, insya Allah mereka tidak akan tinggal diam kalau 

menyaksikan kebrutalan Israel.

 

Mungkin kalau ulama di bawah otoritas kerajaan kelihatan diam saja, 

tentu amat wajar. Mana ada sih pemerintahan di negeri muslim ini yang 

bisa benar-benar independen? Kalau tidak terlalu berlebihan, boleh kita 

bilang nyaris semua pemerintahan negeri-negeri muslim di dunia seperti 

terjerat lehernya di bawah telapak kaki Yahudi.

 

Pantas kalau mereka pun menjerat leher para ulama yang berada di tangan 

mereka. Jangan kita sangka bahwa mereka bahagia. Tidak, mereka pun ikut 

sedih, paling tidak kesedihan itu ada dalam lubuk hati yang paling 

dalam. Tapi apa mau dikata, semua ini adalah sebuah 'harga' bagi 

masing-masing penguasa di negeri Islam itu, kalau tidak mau di-SADDAM-kan.

 

Buat Amerika dan tuannya, Israel, tidak boleh ada pemerintahan di dunia 

ini yang boleh bebas dari hegemoni mereka, bahkan hingga masalah hukum 

di dalam negeri masing-masing. Semua telah diikat erat-erat sehingga 

tidak satu pun yang bisa bergerak. Bergerak sedikit resikonya tidak 

tanggung-tanggung, negeri ini bisa diboikot habis-habisan, bahkan 

ditudur teroris, anti HAM, atau dituduh menyimpang senjata kimia atau 

macam-macam lagi.

 

Dunia Islam baik rakyat dan pemerintahannya sebenarnya tawanan yang 

sedang menunggu giliran dieksekusi mati. Semua tangan dan kaki mereka 

diikat, mulut mereka disumpal. Lalu satu persatu digebuki sampai mati. 

Kalau kita melihat saudara kita sedang mendapat giliran disiksa sampai 

mati, tidak satu pun di antara kita yang boleh menoleh, apalagi 

berkomentar atau melawan. Pasti akan segera mendapat giliran berikutnya.

 

Maka amat wajar bahwa banyak ulama pemerintah yang duduk manis, diam 

saja, atau malah pura-pura tidak tahu penderitaan saudaranya. Mungkin 

akan lebih bebas dan lebih vocal adalah rakyatnya, yang bebas berujuk 

rasa. Atau para ulama yang tidak terikat kebijakan para penguasa. Mereka 

mungkin lebih independen, lebih nyaring vokalnya, tapi ada resikonya, 

yaitu sewaktu-waktu bisa saja di-dor di tempat atau berakhir di tiang 

gantungan.

 

Konyolnya, semua itu bukan langsung dieksekusi oleh lawan, tetapi 

seringkali meminjam tangan sesama muslim, yaitu para penguasa kaki 

tangan penjajah. Bukankah Hasan Al-Banna dan Sayyid Qutub sudah 

membuktikannya? Sayangnya, banyak ulama hari ini yang tidak seberuntung 

mereka. Menyongsong kematian dengan senyuman, syahid fi sabilillah.

 

Di luar para ulama yang shalih itu, baik yang terikat mau pun yang 

independen, memang ada segelintir kalangan yang tidak termasuk kategori 

ulama umat, melainkan tokoh kelompok kecil tertentu, yang justru sangat 

menguntungkan penjajah. Mungkin niat mereka ikhlas, tapi akibatnya 

sangat merugikan umat Islam. Mereka seringkali mencaci-maki para pejuang 

Islam, bahkan menudingnya sebagai ahli bid'ah, khawarij bahkan teroris.

 

Sadar atau tidak, apa yang mereka lakukan itu memang sangat 

menguntungkan Yahudi dan Amerika. Sebab kedua musuh Allah itu tidak 

perlu sudah payah membasmi secara langsung, cukup dengan meminjam tenaga 

kelompok ini untuk meruntuhkan perlawanan umat Islam dari dalam.

 

Gaya ini sebenarnya cukup kuno, sebab dari dulu Belanda sudah 

menjalankannya. Tetapi terbukti masih sangat efektif untuk melemahkan 

umat Islam. Yang menarik, adanya pengkhianatan seperti ini selalu saja 

terjadi di setiap waktu dan di setiap tempat.

 

Entah mereka menyadari atau tidak, tapi yang jelas apa yang mereka 

lakukan itu sangat merugikan umat. Dan memang teramat menyakitkan, 

karena nyaris semua orang yang tidak ikut dalam barisan mereka caci maki 

bahkan dianggap sesat. Namun kelompok ini terlalu kecil untuk 

dipusingkan, sebab bukan hanya jumlahnya sedikit, banyak orang yang 

awalnya tertarik, lama kelamaan semakin menjauhinya. Karena akhlaq dan 

paham mereka yang sangat kontrovesial.

 

Namun biar bagaimana pun mereka adalah muslim saudara kita juga. 

Tentunya perlu diajak duduk baik-baik untuk diarahkan dengan cara yang 

hikmah.

 

Wallahu a'lam bishshawab, wassalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

*

Ahmad Sarwat, Lc.*

 

source : http://www.eramuslim.com/ust/dll/44c8335f.htm

 



[Non-text portions of this message have been removed]





Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke