Assalamu alaikum wr wb,
   
  Informasi dan link situs yang diberikan oleh Sdr Abu Ahmad sungguh bermanfaat 
bagi kita semua. Sebagian cukup mencerahkan bagi saya. Sampai saat ini saya 
masih membaca keseluruhan informasi.
   
  Terima kasih,
  Ahmad

"Teguh, Imanullah (PSU)" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
          Wa'alaikumussalam warohmatullah wabarakaatuh,

Afwan jiddan...
Maaf...urun rembug ya...pengen ikutan nimbrung, 

Buat saudara semua yang lagi diskusi masalah sunni-syiah terlepas dari
masalah Yahudi Israel laknatullah yang menjadi musuh bebuyutanku, saya
ingin membicarakan syi'ah yang ndak ada hubungannya dengan persatuan
islam. Saya ingin membawa saudara semua pada kenyataan di lapangan dan
sejarah dimasa awal Islam.

Masih ingat piala dunia kemarin? Adakah yang tahu dengan Omar Bravo?
Seorang pemain soccer dari Mexico yang berhasil menyarangkan bole ke
gawang kesebelasan Iran sebanyak dua kali (lihat video clipnya disini
http://www.youtube.com/watch?v=Cjx38ibh_80 & beritanya di BBC
http://news.bbc.co.uk/sport1/hi/football/world_cup_2006/4852682.stm). 

Lalu setelah itu para pemain Iran dan simpatisannya di penjuru Iraq
mencaci maki Omar Bravo sehari semalam disebabkan karena namanya identik
dengan salah satu KHulafaur Rasyidin Umar bin Khaththab ra yang mereka
benci yang merupakan salah seorang shahabat Nabi selain Ali ra yang
mereka (syi'ah) kultuskan (Berita lengkapnya ada dilink ini
http://www.alsofwah.or.id/index.php?pilih=lihatakhbar&id=442).

Itulah aqidah syi'ah yang sangat nyata yang menolak dan mencaci maki
shahabat lainnya selain shahabat Ali bin Abi Thalib.

Sepanjang pengetahuan saya tentang firqoh syi'ah yang berasal dari
sejarah dalam kitab-kitab para ulama yang pernah saya baca maka judul
mail subject dari Pak Nizami bisa saya jawab "Sunni atau kelompok
manapun atau bangsa manapun tidak harus berperang melawan syi'ah"
kecuali kelompok syi'ah yang memulai duluan. Tengoklah sejarah awal
Islam, seorang Umar bin Khaththab yang dibunuh ditikam dari belakang
pada saat sholat oleh seorang Syi'ah yang menjadi makmum dibelakang
beliau.

Kesesatan, penyempalan bahkan pemurtadan terjadi karena ada pelanggaran
atau penyimpangan terhadap aqidah maka akan anda temui kelompok ingkar
sunnah yang menafikan hadits Nabi sebagai pegangan kedua umat Islam
padahal syahadatnya 2 yakni "Asyhadu alla ilaha ilallah wa asyhadu anna
muhammadur rosulullah". Demikian pula dengan kaum syi'ah bisa dikatakan
mereka (syi'ah/rafidhah) melanggar syahadat yang kedua. Karena ada salah
satu hadits nabi yang mereka langgar yaitu:

"Berpeganglah dengan sunnahku dan sunnah Khulafaur Rasyidin yang
terbimbing, gigitlah dengan gerahammu dan hati-hatilah kamu terhadap
perkara yang baru karena sesungguhnya setiap bid'ah itu adalah sesat."
(HR. Ahmad 4/126, At Tirmidzy 2676, Al Hakim 1/96, Al Baghawy 1/205
nomor 102).

Begitu pula firqoh syi'ah yang biasa disebut rafidhah oleh kalangan
mereka sendiri, jika diukur dari sisi aqidah Islam maka dia telah keluar
dari millah (Islam) malahan khawarij masih dianggap sebagai muslim.
Syi'ah juga secara tidak langsung melanggar syahadat yang kedua dengan
cara menentang beberapa hadits yang diriwayatkan dari para shahabat
rodhiallahu anhum selain Ali bin Abi Thalib rodhiallahu anhu. Shahabat
yang bernama Ali bin Abi Thalib ini sih tidak salah tapi pengikutnyalah
(rafidhah/syi'ah) yang melanggar ketentuan Allah dan Rosulullah Muhammad
sholallahu 'alaihi wa salam.
Bahkan Ali bin Abi Thalib ra yang tauhidnya masih bersih pernah membakar
pengikutnya yang melenceng itu dengan menuhankan beliau dihadapannya
secara langsung.

Masalah persatuan Islam silah tengok berita-berita dunia barat dan Islam
yang telah berlalu. Manakah follow up dari Revolusi Islam-nya Khoimeni.
Adakah relawan syi'ah yang membantu umat Islam ke negeri-negeri terjajah
seperti Afghan, Checnya, Somalia bahkan di Ambon dan Poso? Tanyakan
kepada mujahidin sunni yang pernah dilapangan!!!

Paling banter mujahidin syi'ah yang di afghan yang membela komunitasnya
sendiri dari pasukan beruang merah.

Mengenai Libanon, disinyalir ada masalah politik yang melibatkan
kerjasama politik (kalo kita bilang: makar) antara Yahudi Israel dengan
Syiah Hizbullah dan Pemerintah Iran dengan tumbal muslim sunni di
Libanon. Berita yang saya dapatkan bahwa yang hancur disana itu kampung
sunni atas pancingan Hizbullah syi'ah yang mengirimkan rudal-rudal di
atap-atap perkampungan sunni. Walhasil Israel mendapat isyarat untuk
melacak dan mengebom balik tempat tersebut. Orang syi'ah dan milisi
Hizbullah sudah kabur duluan (beritanya ada di link ini
http://alsofwah.or.id/?pilih=lihatakhbar&id=485 yang juga pernah di
posting oleh saudari Suryati dalam milis ini).

Jadi silah berjuang (jihad fie sabilillah bermakna perang bunuh-bunuhan)
membela saudara muslim kita disana. Jangan sampai dengan dalih syi'ah
Hizbullah yang menjadi penyebab untuk tidak pergi berjihad kesana.

Masalah taqiyah (menyembunyikan identitas) dan mut'ah dalam syariat
syi'ah, saya punya cerita sendiri bahwa ada seorang temen saya, orang
Aceh, yang pernah kost di Kelapa Gading. Taqiyahnya luar biasa, kalo
gaul kelihatan sunni tapi giliran di kampus ibii sunter teman ana orang
china yang mualaf mengadu kepada saya bahwa teman kita yang orang aceh
itu mulai menampakkan identitasnya di saat sholat menggunakan batu bata
merah dari karbala sebagai tempat sujud bagi jidatnya.
Belakangan setelah saya selidiki yang punya kost adalah orang pengikut
syi'ah yang pernah kepergok satu kamar dengan wanita non muhrim dengan
pintu terkunci padahal kita dan warga sekitar sudah mafhum bahwa dia
belum pernah menikah. Ada dugaan dia kawin mut'ah dengan wanita itu.
Maka kalo anda bergaul dengan orang syi'ah maka dia akan menyembunyikan
jati dirinya oleh karena itu carilah kitab-kitab rujukan utama mereka
untuk mengetahui aqidah dan syariat syi'ah.

Lantas dimana saja letak kesalahan-kesalahan rafidhah/syi'ah yang
mendasar? Biar adil ada beberapa saudara muslim kita dari kalangan ulama
maupun peneliti yang telah berupaya membaca kitab-kitab rujukan syi'ah
dan menuangkannya di dunia maya ini.

Link berikut ini menunjukkan kenyataan di lapangan tentang
kesalahan-kesalahan syi'ah dari kitab-kitab ulama mereka. Juga
menunjukkan amal ibadah mereka yang banyak berbeda dan menyimpang dari
syariat Islam (lihat bukti-bukti foto, referensi dan pengakuan mantan
ulama syi'ah)
- http://www.hakekat.com/index.php .
- http://www.syiah.blogspot.com/ .
-
http://www.al-ahkam.com.my/home/modules.php?op=modload&name=News&file=ar
ticle&sid=41&pagenum=2&mode=thread&order=0&thold=0 .

Silah dipelajari sambil membandingkan dengan aqidah Islam yang shahih
yang pernah anda dapatkan.
Semoga menambah wawasan dan mohon ma'af kala ada salah kata ya. Kali aja
ada yang salah paham dan merasa tersinggung.

Barokallahu fiekum ajma'in
Abu Ahmad Fahmi Abyan

________________________________

From: media-dakwah@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED]
On Behalf Of A Nizami
Sent: Thursday, August 24, 2006 8:16 AM
To: media dakwah; sabili; padhang-mbulan; Saksi
Subject: [media-dakwah] Haruskah Sunni Berperang Melawan Syi'ah?

Assalamu'alaikum wr wb,
Ketika SD dulu pada pelajaran agama dijelaskan
bagaimana sepeninggal khalifah Usman Islam terpecah
jadi 3, yaitu kelompok Sunni yang bergabung bersama
Mu'awiyah, kelompok Syi'ah Ali (pengikut Ali), dan
kelompok Khawarij.

Jumhur ulama hanya mengkafirkan Khawarij, sedang Sunni
dan Syi'ah tidak dikafirkan. Begitu pula para ulama
Rabithah Alam Islami tidak mengkafirkan Syi'ah. Iran
sendiri yang merupakan negara Islam dengan penduduk
mayoritas Syi'ah termasuk dalam OKI (Negara-negara
konferensi Islam). Pemerintah Saudi pun menerima
jema'ah haji Syi'ah yang berhaji ke tanah suci.

Itu menandakan ketidak-kafiran syi'ah. Meski demikian
seiring perkembangan zaman bukan tidak mungkin nanti
akan ada kelompok Sunni yang mengkafirkan syi'ah.

Padahal jika kita kaji rukun Iman itu ada 6: 
1. Percaya kepada Allah
2. Percaya kepada Malaikat
3. Percaya kepada Kitab Suci: Al Qur'an yang terakhir
4. Percaya kepada Rasul: Muhammad SAW yang terakhir
5. Percaya kepada Hari akhir
6. Percaya kepada Qada dan Qadar

Kemudian rukun Islam itu ada 5:
1. Membaca 2 kalimat syahadat
2. Sholat 5 waktu
3. Puasa bulan Ramadan
4. Zakat bagi yang mampu
5. Berhaji bagi yang mampu.

Nah selama kaum Sunni dan Syi'ah melakukan itu mereka
tidaklah kafir.

Oleh karena itu saya tidak setuju jika ada kaum Sunni
mau pun Syi'ah saling mengkafirkan bahkan
menggambarkan misalnya Syi'ah lebih jahat dari kaum
Yahudi/Nasrani. Padahal dalam Al Qur'an Yahudi itu
adalah bangsa yang dikutuk Allah dan tidak ada yang
kaum yang lebih buruk dari Yahudi termasuk Syi'ah.
Begitu pula syirik yang dilakukan kaum Nasrani adalah
dosa yang tidak terampuni.

Bagaimana mungkin kaum Syi'ah yang tidak melakukan
syirik lebih buruk dari kaum yang musyrik? Itu jelas
sudah bertentangan dengan Al Qur'an.

Ada juga yang mengkafirkan Syi'ah karena kelompok
Syi'ah ada yang memper-Tuhankan Ali. Itu adalah
generalisasi yang serampangan. Padahal tidak semua
kelompok Syi'ah begitu.

Sama halnya dengan kelompok Sunni. Di kelompok Sunni
ada syekh Siti Jenar/Al Hallaj yang mengaku Allah. Ada
Lia Aminuddin atau Ghulam Mirza Ahmad yang mengaku
Nabi, ada yang sholat bersiul atau dwi bahasa. Itu
adalah sesat tapi tidak berarti semua sunni itu sesat.
Demikian pula Syi'ah.

Kaum Yahudi dan Nasrani mengadu domba ummat Islam
Sunni dan Syi'ah sehingga kekuatannya menjadi lemah.
Seandainya Sunni kekuatannya 7 dan Syi'ah 3 sementara
Yahudi dan Nasrani 8. Jika Sunni dan Syi'ah bersatu
maka 7+3=10. 10 ini akan menang melawan 8. Ummat Islam
akan menang melawan kaum Yahudi dan Nasrani.

Tapi jika Sunni dan Syi'ah bisa diadu-domba maka
hasilnya adalah 7-3 = 4. Atau 3-7 = -4. 4 akan kalah
melawan 8. Ummat Islam akan kalah.

Contohnya ketika Negara Islam Iran baru berdiri, AS,
Eropa, dan Israel bersama-sama negara-negara Arab
lainnya membantu Iraq menyerbu Iran. 2 juta Muslim
tewas!

Pada saat yang hampir bersamaan ratusan ribu ummat
Islam dibantai di Bosnia, puluhan ribu ummat Islam
dibantai di Ambon dan Poso oleh kaum Nasrani. Begitu
pula di Iraq dan Afghanistan. Puluhan ribu Muslim
dibantai kaum Yahudi di Palestina dan Lebanon.

Ingat, kaum Yahudi dan Nasrani dalam membantai ummat
Islam tidak pandang itu Sunni atau Syi'ah. Yerusalem
yang merupakan kota suci ummat Islam juga diduduki
Yahudi.

Aneh juga ketika AS belum masuk ke Iraq, antara muslim
sunni dan syi'ah nyaris tidak ada pertikaian. Begitu
AS masuk, sekarang antara Sunni dan Syi'ah sudah di
ambang perang saudara. Itulah bukti nyata adu domba
kaum Yahudi dan Nasrani.

Ummat Islam memang senang berpecah belah. Ada NU, ada
Tarbawi, ada Salafi, dsb. Jangankan Sunni vs Syi'ah.
Sesama Sunni pun bisa saling mengkafirkan.

"Dan kalau ada dua golongan dari mereka yang beriman
itu berperang hendaklah kamu damaikan antara keduanya!
Tapi kalau yang satu melanggar perjanjian terhadap
yang lain, hendaklah yang melanggar perjanjian itu
kamu perangi sampai surut kembali pada perintah Allah.
Kalau dia telah surut, damaikanlah antara keduanya
menurut keadilan, dan hendaklah kamu berlaku adil;
sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berlaku
adil. 
Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab
itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua
saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu
mendapat rahmat." [Al Hujuraat 9-10] 

Wassalam
Adu Domba Yahudi - RE: [media-dakwah] FW: Syaikh Al
Luhaidan : 'Hizbullah' adalah Hizbusy Syaithan"

Senin kemarin di pengajian seorang ustad menjelaskan
bagaimana sikap Yahudi yang suka mengadu domba.
Sebagai contoh mereka mencoba mengadu domba ummat
Islam dari kalangan Muhajirin dgn Anshor. Pada saat
kaum muhajirin dan Anshor bersahabat mereka
bangga-banggakan kepahlawanan masing-masking kelompok
itu sehingga jadi bertentangan. Dan itu nyaris
berhasil padahal saat itu ada Nabi Muhammad SAW.

Saat ini pun begitu.

"Dan berjihadlah kamu pada jalan Allah dengan jihad
yang sebenar-benarnya. Dia telah memilih kamu dan Dia
sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam agama
suatu kesempitan. (Ikutilah) agama orang tuamu
Ibrahim. Dia (Allah) telah menamai kamu sekalian
orang-orang muslim dari dahulu, dan (begitu pula)
dalam (Al Quran) ini, supaya Rasul itu menjadi saksi
atas dirimu dan supaya kamu semua menjadi saksi atas
segenap manusia, maka dirikanlah sembahyang,
tunaikanlah zakat dan berpeganglah kamu pada tali
Allah. Dia adalah Pelindungmu, maka Dialah sebaik-baik
Pelindung dan sebaik- baik Penolong." [Al Hajj:78]

Allah mengatakan ummat Islam itu adalah satu: Muslim
dari dulu hingga sekarang. Namun kelompok Yahudi dan
munafik akhirnya memecah ummat Islam jadi Sunni,
Syi'ah, dsb. Padahal kita diajari untuk mengatakan
diri kita Ana minal muslimiin. Saya adalah muslim.
Bukan sunni atau syi'ah.

Tak jarang akhirnya sunni dan syi'ah ini meski
Tuhannya sama: Allah, Nabinya sama: Muhammad, Al
Qur'an sama, sholatnya sama, begitu pula puasa dan
berhaji bersama-sama di Mekkah akhirnya saling
bunuh-bunuhan.

Pada perang Iran Iraq ada 2 juta Muslim yang mati.
Sementara ada cerita kelompok syi'ah membantai ulama
sunni, ada juga kelompok sunni yang membantai kelompok
syi'ah yang sedang berziarah. Masjid-masjid di-bom.

Mereka lebih senang menghancurkan sesama Muslim
ketimbang berjihad melawan Yahudi.

Padahal Allah melarang ummat Islam bercerai-berai:

"Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama)
Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah
akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa
Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan
hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah,
orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di
tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari
padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya
kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk." [Ali
Imron:103] 

Ketika AS belum menduduki Iraq, pertikaian sunni dan
syi'ah tidak begitu kentara. Tapi begitu AS menduduki
Iraq, sunni dan syi'ah saling berperang. Saat ini
nyaris terjadi perang saudara di sana?

Seorang mufti Saudi mengatakan Hizbullah yang membela
ummat Islam di Lebanon dari pembantaian Yahudi sebagai
Hizbusy Syaithon. Padahal Hizbullah itu tuhannya
adalah Allah dan nabinya adalah Muhammad. Lalu apa
pendapat mufti tersebut tentang tentara AS yang
bercokol di Saudi? Apa pendapat mufti tsb tentang Bani
Israil yang dikutuk Allah?

"Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara
kamu yang murtad dari agamanya, maka kelak Allah akan
mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka
dan merekapun mencintaiNya, yang bersikap lemah lembut
terhadap orang yang mukmin, yang bersikap keras
terhadap orang-orang kafir, yang berjihad dijalan
Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang
suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya
kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Luas
(pemberian-Nya), lagi Maha Mengetahui." [Al
Maa'idah:54] 

Seharusnya mufti Saudi tersebut mengutuk Israel dan
membela ummat Islam yang dibantai di Lebanon. Bukan
justru membantu Israel dengan mengharamkan ummat Islam
membantu Hizbullah yang melawan Yahudi.

Pada saat ummat Islam di Lebanon dan Palestina
dibantai Israel/Yahudi, seharusnya kita menolong
mereka:

"Mengapa kamu tidak mau berperang di jalan Allah dan
(membela) orang-orang yang lemah baik laki-laki,
wanita-wanita maupun anak-anak yang semuanya berdoa:
"Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami dari negeri ini
(Mekah) yang zalim penduduknya dan berilah kami
pelindung dari sisi Engkau, dan berilah kami penolong
dari sisi Engkau!." [An Nisaa':75] 

Bukan justru membantu Yahudi dengan mengatai kelompok
yang melawan Yahudi sebagai Hizbusy Syaithon.

Itulah salah satu dari tipu daya Yahudi. 

http://id.wikipedia.org/wiki/Syi <http://id.wikipedia.org/wiki/Syi> 'ah
Syi'ah
Dari Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa
Indonesia.
Langsung ke: panduan arah, cari
Artikel ini adalah bagian dari seri
Islam

Rukun Islam 
Syahadat * Shalat * Zakat * Puasa * Haji 
Rukun Iman 
Allah * Kitab * Malaikat * 
Nabi * Kiamat * Takdir 
Tokoh Islam 
Muhammad SAW 
Nabi & Rasul* Para Sahabat* Ahlul Bait 
Kota Suci 
Mekkah * Madinah * Yerusalem 
Najaf * Karbala * Kufah 
Kazimain * Mashhad * Samarrah 
Hari Raya 
Hijrah * Idul Fitri * Maulid 
Idul Adha * Asyura * Ghadir Khum 
Arsitektur 
Mesjid * Menara * Mihrab * Ka'bah 
Arsitektur Islam 
Jabatan Fungsional 
Khalifah *Ulama *Muadzin * Imam * Mullah 
Ayatullah * Mufti 
Teks & Hukum 
Al-Qur'an * Hadits * Sunnah 
Fiqih * Fatwa * Syariat 
Aliran 
Sunni: Hanafi * Hambali * Maliki * Syafi'i 
Syi'ah: Dua Belas Imam * Ismailiyah * Zaiddiyah 
Lain-lain: Ibadi * Khariji'ah * Murji'ah *
Mu'taziliyah 
Gerakan 
Ikhwanul Muslimin * Tasawuf
Wahhabisme * Salafiyah 
Ormas Islam 
Nahdlatul Ulama * Muhammadiyah
Persis * MUI 
Aliran non Mainstream 
Ahmadiyyah * Nation of Islam 
Zikri * Druze 
Lihat Juga 
Indeks artikel tentang Islam 
Syi'ah (Bahasa Arab: &#1588;&#1610;&#1593;&#1577;,
Bahasa Persia: &#1588;&#1740;&#1593;&#1607;) ialah
salah satu aliran / mazhab dalam Islam. Muslim Syi'ah
mengikuti Islam sesuai yang diajarkan oleh Nabi
Muhammad dan Ahlul Bait-nya. Syi'ah menolak
kepemimpinan dari tiga Khalifah Sunni pertama seperti
juga Sunni menolak Imam dari Imam Syi'ah. Bentuk
tunggal dari Syi'ah adalah Sh&#299;`&#299; (Arabic:
&#1588;&#1610;&#1593;&#1610;.) menunjuk kepada
pengikut dari Ahlul Bait dan Imam Ali.

Daftar isi [sembunyikan]
1 Etimologi 
2 Ikhtisar 
3 Doktrin 
4 Sekte dalam Syi'ah 
4.1 Dua Belas Imam 
4.2 Ismailiyah 
4.3 Zaidiyah 
5 Kontroversi tentang Syi'ah 
6 Lihat juga 
7 Pranala luar 

[sunting]
Etimologi
Istilah Syi'ah berasal dari kata Arab
&#1588;&#1610;&#1593;&#1577; Sh&#299;`ah. Bentuk
tunggal dari kata ini dalam Bahasa Arab adalah
Sh&#299;`&#299; &#1588;&#1610;&#1593;&#1610;.

"Syi'ah" adalah bentuk pendek dari kalimat bersejarah
Syi`ah `Ali &#1588;&#1610;&#1593;&#1577;
&#1593;&#1604;&#1610;, artinya "pengikut Ali".
Sumber-sumber Sunni dan Syi'ah menyatakan kalimat
tersebut berasal dari Nabi Muhammad. Kalimat Syi'ah
Ali adalah sebutan yang diberikan oleh Nabi Muhammad
dan kemudian oleh keturunannya (Ahlul Bait) untuk
menghormati pengikut Ali dan Ahlul Bait-nya.

[sunting]
Ikhtisar
Muslim Syia'ah percaya bahwa Keluarga Muhammad (Para
Imam) adalah sumber pengetahuan terbaik tentang
Qur'an, Islam, and Emulation (Guru terbaik tentang
Islam setelah Muhammad), dan pembawa serta penjaga
terpercaya dari tradisi Sunnah Nabi Muhammad.

Secara khusus, Muslim Syi'ah mengakui Ali bin Abi
Thalib (sepupu Muhammad, menantu, dan kepala keluarga
Ahlul Bait) sebagai penerus kekhalifahan setelah Nabi
Muhammad, yang berbeda dengan Khalifah yang diakui
oleh Muslim Sunni. Muslim Syi'ah percaya bahwa Ali
dipilih melalui perintah langsung dari Nabi Muhammad,
dimana perintah Muhammad berarti wahyu dari Allah.

Perbedaan antara pengikut Ahlul Bait dan Abu Bakar
menjadikan perbedaan pandangan yang tajam antara
Syi'ah dan Sunni dalam penafsiran Al Qur'an, Hadis,
mengenai Sahabat, dan hal-hal lainnya. Sebagai contoh
perawi Hadis dari Muslim Syi'ah berpusat pada perawi
dari Ahlul Bait, sementara yang lainnya seperti Abu
Hurairah tidak dipergunakan.

Tanpa memperhatikan perbedaan tentang Khalifah, Syi'ah
mengakui otoritas Imam Syi'ah (juga dikenal dengan
Khalifah Illahi) sebagai pemegang otoritas agama,
walaupun sekte-sekte dalam Syi'ah berbeda dalam siapa
pengganti para Imam dan Imam saat ini.

[sunting]
Doktrin
Seperti halnya Sunni, Syi'ah juga menggunakan Rukun
Islam yang lima, hanya ada perbedaan dalam aplikasi,
sebagai contoh di bawah ini:

Lima Prinsip Pokok Semula golongan ini muncul karena
kepentingan politik, namun akhirnya menjadi aliran
teologi yang memiliki lima prinsip pokok, yakni:

Tauhid, bahwa Allah SWT adalah Maha Esa. 
al-'Adl. bahwa Allah SWT adalah Maha Adil. 
an-Nubuwwah. Kepercayaannya pada keberadaan para nabi
sama seperti muslimin lain. I'tikadnya tentang
kenabian ialah: 
Jumlah nabi dan rasul Allah ada 124.000. 
Nabi dan Rasul terakhir ialah Rasulullah SAW. 
Beliau suci dari segala aib dan tiada cacat apa pun.
Beliaulah nabi paling utama dari seluruh Nabi yang
ada. 
Para istrinya bersih dan suci dari segala kotoran dan
hal jelek. 
al-Qur'an ialah mukjizat kekal Rasulullah SAW. 
al-Imamah, baginya berarti pemimpin urusan agama dan
dunia, yakni seorang yang bisa menggantikan peran
Rasulullah SAW sebagai pemelihara syari'at Islam,
mewujudkan kebaikan dan ketenteraman umat. 
al-Ma'ad, maksudnya kehidupan akhirat. 
[sunting]
Sekte dalam Syi'ah
Syi'ah terpecah menjadi 22 sekte. Dari 22 sekte itu,
hanya tiga sekte yang masih ada sampai sekarang,
yakni:

[sunting]
Dua Belas Imam
Artikel utama: Dua Belas Imam, dan [[]], dan [[]], dan
[[]], dan [[]] 
Disebut juga Imamiah atau Itsna 'Asyariah. Dinamakan
demikian sebab mereka percaya yang berhak memimpin
muslimin hanya imam. Mereka yakin ada dua belas imam,
yakni:

Ali bin Abi Thalib (600-661), juga dikenal dengan
Amirul Mukminin 
Hasan bin Ali (625-669), juga dikenal dengan Hasan al
Mujtaba 
Husain bin Ali (626-680), juga dikenal dengan Husain
as Syahid 
Ali bin Husain (658-713), juga dikenal dengan Ali
Zainal Abidin 
Muhammad bin Ali (676-743), juga dikenal dengan
Muhammad al-Baqir 
Jafar bin Muhammad (703-765), juga dikenal dengan
Ja'far ash-Shadiq 
Musa bin Jafar (745-799), juga dikenal dengan Musa
al-Kadzim 
Ali bin Musa (765-818), juga dikenal dengan Ali
ar-Ridha 
Muhammad bin Ali (810-835), juga dikenal dengan
Muhammad al-Jawad atau Muhammad at Taqi 
Ali bin Muhamad (827-868), juga dikenal dengan Ali
al-Hadi 
Hasan bin Ali (846-874), juga dikenal dengan Hasan
al-Asykari 
Muhammad bin Hasan (868-), juga dikenal dengan
Muhammad al-Mahdi 
[sunting]
Ismailiyah
Artikel utama: Ismailiyah, dan [[]], dan [[]], dan
[[]], dan [[]] 
Disebut juga Tujuh Imam, yakni sekte yang percaya
bahwa imam hanya tujuh orang dari 'Ali bin Abi Thalib,
dan mereka percaya bahwa imam ketujuh ialah Isma'il.

[sunting]
Zaidiyah
Artikel utama: Zaidiyah, dan [[]], dan [[]], dan [[]],
dan [[]] 
Yakni sekte pengikut Zaid bin 'Ali bin Husain bin 'Ali
bin Abi Thalib. Mereka tergolong Syi'ah moderat,
karena mereka tak berpendapat 'Ali dan keturunannya
berhak jadi khalifah dan tak memvonis ketiga khalifah
sebelum 'Ali tidak sah.

[sunting]
Kontroversi tentang Syi'ah
Artikel utama: Kontroversi tentang Syi'ah, dan [[]],
dan [[]], dan [[]], dan [[]] 
Ada pendapat yang mengatakan aliran ini dipelopori
'Abdullah bin Saba', rabbi Yahudi Yaman yang masuk
Islam pada zaman khalifah 'Utsman bin 'Affan. Tetapi
ada juga pendapat yang menunjukkan Abdullah bin Saba
ini tidak wujud langsung. Ia mengadakan oposisi dengan
berfatwa bahwa sebenarnya yang berhak menjadi khalifah
setelah Rasulullah SAW ialah Ali bin Abi Thalib, dan
tiga khalifah sebelumnya tidak sah.

===
Ingin belajar Islam sesuai Al Qur'an dan Hadits?
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]
<mailto:media-dakwah-subscribe%40yahoogroups.com> 
http://www.media-islam.or.id <http://www.media-islam.or.id> 

__________________________________________________
Do You Yahoo!?
Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com <http://mail.yahoo.com> 



         

                
---------------------------------
How low will we go? Check out Yahoo! Messenger’s low  PC-to-Phone call rates.

[Non-text portions of this message have been removed]






Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke