Assalamu’alaikum wr wb,
Saat ini Yahudi dengan bonekanya pemerintah AS dan Eropa memerangi Islam. 
Israel membantai ratusan ribu Muslim (dari sejak berdirinya) di Lebanon dan 
Palestina. Sementara BBC memberitakan AS membantai 655.000 warga Iraq yang 
mayoritas Muslim. 
Yahudi juga menghalang-halangi ummat Islam dari menjalankan perintah Allah, 
terutama menegakkan negara/syariah Islam.
„Maka disebabkan kezaliman orang-orang Yahudi, kami haramkan atas (memakan 
makanan) yang baik-baik (yang dahulunya) dihalalkan bagi mereka, dan karena 
mereka banyak menghalangi (manusia) dari jalan Allah“ [An Nisaa:160]
Afghanistan karena berusaha menegakkan negara Islam akhirnya dibombardir. 
Puluhan ribu warganya dibunuh kemudian dijajah hingga sekarang.
Ustad Abu Bakar Ba’asyir bertahun-tahun dipenjara atas pesanan mereka dengan 
tuduhan teroris hanya karena ingin menegakkan syariat Islam.
Oleh karena itu wajar jika ummat Islam harus memboikot perusahaan-perusahaan 
Yahudi/AS meski mereka beroperasi di negara-negara Islam. Kenapa? Karena 
sebagian besar keuntungan pasti lari ke mereka dan dari situ mereka membayar 
pajak ke pemerintahnya. Misalkan perusahaan dapat rp 100 milyar. Paling2 buat 
karyawan Indonesia cuma habis rp 1 milyar, sisanya diambil mereka.
Dari uang itu, pemerintah AS, Israel, dan sekutunya bisa membeli/membuat 
senjata untuk membunuh saudara-saudara Muslim kita di Lebanon, Palestina, 
Afghanistan, Iraq, dan sebagainya. Na’udzubillah min dzalik.
Ada yang berpendapat kalau kita boikot perusahaan-perusahaan yang mendukung 
Yahudi dan AS kita akan miskin dan pengangguran merajalela. Jika kita 
berpendapat begini, berarti kita tidak yakin bahwa Allah lah yang Maha Memberi 
rezeki. Kita harus yakin Allah yang memberi rezeki. Bukan perusahaan-perusahaan 
Yahudi/AS.
„Katakanlah: "Siapakan yang memberi rezeki kepadamu dari langit dan dari bumi?" 
Katakanlah: "Allah", dan sesungguhnya kami atau kamu (orang-orang musyrik), 
pasti berada dalam kebenaran atau dalam kesesatan yang nyata.“ [Saba’:24]
Sebagai contoh, dulu saya pernah bekerja di IBM dan juga Samsung. Ketika keluar 
dari sana apakah rezeki saya terhenti dan saya jadi miskin? Tidak. Saya 
ternyata bisa bekerja di perusahaan Indonesia dengan gaji lebih besar.
Ketika orang-orang kafir dilarang memasuki Mekkah, ummat Islam takut menjadi 
miskin karena yang menguasai perdagangan makanan dan pakaian adalah orang-orang 
kafir. Karena ini Allah menurunkan ayat berikut:
„Hai orang-orang yang beriman, Sesungguhnya orang-orang yang musyrik itu 
najis[634], maka janganlah mereka mendekati Masjidilharam sesudah tahun ini. 
Dan jika kamu khawatir menjadi miskin, maka Allah nanti akan memberimu kekayaan 
kepadamu dari karuniaNya, jika Dia menghendaki. Sesungguhnya Allah Maha 
Mengetahui lagi Maha Bijaksana.“ [At Taubah:28]
Ternyata meski orang kafir dilarang masuk, ummat Islam tetap hidup. Bahkan 
justru ummat Islam yang menguasai perdagangan makanan dan pakaian di sana 
hingga lebih makmur.
Iran sudah puluhan tahun diembargo oleh AS dan Israel, toh Iran tetap hidup 
bahkan lebih makmur dari Indonesia yang kekayaan alamnya dikuras oleh 
perusahaan-perusahaan Yahudi/AS sementara ekonominya juga dikuasai oleh mereka. 
Di Indonesia justru banyak orang mati karena busung lapar!
Sebelum diakuisisi oleh perusahaan asing, perusahaan air minum Indonesia 
seperti Aqua, Ades, Monair sudah hidup berdiri. Begitu pula dengan Teh Botol 
Sosro.
Kalau seandainya Coca Cola dilarang, para pedagang bisa tetap hidup dengan 
menjual Monair atau Teh Sosro. Bahkan pengusaha minuman Indonesia bisa tampil 
menggantikannya.
Oleh karena itu jangan kita takut miskin dengan memboikot perusahaan Yahudi/AS. 
Karena yang memberi rezeki adalah Allah SWT. Bukan mereka!
Wassalamu’alaikum wr wb

 
===
Ingin belajar Islam sesuai Al Qur'an dan Hadits?
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]
http://www.media-islam.or.id




Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    mailto:[EMAIL PROTECTED] 
    mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 

Kirim email ke