Assalamu'alaykum warohmatullohi wabarokatuhu,
  Mas Dodi sedulurku, marilah kita selalu panjatkan segala puji hanya milik 
Allah 
  kita memujinya dengan nama-nama dan sifat- sifat-Nya yang baik, Shalawat dan 
salam senantiasa tercurah atas junjungan dan panutan hidup kita Muhammad 
Shallallahu 'alaihi wasallam, kepada kerabatnya, para sahabatnya, tabi'in, 
tabiut tabi'in dan pengikutnya yang senantiasa teguh mengikuti sunnahnya hingga 
akhir zaman.
   
  Wah Mas Dodi kuwi ngecee...sebenarnya saya ini bukan apa-apa masih baru 
belajar itupun yang ditulis adalah tulisan ulama yang saya tulis ulang.. tapi 
Insya Allah saya coba menjelaskan apa apa sebatas yang saya ketahui . tapi agak 
sabar yo Mas....rodo' suwe ora opo-opo to ?. soalae PT ku shut down selama 
seminggu.
   
  Mengenai jawaban saya bagian pertama, Allahu Ta'a ala a'lam tidak muncul di 
situs MD ( opo mungkin error kali yo ) , tapi ya sudah di cc ke MD lho ?, coba 
nanti saya kirimnya lagi.
   
  Panjenengane wangsul kapan ?.  iyo Mas aku nggak pulang tahun ini, karena 
masih banyak keperluan. Nderek aken sugeng tindak , hati-hati dijalan. salam 
buat keluarga semua.
  Barokallahu fiikum.
  Wassalamu'alaykum warohmatullohi wabarokatuhu.
  Abu Fahmi.
   
   
  
dodi indras <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
          Bismillahirrohmanirrohiim,
Alhamdulillaahi Robbil ‘alamiina, al qooilu fii
kitabihil kariim.
Wash-sholatu was salaamu’ala asy-syrofil mursaliin
sayyidina Muhammadin shollallohu’alaihi wasallama
wa’ala aalihi wa ash-haabihi ajma’in ammaaba’du

Mas Handri yang baik, terima kasih dan syukur atas
kiriman penjelasan (Tauziyyah) atas email saya.

Wah, aku ngiri lho, begitu apiknya uraian yang mas
Handri sampaikan, semoga Alloh akan makin meluaskan
pengetahuan dan pemahaman mas Handri akan
ayat-ayatNYA, amiin.

Do’akan saya agar bisa belajar seperti mas Handri ya,
ini baru pengin belajar bahasa Arab aja, hambatannya
udah banyak, maklum mas, saya dilahirkan dari kalangan
“Abangan”, jadi ya syukur alhamdulillah, saat ini ada
kesempatan untuk belajar Diinulloh, mohon do’anya ya
, mas, nuwun.

Wah kalau mas mau mampir ke Malang, ya monggo, ntar
mau makan bakso atau tahu campur atau cwi mie malang,
wah…siiiip itu, tapi harus janjian dulu, kan saya
nggak domisili lagi di Malang, ke sana hanya
silaturohmi pada ortu dan konco-konco lama, sekalian
ziarah kubur ayah saya yang di Blitar, makamnya Bung
Kirno, bukan bung Karno , he-he-he…...kebetulan makam
ayah saya satu komplek dengan makam Bung Karno (
semoga Alloh mengampuni dosa beliau berdua, amiin),
bisanya ya setahun sekali gini, maklum mas…kuli….

Saya di Malangnya ada 2 tempat, Ibu saya di
Sengkaling, kalau mitoha, di Lowokwaru.
Insya Alloh berangkat pulang nanti tgl. 20, moga-moga
lancar dan penuh barokah, amiin…

Mas, Mohon maaf sebelumnya, mungkin tulisan saya ini
pendek aja, karena menyempatkan disela-sela rutinitas,
apalagi kantor mau libur bersama, jadi…mungkin akan
banyak “klera-klerune” tembung, maafin yo mas.

Mas, soal dikirim ke Milis MD, monggo saja, wong udah
dikirim kok sebelum saya baca ya mas, he-he-he….gak
pa-pa, jika diijinkan, sedikit permintaan, ada baiknya
email saya mas kirimkan secara penuh pula, agar
maknanya tidak terpotong yang mas jawab, ini hanya
usul lho mas …..(Yang mas Kirim baru 2 buah yang
terakhir ya mas, yang pertama kok malah ora kekirim ,
apa kena filter ya ? moga nggak , amiin) 
Sebagai analogi, misalnya ada orang yang bilang “
Celakalah orang yang sholat “, nah….yang beliau
katakan itu kan mengutip ayat Al Qur’an salah satu
dari QS Al Ma’uun, tapi, karena dipotong,ayat yang 
lanjutannya maupun ayat sebelumnya nggak disampaikan,
jadi runyam deh….
He-he-he, kata orang bijak sih, gitu mas, nuwun sewu
lho….

Mas Handri yang dirohmati Alloh, insya Alloh yang mas
sampaikan saya mengerti, dan sebagian besar adalah
kebenaran yang sama dengan pemahaman saya, Qur’an dan
As Sunnah haruslah menjadi mercu suar panduan dalam
kehidupan kita, melalui jalur para Sahabat, hingga
guru-guru kita.
Yang mas sampaikan sebagian lagi saya ingin menambah
pengetahuan dari mas Handri, jadi akan ada yang saya
tanyakan, serta ada yang akan saya tambahi,
mudah-mudahan mas Handri berkenan, ibarat memasak MIE,
uraian mas Handri adalah mie dan bumbu nya yang siap,
lalu saya akan menambahkan bawang goreng, pangsit,
potongan ayam goreng, sehingga insya Alloh enak dan
barokah ketika kita santap nanti, amiin. nuwun.

1.Soal menuntut Ilmu, 
saya sepakat atas yang mas sampaikan, semua adalah ada
dasar yang qothi , sehingga, bagi saya, menuntut ilmu
adalah merupakan kewajiban, mulai dari buaian bunda,
hingga akhir hayat nanti, semoga Alloh merohmati kita
dengan karunia Ilmu yang bermanfaat, amiin. Tambahan
saya, akan lebih baik, jika yang kita kaji, tidak saja
yang kita senangi, atau kita panuti aja para Ulamanya
tersebut, namun juga para ulama lainnya, baik sefaham
maupun, tidak, ekstrimnya malah yang bermusuhan.
Pemahaman saya, adalah meniru cara Alloh SWT dan
RosulNYA. Alloh dalam firman-firmanNYA, serta
Hadits-hadits Nabi SAW, adalah menyampaikan secara
berimbang, baik yang baik untuk dikerjakan, maupun
yang jelek untuk dihindari, semuanya disampaikan untuk
ditafakuri oleh kita , HambaNYA yang mau berfikir.

Tambahan saya atau mungkin juga pertanyaan, ketika mas
menyampaikan tentang para Ulama Salaf, kok ada yang
dilewati yamas ? Apa ada yang salah dengan Ulama
keturunan Sayyidina Ali, contoh Imam Ja’far
Ash-Shiddiq, bukankah beliau ulama yang menjadi guru
para Imam Mahdzab , dan beliau adalah termasuk Ulama
yang lurus ? Demikian juga Ahli Hadits, Imam Suyuthi,
beliau juga Ahli hadits yang layak dijadikan panutan.

Ini juga terkait nantinya dengan Hadits, baik Hadits
Qudsi, Shahih, Hasan, yang akan kita pelajari. Jika
kita hanya mengacu Ulama yang kita senang saja, maka
akan banyak As Sunnah yang akan terabaikan oleh kita.
Hal ini akan mempunyai implikasi hokum yang berat mas,
sebagaimana peringatan Ulama terdahulu,

Syaikh Albani mengatakan : “ Barang siapa yang
menolak hadits Rosululloh SAW, maka ia berada ditepi
kebinasaan “, 

juga Syaikh Abd. Al Rahman al Hasan, pada kitab beliau
Fath al Majid syarh Kitab at-Tauhid, hal. 397 : “
Boleh jadi ketika seseorang menolak sebagian ucapan
Nabi SAW, jatuhlah di dalam hatinya sesuatu dari
penyimpangan, maka iapun akan binasa “

Ini adalah hal-hal yang harus kita pikirkan, ketika
kita menuduhkan sesuatu amal seseorang adalah Bid’ah,
karena, jika ternyata amal tersebut sesungguhnya
adalah Sunnah, bisa celakalah kita.

Hadits nabi SAW, dari Sahabat Jabir RA, ia berkata :
Rosululloh SAW bersabda : Aku diutus dengan membawa
agama yang lurus lagi penuh toleran, Dan barangsiapa
yang menentang sunnahku, maka bukanlah ia dari ummatku
“ (HR Imam Al Khatab)

Maka, sebaiknya kita meluaskan pengetahuan, dengan
belajar tidak saja dari Ulama yang kita anut, namun
juga dari Ulama lain yang mungkin berbeda pemahaman.
Bukankah, para Ulama Shalafus Shalih , para Imam
Mahdzab, telah memberikan contoh yang sangat bagus
tentang hal ini seperti yang mas Handri kutip ?

2.Mas Handri banyak menyampaikan tentang DIIN yang
benar, mohon maukah mas untuk mengulas tentang DIIN
ini secara kafah,apa sih DIIN itu agar selamat dunia
wal akhirot, nuwun. 
Juga, mas menyampaikan soal “Jalan yang Lurus”,
nah….masalah istilah yang diterjemahkan dengan JALAN,
bukankah ada banyak dalam Al Qur’an, diantaranya
adalah : SHIROOT , THORIQOH, dan SABIL/SUBUL, serta
ada pula istilah WASILAT, mohon bantuan mas, apa makna
dari masing-masing itu beserta perbedaannya , maaf
sebelumnya lho mas, jadi ngrepotin…

3.Ada tulisan mas Handri, yang menurut saya sebaiknya
kita telaah dan pelajari dahulu kebenarannya :
=============================
Mas Dodi, saya mau bertanya apakah secara jujur antum
merasakan kalau kaum muslimin sekarang masih banyak
melakukan hal-hal yang bukan dari agama islam tetapi
mereka menganggapnya bagian dari agama ? yaitu
perkara-perkara Bid’ah.Terlebih lagi ditempat kita di
Jawa Timur. Contonya nya Sedekah Bumi, haul di makam
Wali, Tabaruk di kubur-kubur wali, Sholat di masjid
yang ada kubur, Yasinan, Tahlilan kematian, Slametan.
Hal-hal yang demikian lah yang harus kita peringatkan
terhadap saudara-saudara kita agar mereka terhindar
dan menjauhi bid’ah dan syirik. 
=============================

Mas, hal-hal yang mas sebutkan sebagai Bid’ah, ada
yang saya tahu, namun ada juga yang saya tidak tahu.
Akan jelas jika mas sebutkan rincian dari hal ini :
“Sedekah Bumi, haul di makam Wali, Tabaruk di
kubur-kubur wali, Sholat di masjid yang ada kubur,
Yasinan, Tahlilan kematian, Slametan.” yang mas
maksudkan, bid’ah pada apanya ? baru kita membahasnya
secara detail.

Untuk SEDEKAH BUMI, HAUL di MAKAM WALI, TABARUK di
KUBUR-KUBUR WALI, saya belum faham mas. Dan Pemahaman
saya, soal SHOLAT DI MASJID yang ada KUBURAN, 
YASINAN, TAHLILAN KEMATIAN,SELAMETAN (Bayi Lahir,mis.)
bukanlah Bid’ah, itiqodnya apa ,itu yang penting.

Juga tulisan mas Handri berikut ini :
============================
# Adapun Sufiyah, mereka menghinakan warisan para
nabi, dan menjatuhan para sahabat yang telah
memindahkan ilmu Al-Qur’an dan Sunnah dari Nabi
Shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada umat dan
mensifati mereka dengan orang-orang mati. Berkata
pemuka mereka : Kalian (yang dimaksud adalah kita
Ahlus Sunnah wal Jama’ah,-pent) mengambil ilmu melalui
orang-orang yang sudah meninggal, dan kita mengambil
ilmu kami, (dengan cara) : Telah bercerita hatiku dari
Rabbku”.

Berikut lebih sedikit dari contoh penyimpangan dari
kaum sufi mengenai pemahaman dimana Allah ( Widhatul
Wujud ):
Bukti Bukti Nyata Tentang Akidah Manunggaling Kawula
Gusti Di Tubuh Kaum Sufi.
============================

Mas Handri yang baik, yang saya tahu, memang ada
segolongan kaum yang menamakan dirinya bagian dari
Sufi, namun menyimpang, hal ini juga terjadi pada yang
menisbatkan pada golongan lain, manusianya pasti tidak
semua sama. Namun, juga tidak kalah pula, banyaknya
Golongan Suffiyyah yang mereka lurus didalam
DiinulLOH.

Mereka seimbang mengamalkan ISLAM, baik Syariat,
maupun secara haqiqat, baik memahami firman Alloh
secara Dhohir maupun makna secara bathin. Mereka
sangat hati-hati memaknai ayat-ayat Al Qur’an dan
Hadits Rosululloh SAW mereka tidak mau
sepotong-sepotong mempelajari dan mengamalkannya,
mereka sangat cinta pada Alloh dan RosulNYA,

Bukankah mas Handri juga mengutip kata-kata Syaikh
Abdulqodir Al Jailany dari Kitab beliau Al Ghunyah?
tahukah mas bahwa beliau itu adalah seorang Mursyid
Suffiyyah , bahkan banyak yang menhormati beliau itu
sebagai AuliyaLLOH?

Jadi, sebaiknya kita tidak gampang-gampang menganggap
sesat seseorang dari hasil menerima info/membaca
tulisan seseorang lain yang berbeda faham saja, perlu
kita kaji, kita telaah, kita pelajari, baru kita bisa
yakin tentang hal itu.

Bukankah Rosululloh bersabda : 

"Ketahuilah, sesungguhnya orang-orang sebelum kamu
dari ahli kitab telah berpecah belah menjadi tujuh
puluh dua golongan. Dan sesungguhnya agama ini (Islam)
akan berpecah belah menjadi tujuh puluh tiga golongan,
tujuh puluh dua golongan tempatnya di dalam Neraka dan
satu golongan di dalam Surga, yaitu al-jama'ah." (HR.
Ahmad dan yang lain. Al-Hafidh menggolongkannya hadits
hasan)

Juga hadits yang lain,

"Aku wasiatkan padamu agar engkau bertakwa kepada
Allah, patuh dan ta'at, sekalipun yang memerintahmu
seorang budak Habsyi. Sebab barangsiapa hidup (lama)
di antara kamu tentu akan menyaksikan perselisihan
yang banyak. Karena itu, berpegang teguhlah pada
sunnahku dan sunnah khulafa'ur rasyidin yang (mereka
itu) mendapat petunjuk. Pegang teguhlah ia
sekuat-kuatnya. Dan hati-hatilah terhadap setiap
perkara yang diada-adakan, karena semua perkara yang
diada-adakan itu ada-lah bid'ah, sedang setiap bid'ah
adalah sesat (dan setiap yang sesat tempatnya di dalam
Neraka)." (HR. Nasa'i dan At-Tirmi-dzi, ia berkata
hadits hasan shahih). 

Pada hadits-hadits diatas, Rosululloh SAW tidak
menyebut NAMA GOLONGAN, namun beliau hanya menyebut
SIFAT_SIFAT dari golongan yang selamat itu, maka, bisa
jadi yang selamat itu adalah SIAPA SAJA, dari GOLONGAN
MANA SAJA, asal memiliki SIFAT, AMAL sebagaimana yang
disebut oleh Rosululloh SAW, bukan SUFFIYAH, bukan
pula SALAFIYYAH, atau GOLONGAN LAINNYA namun adalah
ORANG yang bersifat seperti yang diSIFATI oleh
Rosululloh SAW, maupun yang seperti disifati pada Al
Qur’an sebagai orang yang selamat.

Satu hal yang ingin saya Tanya pada Mas, mohon mas
jelaskan makna DEKAT pada Firman Alloh SWT : WANAHNU
AQROBU ILAIHI MIN HABLIL WARIEDI (Q.S.Qof :16).
Artinya : Dan Kami itu lebih dekat kepada manusia dari
pada urat leher manusia. 

Juga,makna WAJAH ALLOH pada firmanNYA : FA AINAMAA
TUWALLUU FATSAMMA WAJHULLOH" (Q.S.Al-Baqoroh: 115
).Artinya : Maka kemanakah menghadap disana wajah
Alloh

Juga, coba, mas Handri akan berfikir apa jika
mendengar seseorang membaca secara jahar firmanNYA QS
Tho-Haa ayat 14 : ” IN-NANII ANAL LAAHU LAA ILAAHA
ILLAA ANA . ”
Apa sesat ? salahkah orang itu ?

Wahhhh...kok jadi serius amat ya mas, mohon maaf lho
kalau jadi membebani mas Handri, semoga mas Handri
tetap istiqomah untuk saling menasihati dalam
kesabaran, amiin.

4.Mas Handri, ada sedikit kesalah fahaman dari tulisan
saya :
============================
” Alangkah indahnya, jika yang berilmu, mau
menyampaikan ilmunya semuanya, baik dari ulama yang
sepemahaman,maupun yang tidak sepemahaman, apalagi
jika maumenuntun saudara kita yang beramal, tapi tidak
tahudasarnya, kita beritahu dasar amalannya, walau
mungkin kita tidak mengamalkan hal itu,karena beda
pemahaman, betapa indah dan mulianya ya mas akhlaq
yang begitu.....”
============================

Ini bukan maksudku difahami sebagai orang munafik,
namun, yang saya maksud, contohnya begini mas :

Ada sahabat atau saudara kita yang mau berpoligami,
nah , kita, karena tahu hukum-hukum terkait masalah
ini, maka memberi penjelasan pada beliau itu, akan
baik-buruknya, dasar ayat Al Qur’an yang mendasari,
juga Hadits yang mendasarinya, bahkan mungkin
menjelaskan Riwayat dan tujuan Poligami Rosululloh
SAW, juga sangsi-sangsi atau konsekwuensi menjalani
Poligami ini.
Itulah yang disampaikan berdasar pengetahuan kita,
sementara, bisa jadi kita bukan pelaku poligami,
gitchuuuu mas Handri...., jadi bukan Munafik
lho.....tapi menyampaikan Ayat-ayatNYA, baik yang
Kauniyyah maupun yang Qauliyyah....
Nah, apa semua Mubaligh itu selalu sudah mengamalkan
yang dikatakan atau disampaikan ? pasti tidak semua
kan mas...Ada juga khan ustadz yang menjawab soal
haji, tapi beliau belum berangkat haji, juga soal
berzakat, dan lain-lain....
Contoh lagi, ketika kita ditanya soal ’ Haid, Nifas”,
apakah kita mesti mengalami ? kan oraaa tho
mass....lha piye, wong kuwi thekane wong wedhok
kok....he-he-he...

Maksudku gitu mas, nuwun sewu lho, panjenengan jadi
repot ya, semoga akan dijadikan oleh Alloh sebagai
amal shalih mas Handri, amiin.

Mas, firman Alloh QS Al An'am ayat 125 , baguslah
untuk kita renungi tentang makna/haqeqat HIDAYAH pada
kita :

125. Barangsiapa yang Allah menghendaki akan
memberikan kepadanya HIDAYAH (petunjuk), niscaya Dia
melapangkan dadanya untuk (memeluk agama) Islam. Dan
barangsiapa yang dikehendaki Allah kesesatannya,
niscaya Allah menjadikan dadanya sesak lagi sempit,
seolah-olah ia sedang mendaki ke langit. Begitulah
Allah menimpakan siksa kepada orang-orang yang tidak
beriman."

Semoga Alloh mau melimpahkan hidayahNYA pada kita
bersama, amiin.

Mas Handriyanto yang baik, lha kok jadi panjang juga
ya mas, eh...lha kalau njenengan ora mudik lebaran
kali ini, kapan akan pulang ke Gresik ?

Wah, siwalan gresik sueeeger tenan lho untuk berbuka
puasa....apalagi dicampur korma, ama santen dan gula
aren, daaaaan jadilah...kolak yang nikmat....

Mas Handri, sekali lagi, .....wit klapa akeh buahe,
buah klapa akeh santenen, cekap semanten atur kawulo,
kulo nyuwun agunging pangaksama, lepat-lepating atur
kawulo, nyuwun kathah-kathah apuranipun....

Taqobalallohu mina wa minkum, taqobal yaa Kariim,
mohon maaf sedoyo kalepatan, sugeng Riyadi....mugi
Gusti Kang Maha Kuwaos maring Rohmat lan barokah lan
ugi Kerso Ngapuntenaken sadoyo kalepatan kito sadoyo,
amiin. 

Kupat tahu saking Magelang, kawulo tunggu piwulang
panjenengan lho mas....nuwun.

Wal'asri innal insaanalafii kusrin, illalladziina
amannu
wa'amilush-sholihati watawashoubilhaqqi
watawashoubish-shobri.
Subhaanakallohuma Wabihamdika Asyhaduanlaailahaillaa
anta Astaghfiruka wa'atubuilayka.

Wassalamualaykum warohmatullohi wabarokatuhu,

dodi indra

__________________________________________________
Do You Yahoo!?
Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 



         

                                
---------------------------------
Want to be your own boss? Learn how on  Yahoo! Small Business. 

[Non-text portions of this message have been removed]




Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    mailto:[EMAIL PROTECTED] 
    mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 

Kirim email ke