Wa'alaikumussallam Wr Wb. Gus Dur itu sangat ANEH dari dulu Mbak, boleh di bilang manusia benar-benar Gendeng, jadi yha susah untuk menarik GD dari lembaga pendidikan teroris laknat yahudi SIMON PERES itu ....
Saya ini kan orang Jawa Timur, Pacitan Asli, hidup dari kecil di lingkungan NU, dan di Pacitan juga ada Pondok Pesantren milik keluarga GD yg tidak jauh dari rumah saya, namanya Pondok Pesantren TREMAS, saya dulu temen dekat Putri KH Habib pimpinan pesantren Tremas yg bernama Zuhro, jadi saya sejak dari SMA ( tahun 1980-an ) udah tahu siapa itu gus dur... Gus dur itu dulu di tahun 80-an di Jawa timur kususnya di Pacitan panggilan-nya kyai mbeling, kyai edan dsb & GD paling TAKUT sama Paman-nya yaitu KH Yusuf Hasyim ( Alm ) Pemimpin Pondok Pesantren Tebu Ireng.... KH Yusuf Hasyim dulu saat GD terpilih menjadi presiden RI berkata begini... ..Semua orang Indonesia pada umumnya mengucapkan Alhamdulillah saat GD terpilih jadi Presiden, tapi kami keluarganya mengucapkan ASTAGFIRULLOHAL'AZIIM, karena kami sebagai keluarganya tahu persis siapa GD itu, Gus dur nanti jika berani berkunjung ke Pondok Pesantren Tebu ireng " MAU SAYA TEMPELENG, begitu kurang lebih kata KH Yusuf Hasyim paman GD waktu itu... dan GD dari sejak dulu, walaupun GD dulu sedang menjabat sebagai Presiden RI sampai KH Yusuf Hasyim meninggal, GD TIDAK BERANI berkunjung ke Pondok Pesantren milik Paman-nya itu... Gus Dur, Cak Nur, Azumardi azra & ulil absyar abdi-dollar ( abdala ) dng gerombolan-nya yg bernama J I L alias Jaringan Iblis Laknat itu memang orang-orangnya Orientalis, zionist & Kaum Kafir dari kalangan islam.. Juga mereka-mereka itu ( Gus Dur, Cak Nur, Ulil absyar abdi-dollar, Azumardi azra dll) adalah Umat islam yg telah berhasil di BRAND WASHING fikiran-nya oleh pemikiran SESAT zionis, orientalis untuk meng hancurkan islam dari dalam..... Semua ini karena Zionist & seluruh kaum KAfIR sangat amat faham bahwa, Umat Islam itu TIDAK BISA di KALAHKAN dalam arena PE-PERANGAN atau arena PERTEMPURAN dng menggunakan senjata & peralatan Tempur canggih macam apapun, sejarah masa lalu & kondisi peperangan saat di Iraq, Afghanistan, Checnya dll,telah membuktikan semua itu... Seluruh kaum KAFIR & zionis faham BETUL bahwa Umat Islam itu BRAVO IN THE BATTLE...... Maka mereka merubah TAKTIK peperangan mereka terhadap umat islam, selain mereka terus melakukan perang fisik yg TERBUKTI ALahamdulillah mereka selalu kalah, mereka juga melakukan Perang Pemikiran yg kita sebut GAZWUL FIKRI atau Pengacauan Pemikiran, dng tujuan agar Umat Islam ragu-ragu dng agamanya & Rancu dng AGama-nya, dng Aturan Agamanya dan akhirnay TIDAK TAAT pada Agamanya ( Islam )... Maka di carilah manusia-manusia MUNAFIK dari Umat islam di seluruh dunia yg mau menjadi JONGOS untuk melancarkan Program-program mereka dng cara di iming-imingi segala fasilitas yg berbebtuk mulai dari Uang milyaran rupiah, Pangkat, Jabatan, beasiswa keluar negeri dll.. Dan Untuk Kaum MUNAFIK Indonesia yg berhasil di JERAT oleh Zionis & kaum Kafir adalah manusia-manusia yg seperti saya sebutkan di atas itu & masih banyak lagi... Setelah itu di kusai-lah seluruh Jalur Media, baik media cetak maupun media elektronik untuk melancarkan dan menopang perang pemikiran mereka terhadap Umat islam... Sesungguhnya Tujuan Pokok utama kaum KAFIR , Zionis, Orientalis melancarkan Perang PEMIKIRAN terhadap Umat Islam yg PALING mereka cita-citakan adalah... Menghilangkan RUH ISLAM di DADA atau di HATI setiap Umat Islam, terutama RUH JIHAD, Yha RUH JIHAD... Kaum KAFIR & Zionis beserta seluruh kaki tangan-nya YAKIN & FAHAM BETUL bahwa mereka PASTI HANCUR & KALAH Jika Ruh JIHAD masih ada di Dalam hati setiap Umat Islam, apalagi Generasi Muda Islam, maka yg menjadi TARGET Utama mereka adalah GENERASI MUDA ISLAM..... Maka setelah semua media seperti di Indonesia telah mereka kuasai, jadilah apa yg kita lihat sekarang, semua Media SANGAT TIDAK ISLAMI, semuanya menebar PORNOGRAFI & berbagai macam MAKSIAT yg AMAT MERUSAK MORAL..... Mereka juga akan meng-blow-up secara besar-besaran di seluruh media pendapat para kaum Munafikun yg membela tentang PORNOGRAFI, PORNOAKSI & seluruh perbuatan maksiat yg tersebar saat ini dng berbagai dalih, seperti dng dalih HAM dll.... Maka kita juga ber-syukur bahwa saat ini sudah semakin banyak orang yg sudah faham dng kelakuan MERUSAK mereka kayak gitu, Lha makanya yg HARUS menjadi fikiran & TARGET kita semua adalah.... bagaimana Membendung & bagaiama upaya kita agar Umat islam kususnya Umat Islam Indonesia & lebih kusus lagi adalah Generasi muda Islam Indonesia untuk TIDAK menjadi MANGSA & menjadi PENGIKUT & akhirnya TER-JERUMUS ke dalam pemikiran - pemikiran serta faham-faham SESAT mereka-mereka itu, seperti LIBERALISASI AGAMA (ISLAM), Faham PLURALIS, SEKULARISASI AGAMA atau Faham SEKULER dll yg amat ber- RACUN.... Semua Program-program GILA yg mereka usung itu adalah PROGRAM UTAMA dari Bos mereka yaitu Kaum KAFIR, ZIONIST & Para ORIENTALIS Barat yg terus menerus tiada henti ingin meng-hancurkan & memerangi Islam dng berbagai cara... Begitu dulu Mbak.. Salam JIHAD AL-Pacitan -----Original Message----- From: Ema Amalia [mailto:[EMAIL PROTECTED] Assalaamu'alaikum wr. wb., Mengenai Gus Dur ini, mungkin salah satu langkah penting yang bisa dilakukan untuk menghentikan laju penjajahan Israel di Palestina adalah dengan menarik Gus Dur dari keanggotaannya di suatu Lembaga penting di Israel. Apakah ada yang bisa membantu melakukannya ? Lalu, bagaimana caranya meralat pembatalan aturan breidel media TV dan radio yang terlanjur dilikuidasi oleh Gus Dur ? Maaf kalau berbicara agak pribadi, Ibu saya yang bisa dibilang paling memegang tata cara NU di keluarga saya karena memang beliau dibesarkan dulunya dalam lingkungan keluarga NU tradisional, benci banget sama Gus Dur. Saya, pernah simpati pada Gus Dur, karena membebaskan etnis Cina di Indonesia dari posisi "sapi perah" birokrasi, tapi seperti Cak Nur, kayaknya Gus Dur juga amat kebablasan. (Jadi, saya sama Ibu saya, sebenarnya Ibu saya lebih pintar dalam hal menilai Gus Dur. Ibu saya tidak selesai dari IAIN Syarif Hidayatulloh Cabang Bogor (waktu itu) karena menikah, saya lulusan S2 (kuliah di Tokyo University, selesai tesis di ITB karena harus pulang akibat sakit)). Soalnya, gelagatnya, etnis Cina yang kaya raya di Indonesia belum bisa lepas dari sindrom yang ditanam Belanda dahulu kala untuk menganggap rendah kaum pribumi dan orang Islam karena mereka merasa punya kendali pada hal-hal besar dan mahal (padahal kebanyakan hasil dari ngutang...kalau nggak bisa bayar utang, lari ke Singapura). Jadi, begitu dikasih kebebasan sedikit saja, istilah Ibu saya, "over acting". "Irama" hari-hari besar jadi dikendalikan TV dan mall. Mau imlek aja, kayak seluruh Indonesia harus ikut imlek. Mana imlek depan tahun dengan shio nama binatang yang diharamkan dimakan dalam Islam lagi... Isu Laksamana Cheng Ho hanya dijadikan alat untuk mengatakan, bahwa zaman dahulu kala itu, "emang sih Laksamana Cheng Ho yang Muslim itu jadi laksamana, tapi kan Kaisar dan sebagian besar rakyat Cina zaman itu menolak jadi muslim pada utusan Islam yang datang". Apa Indonesia mau dijadikan begitu juga ? Enak saja... Kita hargai sejarah bahwa Kaisar Cina melindungi utusan Muslim yang datang saat itu ratusan tahun yang lalu walaupun menolak jadi Islam, tapi Indonesia itu udah mayoritas muslim, jadi seharusnya nggak boleh ada tirani minoritas pada mayoritas muslim di Indonesia dalam bentuk media (TV, cetak, elektronik, radio). Makanya, masa acara TV dan isi tabloid yang sedemikian amburadulnya dari kacamata syari'ah Islam tidak ada yang mengontrol sama sekali ? Kontrolnya sekarang ini benar-benar aturan bisnis, dan karena pebisnis yang mungkin tumbuh jadi raksasa di iklim Indonesia itu adalah pebisnis yang nggak peduli sama syari'ah Islam, maka jadilah acara TV di Indonesia sekarang ini sebenarnya adalah "tirani minoritas terhadap mayoritas rakyat Indonesia yang beragama Islam". Kecepatan pengaruh TV, VCD bajakan yang isinya mengerikan di jalan-jalan itu, Play Station, Game Center, itu sangat cepat daya rusaknya terhadap orang Islam di Indonesia. Soal zina, BK memang proklamator RI, tapi, dari sudut pandang zina, amat mengerikan. Bahkan, ketika melakukan poligamipun, menurut saya sih, BK tidak berlandaskan pada aturan poligami yang benar. Lihat aja "formasi" isteri- isterinya ketika BK jatuh di tahun 60-an... Sebut dua saja, yang satu Haryati adalah komunis asli. Yang satunya lagi, Dewi Sukarno yang orang Jepang, saya kira dia juga tidak masuk Islam kalau melihat tingkahlakunya sesudah jadi isteri BK dan setelah BK meninggal (Ingat kasus buku "Madam Syuga" ?). Kalaupun ada ulama yang membolehkan, maksimal pada menikahi wanita ahli kitab. Itupun masih diperdebatkan apakah ahli kitab zaman sekarang itu boleh disamakan dengan ahli kitab yang ada pada masa lalu. Kalau komunis dan agama orang Jepang pada umumnya yang sinkretisme antara Shinto, Budha, dan Kristen kan sebenarnya jelas nggak bisa digolongkan pada "ahli kitab", jadi, poligaminya BK juga sebenarnya nggak mematuhi "rule" ttg. poligami itu sendiri. "Nikah"-nya sah atau nggak, itu juga jelas dipertanyakan dengan tanda tanya besar... Lagipula, pada zaman BK melakukan poligami itu, ulama-ulama besar ditangkapi dan dipenjarakan, bukannya ditanyai masalah sah nggaknya poligami yang BK lakukan... Soal poligami ini, harap diingat, pada masa jahiliyah di mana poligami yang udah ada sebelum Islam sangat umum di tanah Arab dengan jumlah isteri tidak dibatasi oleh adat jahiliyyah, Nabi Muhammad SAW tahan untuk tidak berpoligami sampai Siti Khadijah yang jauh lebih tua wafat. Soal poligami ini juga harus hati-hati sekali, karena memang salah satu fungsi poligami itu adalah alat politik (maaf kalau istilahnya terlalu lugas). Tapi, bukan berarti "rule" dasar poligami dan ruh yang mendasari aturan poligami dalam Islam boleh ditinggalkan atau dimodifikasi tanpa konsultasi dengan ulama-ulama. Ya, begitu saja dulu... berani-beraninya saya ngomong pedas soal etnis Cina, padahal keluarga saya mayoritas dokter yang mau tidak mau harus banyak berurusan dengan etnis Cina karena yang menguasai produksi dan jaringan obat- obatan konvensional di Indonesia adalah dari etnis Cina... Doakan saja, keluarga saya nggak diapa-apain... Udah gitu, kemarin pas pulang ke rumah ortu udah makan kue dodol buat imlek yang dikasih pemilik apotik ayah saya praktek... sekitar sebulan yang lalu, praktek ayah saya di apotik tersebut kayaknya mau diganti sama orang lain... nggak jadi sih, tapi mungkin gara-gara saya juga... Saya agak tergelitik dengan istilah "obat kimia" dan "non kimia", biasanya yang pertama diresepkan oleh dokter yang dididik dengan pendidikan dokter biasa dan yang kedua biasanya dikaitkan dengan pengobatan alternatif. Memangnya herbal atau obat-obat alternatif itu nggak punya rumus kimia ? Ya, kayak air, rumus kimianya H2O, Oksigen rumus kimianya O2, Asam klorida HCl, dsb... Buat saya, ini seperti jebakan pemisahan "ilmu agama" dan "ilmu dunia"... Tapi, saya nggak dalam rangka membela dokter konvensional lho... hanya saja aneh ... Soalnya, yang menciptakan "obat kimia" itu kan ide dasarnya sebenarnya dari orang Islam juga dulunya... Cuma, mungkin karena sekarang ini produksi obat dikuasai oleh orang non muslim, jadinya sering nggak jelas halal dan haramnya... Untuk hal ini, Jerman sampai sekarang adalah produsen obat konvensional nomor satu di dunia. Mungkin ada orang di Jerman yang bisa membantu... Misalnya, ahli bikin obat "native" Jerman yang udah masuk Islam. Toh, kalaupun herbal itu kita dapatkan dari Cina, nggak ada jaminan bahan dasarnya nggak dicelupkan dulu ke alkohol terus dikeringkan... Walloohu a'lam bishshowab. Wassalaam, Ema Amalia -- This message has been scanned for viruses and dangerous content by MailScanner, and is believed to be clean.