Spirit Jihad
(forward from khutbah idul adha 1426)

Assalamualaikum,

Seruan untuk menegakkan syari’at Islam, terutama di lembaga negara, bukan 
saja untuk membebaskan manusia dari belenggu kemiskinan dan penindasan. 
Tetapi juga untuk membebaskan umat dari ancaman pemurtadan, jeratan paham 
sesat, dan intervensi asing. Maka di hari yang penuh barakah ini, wahai 
kaum muslimin, marilah kita tunjukkan dengan amal perbuatan, bahwa umat 
Nabi Muhammad Saw. belum mati di negeri ini.

Ketahuilah, kerusakan yang ditimbulkan paham sesat, jauh lebih dahsyat 
dari kerusakan akibat bencana alam. Sebagai bukti, sistem hidup yang 
diwariskan penjajah Belanda, kepada bangsa Indonesia, bukannya membawa 
keberkahan, justru melahirkan malapetaka, keserakahan, perpecahan dan 
kehancuran. Katanya, kita hidup di alam demokrasi. Oh, demokrasi, betapa 
banyaknya kejahatan dan kebiadaban dilakukan atas namamu. Kehidupan di 
alam demokrasi, bagai rimba raya yang penuh binatang buas, saling 
menerkam. Ibarat itik kehausan, yang berenang di atas air, namun tak 
pernah dapat memuaskan dahaganya. 

Demokrasi telah menjadi alat imprialisme untuk menghancurkan moral seluruh 
umat manusia, dan melecehkan ajaran semua agama.

Untuk kepentingan ini pula, maka umat Islam dipaksa menghadapi berbagai 
bentuk teror di Australia, Amerika, Inggris, Filipina, Thailand, 
Singapura, yang terus mempersulit kehidupan orang-orang Islam di negeri 
mereka dengan mengawasi masjid dan sekolah-sekolah Islam. Teror yang 
dilontarkan kepada Islam dan umatnya, tidak terbatas dengan slogan dan 
wacana, tetapi dengan kekuatan senjata.

Peristiwa bom di Indonesia, oleh berbagai kalangan telah dimanfaatkan 
sebagai alat de-Islamisasi (pendangkalan aqidah Islam), dengan merusak 
citra syari’at jihad. Tipu daya kaum kafir semacam ini tidaklah 
mengherankan, dan tidak perlu mengecil kan hati umat Islam. 

Namun yang mengherankan, adalah suara gemuruh sebagian orang yang berlabel 
ulama menyuarakan suara musuh Allah dan Rasul-Nya, yang berusaha 
mengidentikkan syari’at jihad dengan terorisme. Oleh karena itu, umat 
Islam harus bangkit melawan konspirasi jahat ini dengan menjelaskan dasar 
serta tujuan syari’at jihad, secara terus terang dan apa adanya langsung 
dari haribaan syari’at Islam sendiri. Mengingat, tuduhan miring dan cemooh 
terhadap syari’at Islam sebagai agama gemar perang dan maniak teror 
semakin gencar dipropagandakan. 

Sesungguhnya jihad adalah sistem perjuangan Islam, untuk melawan 
kezaliman, membela agama, harta, jiwa, dan membebas kan kaum tertindas 
dari belenggu para penindas. Mati untuk kepentingan ini berarti syahid fi 
sabilillah, bukan bunuh diri.

Al-jihad, secara harfiah berasal dari kata al-juhdu (upaya 
sungguh-sungguh) dan masyaqqah (kesulitan). Kata Jihad juga sering 
digunakan dalam bentuk jaahada, yujaahidu, jihaadan dan mujahaadatan, yang 
artinya: “Mengerahkan segala usaha dan berupaya sungguh-sungguh 
mengahadapi kesulitan di dalam memerangi musuh dan menahan agresinya.” 

Di dalam kitab Al-Mudawwanatul Kubra, Imam Malik bin Anas menjelaskan, 
implementasi jihad terbagi empat macam. Pertama, jihad dengan hati, yaitu 
jihad melawan setan dan mengekang hawa nafsu dari melakukan hal-hal yang 
diharamkan Allah Swt. Termasuk kategori ini adalah menghilangkan rasa 
takut dalam membela kebenaran dan melawan mereka yang memusuhi Islam. 
Firman Allah:

æóÃóãóøÇ ãóäú ÎóÇÝó ãóÞóÇãó ÑóÈöøåö æóäóåóì ÇáäóøÝúÓó Úóäö Çáúåóæóì - 
ÝóÅöäóø ÇáúÌóäóøÉó åöíó ÇáúãóÃúæóì

“Dan orang yang takut pada Rabnya dan mengekang hawa nafsunya, maka 
surgalah tempat tinggalnya.” (Qs. An-Naazi’aat, 79:40-41) 

Kedua, jihad dengan lisan, yaitu menyampaikan dakwah kebenaran kepada umat 
manusia, melakukan amar ma’ruf dan nahi mungkar. Melawan sekularisme dan 
golongan munafik, yang menggunakan alasan terorisme untuk mendiskreditkan 
Islam dan menyesatkan umat Islam, baik melalui lisan maupun tulisan, 
termasuk jihad karena Allah berfirman:

íóÇ ÃóíõøåóÇ ÇáäóøÈöíõø ÌóÇåöÏö ÇáúßõÝóøÇÑó æóÇáúãõäóÇÝöÞöíäó æóÇÛúáõÙú 
Úóáóíúåöãú æóãóÃúæóÇåõãú Ìóåóäóøãõ æóÈöÆúÓó ÇáúãóÕöíÑõ 

“Wahai Nabi, berjihadlah melawan kaum munafik dan bertindak keraslah 
kepada mereka, dan jahanamlah tempat tinggal mereka serta merupakan 
seburuk-buruknya tempat tinggal.” (Qs. At-Taubah, 9:73) 

Ketiga, jihad dengan tangan, yaitu tindakan penguasa untuk mencegah para 
penjahat agar menghentikan kejahatannya, menghukum koruptor tanpa pandang 
bulu, memberantas pelacuran, membasmi perjudian, narkoba serta perbuatan 
dosa lainnya, demi melaksanakan syari’at Allah. Antara lain, dengan 
mengamal kan hukuman hudud (pidana) terhadap pelaku zina, penuduh orang 
lain berbuat zina, tanpa dapat menghadirkan bukti yang sah, dan peminum 
khamer. Keempat, jihad dengan senjata, yaitu memerangi orang-orang kafir, 
karena memerangi Islam, mengusir dan membantu mengusir kaum muslimin dari 
negerinya. Firman Allah: 

æóÞóÇÊöáõæÇ Ýöí ÓóÈöíáö Çááóøåö ÇáóøÐöíäó íõÞóÇÊöáõæäóßõãú æóáÇ ÊóÚúÊóÏõæÇ 
Åöäóø Çááóøåó áÇ íõÍöÈõø ÇáúãõÚúÊóÏöíäó

“Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kalian, dan 
janganlah melampaui batas, karena sesungguhnya Allah tidak menyukai orang 
yang melampaui batas.” (Qs. 2:190).

Jadi, jihad Islam bisa bersifat defensive (difa’iy), bisa juga bersifat 
ofensif (hujumiy), tergantung kondisinya. Kata jihad yang termaktub dalam 
Al-Qur’an, secara khusus bermakna perang untuk menegakkan Syari’ah Islam, 
dan secara umum bermakna amal shalih, yaitu menyerukan amar ma’ruf dan 
nahi mungkar. Baik makna maupun pengamalan syari’at jihad sudah dicontoh 
kan oleh Rasulullah. Oleh karena itu, menggunakan terminologi jihad untuk 
tujuan terorisme, adalah kejahatan. Tetapi menggunakan alasan terorisme 
untuk mendiskreditkan jihad merupakan kejahatan yang lebih besar lagi. 

Syeikh Sayid Sabiq di dalam Fiqih Sunnah bab Jihad, menyebutkan bahwa 
jihad dalam makna perang, juga menjadi ajaran yang dibawa oleh agama-agama 
para nabi sebelum datangnya nabi Muhammad Saw. Dalam Kitab Perjanjian 
Lama, Ulangan 20:10, yang digunakan kaum Yahudi, termaktub penetapan 
perang yang amat kejam, dan bersifat ofensif terhadap non Yahudi dan non 
Kristen. Dikatakan sebagai berikut: 

“Ketika kamu mendekati suatu kota untuk memeranginya, lebih dulu ajaklah 
kepada perjanjian. Jika mereka menerima ajakanmu dan membukakan pintu 
untukmu, maka semua pendu- duk yang ada di kota itu harus tunduk kepadamu 
dan mengabdi padamu. 
Jika mereka tidak menerima ajakanmu, bahkan menyatakan perang, maka 
kepunglah kota itu, dan jika Tuhanmu menyerah- kan kota itu padamu, 
kejarlah (pukullah) semua penduduk prianya dengan pedang. Adapun wanita 
dan anak-anak kecil, binatang dan segala isi kota lainnya, jadikanlah 
sebagai rampasan bagimu. Makanlah semua rampasan yang Tuhan berikan 
kepadamu itu.”

Dalam Injil Matius yang ada diyakini orang-orang Kristen, Matius X ayat 24 
berbunyi sebagai berikut: “Janganlah kalian mengira, bahwa aku datang 
membawa perdamaian! Aku datang membawa pedang. Aku datang untuk memisahkan 
manusia dengan bapaknya, anak dengan ibunya dan menantu dengan anak 
kandungnya. Musuh-musuh manusia adalah saudara serumah. Siapa yang 
mencintai putera atau puterinya melebihi kecintaannya kepadaku, maka ia 
tak berhak mendapatkan kasihku. Siapa yang tak mengambil salib dan 
mengikutiku, ia tak berhak mandapat kasihku. Siapa yang menggunakan 
hidupnya, ia akan sia-sia. Dan siapa yang menyia-nyiakan hidupnya demi 
aku, dia akan mendapatkan kasihku.” 

Allahu Akbar, Allahu Akbar Wa Lillahil Hamdu!
Sungguh keliru dan menyesatkan, bila Amerika dan sekutunya menuduh Islam 
sebagai biang kerok terorisme atau maniak perang di dunia ini. Kesombongan 
Presiden AS, George W Bush memerangi umat Islam dengan memunculkan trauma 
dan ketakutan global agar leluasa menyerang seseorang atau sekelompok 
orang yang diposisikan sebagai musuh Tuhan, jelas membawa missi agama. 
Kaum Muslimin yang berusaha membangun tatanan kehidupan bermasyarakat dan 
bernegara berdasarkan syari’at Islam seperti yang dicontohkan Nabi 
Muhammad Saw. Dan merintangi hegemoni AS dalam membangun dunia baru 
berwajah imperialis, dianggap musuh Tuhan yang harus dibasmi.

Keberutalan tentara AS ketika menggulingkan pemerintah Thaliban yang telah 
berjasa mengusir penjajah Uni Soviet dari Afghanistan. Kemudian menginvasi 
bangsa muslim Irak, sekalipun akibatnya, menghancurkan peradaban serta 
menghina keyakinan agama kaum Muslimin, terinspirasi atas pemahamannya 
terhadap ayat-ayat Injil. Mereka menghancurkan apa saja, dan membunuh 
siapa saja. Demikian pula, kebiadaban zionis Israel membantai anak-anak, 
orang tua, dan wanita Palestina, merupakan implementasi jihad dalam 
pengertian perang yang diambil dari kitab suci Yahudi. 

Sekiranya, pemerintah mengakomodir semangat jihad yang ada di dalam diri 
umat Islam, sebagaimana telah dijelaskan di atas; dan bukannya mencurigai 
syari’at jihad sebagai sumber ektrimitas, lalu memperketat pengawasan 
terhadap gerakan Islam, melakukan sweeping pondok pesantren, mengambil 
sidik jari santri, dan buku-buku Islam bertema jihad terancam disensor. 
Insya Allah, bangsa ini akan mampu berdiri sama tinggi dengan 
bangsa-bangsa besar di dunia. Sebagai rahmatan lil alamin, Islam selalu 
bersikap damai terhadap siapa saja yang ingin damai, dan siap melawan 
siapa saja yang mengusik ketenteraman aqidahnya dan memusuhi supremasi 
Syari’ahnya.

Mengakhiri khutbah ini, marilah kita semua berharap kepada Yang Mahakaya, 
memohon perlindungan di depan gerbang keagungan-Nya, karena hanya Dialah 
yang dapat menganugerahkan kesehatan jiwa, kesembuhan jasmani, yang 
memberikan kecukupan, Maha Menghidupkan dan mematikan.



Wassalamu'alaikum,



-------------------------------------------------------------------------
haris subianto
Production engineering Dept
Yamaha Motor Parts Mfg Indonesia





"Amri Munthe" <[EMAIL PROTECTED]> 
Sent by: media-dakwah@yahoogroups.com
02/21/2007 11:17 AM

To
<media-dakwah@yahoogroups.com>
cc

Subject
Fw: [media-dakwah] Islam = Terorisme ??






Saudaraku Mochammad Asri,

Assalamu 'alaikum Wr. Wb,

Begitulah persepsi umat agama lain tentang Islam. Mereka mendapatkan 
informasi yang keliru tentang apa dan bagaimana islam sebenarnya.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk memberikan pengertian kepada 
umat beragama lain terhadap Islam adalah dengan mengajak mereka meluruskan 
cara pandang, di mana untuk meng-klaim sebuah agama benar atau tidak, 
sesungguhnya tidak boleh dipandang dari perilaku maupun opini orang lain 
terhadap sebuah agama.

Sebuah agama termasuk Islam haruslah dinilai dari substansi hakikat ajaran 
yang dibawanya. Saya fikir, tidak ada agama yang benar akan mengajarkan 
pemeluknya untuk menjadi teroris. Kalau pun ada agama yang secara 
institusional mengajarkan demikian, idealnya agama itu harus cepat-cepat 
ditinggalkan. Dari segi etimologi saja sudah jelas, bahwa AGAMA berasal 
dari kata A berarti TIDAK dan GAMA berarti KACAU BALAU. Jadi kalau sebuah 
agama mengajarkan untuk menjadi TERORIS, bukankah TERORIS berarti penebar 
kekacauan. Artinya antara teroris dan agama sangat kontradiktif.

Dengan demikian, tidak ada alasan untuk mengkaitkan Islam dengan 
Terorisme. Hal ini sangat mungkin merupakan rekayasa untuk mendiskreditkan 
Islam. Kita yang meyakini Islam sebagai agama yang benar ini jangan mau 
digiring untuk membenarkan opini-opini tentang itu. Di sisi lain, sebagai 
umat Islam, seharusnya kita menjaga citra Islam sebagai agama yang 
rahmatan lil 'alamin dan harus bekerja keras untuk membuktikan bahwa Islam 
agama yang baik dan benar serta mampu mengayomi alam untuk dapat hidup 
berdampingan dengan damai.

Wassalam, Terima kasih.

----- Original Message ----- 
From: Mochamad Asri 
To: media-dakwah@yahoogroups.com 
Sent: Tuesday, February 20, 2007 1:44 PM
Subject: [media-dakwah] Islam = Terorisme ??

Assalamualaikum Wr.Wb

rekan-rekan...izinkanlah saya untuk meminta pendapat rekan-rekan tentang 
masalah di bawah ini...

saya seorang pelajar s1 di jepang..disini banyak sekali orang2 asing dari 
berbagai negara dan juga dari berbagai agama..kami sering berdiskusi 
banyak hal, mulai dari hal-hal yang simple sampai hal-hal yang berhubungan 
dengan agama...

pernah suatu waktu saya ditanya teman.. 

"Mengapa sih kok agama kamu mengajarkan kalo kamu melakukan bom bunuh diri 
atas nama jihad, maka kamu akan masuk surga. Padahal kan banyak sekali 
orang2 yang tidak berdosa akibat ulah saudara-saudara sesama muslim mu 
itu..Mulai dari bom balli, sampe bom di timur tengah.Ini sangat 
bertentangan dengan ajaran agama kamu yang kamu bilang cinta perdamainan, 
persahabatan, dan kemaslahatan..Bagaimana pendapatmu?"

begitulah kira-kira teman saya menanyakan masalah ini kepada saya..jujur 
saja, pertama mendengar pertanyaan ini ,saya shok dan bingung mau jawab 
apa..karena menurut saya islam itu menentang terorisme yang banyak 
membunuh orang2 yang tidak bersalah..Di sisi lain, apa yang teman saya 
katakan itu adalah benar, bahwa banyak sekali saudara2 kita kaum muslimin 
yang berbuat bom bunuh diri seperti itu...

saya mohon pendapat rekan-rekan tentang permasalahan ini..
terima kasih

wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

---------------------------------
Be a PS3 game guru.
Get your game face on with the latest PS3 news and previews at Yahoo! 
Games.

[Non-text portions of this message have been removed]

----------------------------------------------------------

No virus found in this incoming message.
Checked by AVG Free Edition.
Version: 7.5.441 / Virus Database: 268.18.3/694 - Release Date: 2/20/2007 
1:44 PM

[Non-text portions of this message have been removed]

 



[Non-text portions of this message have been removed]



Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    mailto:[EMAIL PROTECTED] 
    mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 

Reply via email to