Seperti biasa.. langkah kuratif bukan preventif yang diutamakan..
Coba dari dulu seperti itu, sebelum jatuh korban.. :-(
Hal serupa juga mestinya berlaku bagi stasiun tv lain yang pernah
menayangkan acara sejenis smack-down ini (RCTI, TPI?)..

Emang sih, ada pameo lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali.. :-p
Cuma nyesek aja bacanya.. :-(

Wassalam,

Irwan.K

On 11/27/06, Wido Q Supraha <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

   *Lativi Siap Bertemu KPI Bahas Smack Down*

Ahmad Dani - detikcom



Jakarta - Penayangan acara gulat profesional dari Amerika, Smack Down
menuai kontroversi pascakematian seorang bocah sekolah dasar di Bandung,
akibat meniru adegan gulat Smack Down.



Buntutnya, Lativi selaku media yang melakukan penayangan acara tersebut
akan bertemu dengan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) untuk membahas acara
Smack Down lebih lanjut.



"Kita akan bertemu dengan KPI Jabar dan KPI pusat. Dalam minggu ini
mungkin diusahakan bertemu Komnas Perlindungan Anak," kata Manajer PR Lativi
Raldi Roy, ketika dihubungi detikcom, Senin (27/11/2006).



Raldi juga mengaku saat ini pihaknya sudah mengubah jam penayangan Smack
Down menjadi lebih malam. "Kita ubah jam tayangnya menjadi pukul 22.00WIB," 
tambah Raldi.



Selain pengubahan jam tayang, Lativi juga melakukan tindakan pencegahan
melalui tiga cara yaitu, melalui logo dewasa di pojok kiri layar monitor.
Kedua, menggunakan running text sebuah perkataan 'tidak untuk ditiru'.



Selain itu, Lativi juga menayangkan peringatan promo visual yang
menampilkan orang dewasa menasihati anak-anak agar tidak meniru dan menonton
program tersebut.



"Ini dilakukan setiap penayangan acara Smack Down," jelas Raldi.



Namun demikian, Raldi juga mengakui jika rating penayangan acara gulat
bebas ala Amerika ini memiliki peringkat yang baik. "Untuk rating cukup
bagus. Tapi data pastinya saya tidak bisa sebutkan, karena harus buka
komputer," tandas Raldi.(ahm/fjr)



Source :
http://www.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2006/bulan/11/tgl/27/time/093115/idnews/712965/idkanal/10

Reply via email to