Quote: Bagaimanakah jalan keluarnya supaya terdapat dialektika yang aktif 
antara global dan yang lokal dapat diciptakan, penuh persahabatan dan 
perdamaian :)) Pikirkanlah itu......... End of quote.
   
  Kopitalisme:
  Kalau anda baru berkata 'Pikirkanlah itu'... Maka saya berpendapat bahwa 
betapa tertinggalnya 'kesadaran' masyarakat kita. Tetapi, lantas apakah 
'rakyat' dan 'masyarakat' yg perlu disalahkan? Tunggu dulu... Yg saya 
pertanyakan adalah: KEMANA SAJA para 'sosiolog' dan 'budayawan' akademistik yg 
nota bene digaji oleh Negara selama ini???... Apakah terseok-seok pergi mencari 
'paradigma baru' dimeja-meja seminar, karena kebakaran bulu ketek???... You 
THINK about it...
   
  Saya amati hingga tahun kemarin (2005), topik 'Globalisasi' ini seakan akan 
hanya dibicarakan oleh kaum 'ekonom'. Jadi, pertanyaan saya diatas sangatlah 
mendasar... 
   
  Apakah 'Kopitalisme' hanya berkoar-koar mengkritik di media online? 
'Kopitalisme' bisa saja menunjukkan arsip 'eksperimental' aktifitas-kreatifitas 
sejak dari bagaimana berdemonstrasi yg damai, sistematis dan terarah, secara 
'lokal' dalam mensikapi issue 'global', hingga pada fase peletakan dasar-dasar 
pemikiran maupun kebijakan-kebijakan yg mengikutinya... Jadi 'Kopitalisme' 
tidak mengkritik sebelum terlebih dahulu melakukan 'eksperiment'... 
   
  Jadi, siapa yg 'terlambat' dan siapa yg tidak 'berfikir'...??? Tanyalah diri 
anda sendiri.
   
  May FUN be with you...
   
  Kopitalisme
  http://kopitalisme.tk
  http://kopitalisme.blogspot.com
    
   
   

Rudy Prabowo <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
            "Ketegangan antar yang Global dengan Lokal"
   
  Demokrasi di Indonesia dalam masih berada didaerah tahap transisi, masih 
tampak Kebablasan, Demonstrasi para mahasiswa, kaum buruh, rakyat selalu 
terjadi friksi antara pendemo dengan para aparat negara, saling dorong2an pada 
jarak dekat dan saling timpuk2an memakai batu bila sudah berjarak jauh, sangat 
langka kita temukan Demonstrasi secara damai :)
   
  Dalam Demokrasi ini, kita mendapat kesan bahwa para pemimpin/anggota MPR_DPR 
juga  pemerintahan berpikir secara global, sedangkan para  mahasiswa serta 
masyarakat berpikir secara lokal. Buktinya, bahkan  George W. Bush yang datang 
dari belahan dunia  Barat, langsung didemonstrasi dengan hal2 yang kurang masuk 
akal, pada disisi pemerintah menghendaki adanya kedamain, penuh persaudaraan 
serta hubungan yg semakin erat dengan Amerika. Mungkinkah hal ini disebabkan 
ketidaktahuannya  pihak yg berpikir lokal bahwa urusan Politik jangan disusupi 
urusan agama? Bahwa urusan Politik adalah urusan negara dengan masyarakat serta 
dengan negara lain, tapi agama adalah urusan manusia dengan Tuhannya? 
   
  Hal ini akan semakin memperparah debat demokrasi, kesulitan untuk berdialog  
antara pihak2 dalam organisasi, perusahaan termasuk masyarakat politik.
   
  Bagaimanakah jalan keluarnya supaya terdapat dialektika yang aktif antara 
global dan yang lokal dapat diciptakan, penuh persahabatan dan perdamaian :)) 
Pikirkanlah itu.............. 
    
---------------------------------
  Check out the all-new Yahoo! Mail beta - Fire up a more powerful email and 
get things done faster.  

         

 
---------------------------------
Cheap Talk? Check out Yahoo! Messenger's low PC-to-Phone call rates.

Kirim email ke