Kalau AJI memotori aksi besar2-an hanya untuk membela SATU wartawan yg kebetulan menjadi anggota AJI dan hanya mengkritisi SATU perusahaan media massa, saya menjadi sangat kurang respek dg AJI. Apalagi bung Satrio sudah mengatakan bahwa dari sudut kesejahtraan karyawan, pengelolaan media massa Kompas yg menjadi sasaran aksi unjuk rasa besar2-an ini relatif lebih baik daripada media massa lain.
Jenis aksi2 demikian selain sangat mudah ditunggangi unsur2 kompetisi bisnis antar media massa untuk mendiskreditkan (atau menjatuhkan) satu media, atau sangat mudah ditunggangi unsur2 lain dg tujuan yg hampir sama, selain esensi perjuangannya sangat dangkal. Aksi2 demikian tidak akan mampu merubah pengelolaan berbagai perusahaan2 media massa SEBAGAI SATU SISTEM yg membiarkan adanya praktek tekanan dan intimidasi thd karyawan2 dan wartawan2 dan karyawan2-nya perusahaan2 media massa tsb. Adanya kelompok semacam Paguyuban Korban Kelompok Kompas Gramedia yg jelas2 tujuannya sangat spesifik dan juga lebih 'giat'-nya rekan Satrio Arismunandar dalam mengkritik Kompas di milis2, merupakan indikasi kuat bahwa aksi2 ini bukan sekedar memperjuangkan satu-dua orang wartawan, apalagi memperjuangkan kehidupan wartawan secara keseluruhan, ttp juga ditunggangi oleh beberapa individu2 atau kelompok2 tertentu yg ingin melakukan aksi 'balas dendam' thd KKG. Saya mengharapkan seandainya beberapa LSM yg memiliki nama2 besar spt YLBHI, LBH Jakarta, PBHI, ICW, LBH APIK dsb SECARA RESMI ikut serta dalam aksi2 demikian (bukan cuma diwakili satu-dua orang anggotanya secara pribadi), agar mempertimbangkan baik2 tujuan aksi, dampaknya dan kemungkinan2 adanya kesan2 yg kurang positif spt yg saya tulis di atas. Salam --- In mediacare@yahoogroups.com, Satrio Arismunandar <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > ----- Original Message ---- > From: AJI Jakarta <[EMAIL PROTECTED]> > To: [EMAIL PROTECTED] > Sent: Saturday, January 6, 2007 3:29:38 PM > Subject: [jurnalis_jakarta]