Aku forward email dari milis Sabili soal kristenisasi. Buatku jelas kalau isu ini telah dengan seenak udelnya diartikan sesuai dengan selera orang yang bersangkutan. Judulnya saja pakai tanda tanya, artinya yang nulis juga belon yakin tapi sudah melempar isu. Ini bukan lagi kesalehan dalam beragama tapi kebencian dan kecurigaan.
-----Original Message----- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of A Nizami Sent: 09 Januari 2007 18:17 To: media dakwah; sabili; padhang-mbulan; Saksi Subject: [Sabili] Kristenisasi Lewat Program Natal di TV? Assalamu'alaikum wr wb, Bulan Desember dan 1 Januari lalu ada 3 momen penting. Tanggal 25 Desember: Natal, 30 Desember: Idul Adha, dan 1 Januari: Tahun Baru Masehi. Ternyata sejak awal bulan Desember hingga tanggal 8 Januari kemarin gaung Natal masih muncul di TV-TV Swasta. Entah itu lewat lagu-lagu natal, film-film natal, ucapan2 natal, serta acara perayaan Natal. Idul Adha yang merupakan hari besar ummat Islam nyaris terendam oleh acara natal di TV. Seolah-olah mayoritas penduduk Indonesia ini bukan Muslim. Begitu gencarnya acara Natal di TV hingga sebulan lebih, sampai-sampai anak saya, Hana, yang berusia kurang dari 5 tahun berkata, "Ma aku mau masuk Kristen" Istri saya dan saya segera memberi tahu bahwa orang-orang Kristen itu musyrik. Mereka menyembah 3: Tuhan yaitu Tuhan Bapak, Tuhan Anak, dan Roh Kudus. Sementara Islam menyembah hanya 1 Tuhan yang Maha Kuasa. Dengan kejadian itu, ada baiknya kita mewaspadai acara TV terutama jika memasuki bulan Desember. Sepertinya acara natal di TV yang jor-joran sebulan penuh (bahkan bisa lebih) sudah jauh dari kewajaran. Demikian pula hiasan-hiasan natal di mal-mal di mana penjaga toko yang mayoritas muslim disuruh mengenakan topi Santa Claus. Sangat menyedihkan. Ada baiknya surat ini kita renungi: Al Kafiruun: 1. Katakanlah: "Hai orang-orang kafir, 2. Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah. 3. Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah 4. Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah 5. dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah. 6. Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku." ===