Putri saya diberi tugas gurunya di sini (Jakarta)
untuk mencari berita yang terpopuler dalam minggu
terakhir. Sebagai anak SMP yang baru di Indonesia dan
SDnya di Australia dia wajar nanya jika ada topik
tertentu. Setiap topik dia tanya, yaitu tentang adam
air, km senopati dan kemudian poso.

Lalu dia bertanya: Apa itu poso?

Saya terangkan: Di sana ada pertikaian antar warga.

Dia bertanya: Karena apa?

Saya jawab: Karena agama.

Lalu dia cuma nyletuk: cret!

Maklum, dia bersekolah SD di negeri di mana pengenalan
tentang agama dianggap bagian dari pelajaran. Oleh
guru di sana mereka diarahkan agar rasional kendati
tetap diajarkan agar memahami apa makna agama bagi
manusia. Dijelaskan pula bagaimana perkembangan agama
dalam sejarah peradaban manusia. Sehingga, tatkala
masih di sana dia dapat bercerita ke saya mengenai
agama A, agama B, agama C, tanpa menempatkan agama
yang kami anut paling hebat atau paling baik.  Harap
diingat dia juga rajin beibadah menurut agama kami.

Cerita lain: Bahkan, tatkala dalam suatu khotbah
seorang pastur terus menerus menunjukkan bagaimana
surga hanya bagi mereka yang tidak berdosa dan
bertaubat, dan begitu rajin mengatakan engkau akan
ini, engkau akan itu, maka seorang jemaat (orang
Australia)  bangkit mengingatan pendeta dan berkata:
Engkau juga khan?

Iya ialah, kata sang pastor (Indonesia), agak
terperangah. Namun itu biasa di sana

                  ****
Cerita Lain:
Nah, sekarang seluruh ASEAN sepakat akan menjadi suatu
uni ekonomi tahun 2015 atau kurang dari 10 tahun lagi.
Di sisi lain sebuah headline berita harian hari ini
mengatakan bahwa perang di Palu masih akan berlanjut.
Nah, berlanjutnya sangat mungkin keterusan sampai
dengan tahun 2015. 

Bayangkan bilamana itu yang menjadi kenyataan. Poso
terus begitu-begitu terus. Maka akan ada 2 skenario di
tahun 2015. Pertama Poso akan dihindari warga ASEAN
karena riskan. Kedua, Poso dijadikan wilayah turis
bagi mereka yang mau mengalami ketegangan untuk
merangsang adrenalin, yang ingin rasakan ketegangan
suasana perang. 

















ahmad budi <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Orang Islam di Poso itu sebaiknya ditembaki dan
> dibunuhin saja
> Mereka itu telah membikin rusuh Poso karena iseng
> membantu sodara-sodaranya
> yang dulu dibantai di pesantren Wali Songo.
> 
> Saya yakin banyak dari mereka berasal dari luar
> Poso, bahkan pasti udah
> pernah ikut perang di Mindanao. iseng ngebantu
> sodara-sodaranya yan
> memberontak terhadap Manila.
> 
> Tembakin saja Pak Polisi. Jangan khawatir tentang
> HAM.
> Untuk urusan membunuhin Muslim, terutama yang udah
> dikasih cap teroris, tak
> akan ada yang namanya teguran dari Amerika, bahkan
> dari Partai Demokrat
> sekalipun.
> Salahnya dulu TNI ngebunuhin orang Timor-Timur, kena
> deh embargo senjata.
> 
> Royal saja dalam menembak.
> Inget, ini bukan Amerika yang polisinya gak boleh
> punya senjata otomatis
> (military version).
> Brimob bisa punya AK-101 Rusai standard militer,
> senapan mesin ringan RPD
> dari Cina, SS-1 versi militer,
> Steyr AUG, M-16 A1.
> Wuih, bisa melebihi koleksi tentara lho.
> (Brimob itu sipil atau militer ya?)
> 
> Untuk standar civilian version, Amerika juga udah
> ngasih M-4 yang walau
> hanya bisa nembak satu-satu (semi otomatis) tapi
> lengkap dengan night vision
> google, IR quick aim point target, teleskop dll.
> Bedil yang satu itu TNI aja gak punya (harus beli
> selundupan karena embargo)
> Jadi, manfaatkan baik-baik pemberian Amerika khusus
> untuk Densus 88 Anti
> Teror yang hebat itu.
> 
> Tembakin terus Pak Polisi.
> Jangan takut kehabisan peluru karena sponsor utama
> selalu siap mendukung
> Makin banyak korban teroris, dukungan dana dan
> peralatan makin lancar
> Jangan takut juga kehabisan sasaran.
> teroris Mujahidin Kayamanya itu, makin digencet akan
> makin banyak yang
> datang membantu.
> Temen-temen MILF atau mujahdin dari Jawa pasti udah
> siap-siap datang ke Poso
> Sip, bakal lebih banyak lagi sasaran tembak.
> Poso bakal tambah semarak aje nih
> 
> Hidup Polisi
> 
> Polisi kita kini tak cuma bisa 'Melindungi dan
> Melayani' (Serve and Protect)
> Tapi Polisi udah pinter Search and Destroy
> 
> Jadi, TNI AD nganggurin aja.
> Ngapain perlu ada angkatan darat, wong polisi kita
> bisa berperan ganda
> sebagai agen sipil sekaligus militer
> 
> Hidup Polisi
> Hidup Polisi
> Hidup Bhayangkara ...
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> On 1/23/07, radityo djadjoeri <[EMAIL PROTECTED]>
> wrote:
> >
> >   Kok saya tidak menganggap begitu. Pemerintahan
> SBY saya nilai sudah
> > cukup tegas dalam hal menangani kasus Poso. Polisi
> (tentu sudah seizin SBY)
> > berani melakukan penggerebegan di area rawan. Nah,
> kalau sudah digerebeg
> > tapi melawan dengan kekuatan senjata, ya dilawan
> balik tho? Kalau polisinya
> > ngacir, mereka tambah seneng. Mereka bersenjata
> saja sudah menyalahi aturan
> > hukum di negeri ini.
> >
> > Justru tindakan tegas pak bu polisi di Poso wajib
> kita acungi jempol.
> > Kalau mereka melempem, itu para pemenggal kepala
> orang akan kegirangan, lalu
> > bertindak semakin brutal. Jangan-jangan nanti ada
> yang mati dicincang, atau
> > dibikin abon segala. Mereka itu sudah tidak
> menganggap dan tidak mematuhi
> > aturan hukum yang ada di Indonesia. Sudah diberi
> tenggat waktu untuk
> > menyerah kok malah ngumpet. Polisi saja dibunuh
> dengan cara dikeroyok
> > ramai-ramai. Mereka rupanya hanya patuh pada
> tatanan Syariah Islam saja.
> >
> > Jadi maaf, kali ini opini saya mungkin
> berseberangan dengan rekan-rekan di
> > Praxis.
> >
> >
> >
> >
> > "Andi K. Yuwono" <[EMAIL PROTECTED]
> <andi-yuwono%40praxis.or.id>>
> > wrote:
> > Pemerintahan SBY Gagal Menangani Poso!
> >
> > Kami menyesalkan jatuhnya 13 korban sipil dan 1
> anggota polisi yang tewas
> > dalam penyergapan yang dilakukan oleh Polda
> Sulteng di Poso kemarin
> > (22/1).
> > Akibatnya masyarakat ketakutan dan mengungsi
> meninggalkan Poso Kota. Di
> > sisi
> > lain, keluarga mendapatkan kesulitan untuk
> mengakses informasi atas
> > keberadaan korban yang meninggal dan luka-luka.
> Polisi juga tidak
> > mengumumkan secara terbuka identifikasi korban
> yang telah meninggal dunia
> > maupun luka-luka.
> >
> > Jatuhnya korban ini seharusnya dapat dihindari
> bila polisi tidak melakukan
> >
> > penyerangan terbuka di wilayah padat, penduduk
> Poso kota serta di waktu
> > dimana masyarakat mulai sibuk beraktivitas.
> Tindakan ini tidak dapat
> > dilihat hanya sebagai upaya penegakan hukum, namun
> juga dapat
> > dikategorikan
> > penyerangan terhadap warga sipil yang menjadi
> elemen penting dari
> > pelanggaran berat HAM. Ditambah, pendekatan
> kekerasan ini justru gagal
> > menangkap para DPO dilapangan. Hal ini juga
> membuktikan lemahnya aparat
> > intelejen dalam mengantisipasi kekerasan.
> >
> > Kekerasan yang terjadi Poso ini tidak hanya dapat
> dilihat dari sisi Polri
> > semata. Kekerasan yang terus berlangsung ini
> sesungguhnya menunjukkan
> > Negara
> > tidak memiliki Peta Perdamaian yang kongkrit dan
> gagal mengkonsolidasi
> > kekuatan negara yang ada bagi penciptaan rasa
> aman.
> >
> > Polri memang mempunyai kewenangan untuk melakukan
> upaya paksa termasuk
> > penggunaan kekerasan dengan senjata. Namun,
> penggunaan kekerasan dengan
> > senjata api tersebut tetap harus tunduk pada
> persyaratan yang ketat pada
> > kode etik aparatur penegak hukum (Code of Conduct
> for Law Enforcement
> > Official) maupun prinsip dasar tentang penggunaan
> kekerasan dan senjata
> > api
> > (Basic Principles on the Use of Force and
> Firearmas by law Enforcement
> > Officials) yang menjamin kekerasan itu terarah
> pada pihak yang mengancam
> > sesuai dengan tingkat ancamannya baik bagi polisi
> maupun warga sipil yang
> > seharusnya dilindungi.
> >
> > Peristiwa diatas tidak lepas dari maklumat tembak
> ditempat yang
> > dikeluarkan
> > oleh Kapolda Sulteng sebelumnya. Maklumat ini
> jelas telah menimbulkan
> > masalah, sehingga Mabes Polri sempat mengatakan
> bahwa istilah tembak
> > ditempat tidak dikenal di Polri. Sehingga patut
> dipertanyakan adanya
> 
=== message truncated ===



 
____________________________________________________________________________________
Finding fabulous fares is fun.  
Let Yahoo! FareChase search your favorite travel sites to find flight and hotel 
bargains.
http://farechase.yahoo.com/promo-generic-14795097

Kirim email ke