GODAM TERSENYUM,
   
  Bung Sato,guweh jadi ketangrik sama judulmu,
   
  ada tambahan, WARTAWAN ULER IJOH?
   
  kerana ituh adalah kosa kata yang kutemukan,
   
  untuk menunjuk satu mental ugamawan yang nguler,
   
  dan memang membahayaken keidupan berbangsa di tanah aerku,
   
  yang kucintain,sejak dahulu kala.
   
  Jadi emang jugak sih..jingkalao di milist ituh,
   
  kaluar komentar murahan..yang cuman mangkih mangkih,
   
  yang banyakan ituh UJUD ULER IJOH,yang tak mampuh
   
  menangkis balik, SERANGAN KEBENERAN,
   
  yang menohok kemaluan merekah,
   
  SAKMODEL SARAT IDITOIKNYAH ADALAH PEMAKARAN
   
  TERHADEP NAGARA NKRI. ataopun pengkianatan terhadep Pancasila,
   
  dimana satu jendral di SBY, membilang..
   
  DASAR NAGARA ITUH UDAH FINAL DI PANCASILA!!
   
  Nb.
  terus terang di tunglisan inih, daku mendorong agar
   
  siapahpun jangan berlagak macem uler ijoh.
   
  TAK MAMPUH MEMBERIKEN PERTANGGUNG JAWABAN
   
  ATAS KOMENTARAN2NYAH YANG PENDEK2.
   
  Sakperti ditujuken kepada Tanteh Moslim kita..
   
  lalu orang ituH MENGHILANG ENTAH SIAPAH?? yang memangkeh
   
  kulit uler ijoh?? hehehhe.banyakannyah sih..
   
  bahkan memangke nama MARIAH, IVONIH?? lah..enggak
   
  sakkalian hajah, memangkeh nama CABOL KAMPUNG KALENG??
   
  buat Sato...selamet menggebukin uler2 ijoh yang jadi wartawasss
  

Sato Sakaki <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
          Untuk Dina di Irib Teheran,

Anda itu pendusta. 
Saya tidak mengirimi anda email aneh apapun. 
Saya hanya mengirim postingan tanggapan saya di milis
Wanita Muslimah beberapa bulan yang lalu dalam
mengingatkan "bualan sok" anda yang mengaku-ngaku
membuat tulisan "hasil riset" anda mengenai kejahatan
seks di Amerika Serikat. Karena anda mengulanginya
lagi berlaku sok di milis Jurnalisme, ngaku-ngaku
nulis artikel panjang mengenai demokrasi palsu
Amerika. Seakan-akan anda itu seorang yang tahu benar
sampai yang sekecil-kecilnya mengenai Amerika. Apa
memangnya anda seorang doktor atau barangkali kandidat
doktor yang memang melakukan riset untuk tesis anda?
Padahal dengan tingkat pengetahuan anda yang
nyata-nyata rendah, saya yakin gelar bachelor-pun anda
tak punya. Itu sebab saya tulis "Doktor" Dina
Sulaiman. Ngerti? 

Dan saya tidak akan merasa perlu menjapri anda kalau
si Farid Gaban (yang karena berbadan kecil) ingin
kelihatan besar, memberi kelonggaran mengemukakan
pendapat yang cukup lapang di milis-nya. 

Coba saya tanya anda. Apa alasannya Cornelia Prabowo
dan Rofiqah Choudhury di-Ban? Tak satupun yang
melewati batas yang ditulis oleh keduanya. Hanya
pendapat yang berseberangan dengan Sirikit dan si
Tiara. 

Lalu mengapa Nurhayati Satar dipecat tanpa
pemberitahuan babibu apapun di milis? Tak ada yang
luar biasa apalagi makian yang dia tulis. Lalu Dewi
Astarte, kok tiba-tiba dibungkam, dicabut
keanggotannya sewaktu perdebatan masih berlangsung
sengit? Padahal dia mau menjawab bahwa demokrasi di
Iran itu bukan demokrasi yang sebenarnya karena semua
calon anggota parlemen ataupun kandidat bagi berbagai
jabatan harus di-"litsus" dulu oleh Majelis Wali,
penguasa yang merupakan para utusan Tuhan di dunia,
bukan dipilih rakyat. Sama dengan Ayatullah Ali
Khamenei. 

Yang solatnya sering bolong tidak bisa menjadi calon.
Yang di-indikasikan terlibat gerakan Mujahiddin Khalq
atau pernah memeluk agama Baha'i ditolak. Yang tidak
"bersih diri" dan "bersih lingkungan" karena misalnya
memiliki hubungan keluarga dengan cucu saudara sepupu
Shah Reza Pahlevi, dicoret dari daftar calon. Samalah
dengan "litsus"-nya orde baru. Itu yang anda sebut
demokrasi? 

Sekali lagi saya tidak tertarik untuk men-japri
siapapun hanya dengan tujuan mengusik. Karakter saya
tidak serendah itu. Tetapi anda dan teman-teman anda
menyerang saya di milis Jurnalisme dan dibaca banyak
orang, sementara saya sama sekali tak punya saluran
untuk menjawab di milis itu. Padahal mereka itu adalah
orang-orang yang berkecimpung di media yang seharusnya
tahu bahwa seseorang haruslah diberi hak jawab. 

Sato Sakaki
Wilshire Boulevard,
Los Angeles, California 

NOTE: Buat Sirikit Syah, kalau anda takut masuk di
milis MEDIACARE, rimba belantara yang banyak
macan-nya, bagaimana kalau anda nimbrung di milis
Wanita Muslimah? Rofiqah Choudhury siap menjajal isi
kepala anda di sana. Jangan khawatir, ada Haji
Muhammad Nur Abrurrahman (HMNA) yang akan membela anda
kalau kepepet.

--- dina sulaeman <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Salam,
> Bung G. Tanuel,
> Abis saya musti gimana lagi, dong? Kalo Anda
> berkali-kali mendapat email2 aneh, konfrontatif,
> bahkan sebagian kasar, masak mau dipendam sendiri
> ya? (yang terakhir malah saya "dituduh" ngaku2
> doktor--btw, amiiiin..mudah2an kelak saya jadi
> doktor--- dan si pengirim bilang: kaum perempuan di
> Iran diperkosa tiap hari)
> 
> Saya menerima email2 aneh itu sejak saya ikut
> nimbrung diskusi di milis ini (dulu awalnya jadi
> anggota tapi diem aja), sebelumnya gak pernah. Milis
> yg saya ikuti aktif cuma 3: milis jurnalis, milis
> PPI Iran (yg orangnya kebanyakan temen2 saya), dan
> milis khusus ibu2. Jadi, saya mengambil kesimpulan,
> yg ngirim itu adalah anggota milis ini. Mungkin
> tujuannya biar saya kapok gak nimbrung di milis ini
> ya? Sebaliknya, tujuan saya mengumumkan di milis ini
> biar gak ada lagi yg ingin mengintimidasi saya via
> japri. Tentu saja, saya sangat terbuka diskusi
> baik-bauk dgn siapapun, via japri. 
> 
> OK lah, ini untuk terakhir kali saya komplen di
> milis ini soal kiriman email2 yg bikin saya gak enak
> ati itu. Oya, makasih buat Mbak Sirikit atas
> support-nya:)
> Yang jelas, sejujurnya, ini milis paling asyik yg
> pernah saya ikutin selama ini:)
> 
> Dina
> 
> 
> 
> dinasulaeman 
> http://bundakirana.multiply.com



         

         
---------------------------------
Looking for earth-friendly autos? 
 Browse Top Cars by "Green Rating" at Yahoo! Autos' Green Center.  

Kirim email ke