Betul, korban akan mengingat siapa yang membantu anda dan korban 
juga akan mengingat siapa yang tidak membantu anda. Maka kini korban 
akan mengingat PKS yang TIDAK membantu mencegah banjir dengan 
mengontrol pemerintah di parlemen. Kalau PKS fair, turunnya PKS ke 
posko banjir mesti disertai pemasangan spanduk "PKS teledor di 
parlemen, PKS menebus dosa di posko banjir". Apakah PKS mau dan 
berani mengakui kesalahannya secara terbuka? Ataukah seperti 
sekarang ini, PKS memanfaatkan korban banjir yang rata-rata 
berpendidikan rendah, untuk merebut suara mereka di Pemilu 2009?

Di negara barat, pemerintah selalu berupaya keras bersama parlemen 
dan semua pihak secara Total Football, mencegah segala macam 
bencana. Tapi yang tampil di lapangan hanyalah trio polisi (menjaga 
keamanan), brandweer (tugas-tugas teknis) dan ambulance (tugas-tugas 
medis). Kagak pernah 'tuh, repeat, kagak pernah parpol Belanda 
menancapkan benderanya di lapangan bencana. Rakyat memilih parpol 
untuk bertugas di parlemen, bukan di posko banjir.

Perhatian: tugas posko banjir mulia dan perlu, tapi melulu 
mengandalkan posko banjir sementara parpol-parpol di parlemen tidur 
atau bermasturbasi dengan Pancasila, itu adalah tindakan konyol nyol 
nyol nyol, ihik :-(.

Salam prihatin, Danny Lim, Nederland


--- In mediacare@yahoogroups.com, "justjoiningthetribe2" 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Mr. Lim, realitas di lapangan sekarang ini bukan lagi dalam konteks
> pencegahan. 
> 
> Di banyak negara, partai politik lazim menggunakan taktik seperti 
itu
> sebagai "publicity stunt" untuk mendapatkan lebih banyak suara 
selama
> pemilu. Tidak terkecuali di negara demokratis AS dimana opung 
sekarang
> menjadi TKI (ilegal?). 
> 
> Saya masih ingat ketika ada badai es di Maine beberapa tahun lalu.
> Sementara semua pekerja mencoba me-restore jaringan listrik, 
kendaraan
> yang ditumpangi Al Gore dan Washington-ites lainnya tiba ke lokasi.
> Mereka keluar, mengenakan sarung tangan, memegang beberapa kawat 
dan
> kemudian kamera wartawan surat kabar pun mengabadikannya, tak lama
> setelah itu masuk kembali ke limo dan meninggalkan lokasi dan para
> relawan/korban.
> 
> Seperti saya sebutkan sebelumnya, ini dinamakan win-win situation.
> Warga "menang"  karena mendapatkan bantuan sebanyak mungkin dari
> partai politik (disaat partai politik tidak diharuskan untuk
> membantu), sedangkan partai politik bersangkutan juga mendapatkan
> suara. Tidak ada yang tidak etis disini. Basically it's the same 
all
> over the world. It's not unethical at all.
> 
> Jika Lyndon Baines Johnson(LBJ) Presiden selama Badai Katrina dia 
juga
> akan berada disana membagi-bagikan plate of Bar-B-Q.
> 
> Bush juga menunggu hingga tabloid Inggris ribut tentang 
CANNIBALISM.
> Dan responsnya adalah mengirimkan pasukan untuk "mengamankan" kota
> seolah-olah itu adalah the "Night Of The Living Dead XI"
> 
> Untuk masalah foto, bendera partai dan lain sebagainya,
> organisasi/institusi mana di dunia ini sekarang lebih memilih
> memberikan bantuan secara diam-diam dan rahasia? Tolong sebutkan
> contohnya satu saja. Bukankah "marketing" dan "image building" 
adalah
> kebutuhan organisasi manapun yang tidak bisa disangkal?
> 
> Itulah realitas politik. Setidaknya PKS turun ke lapangan dan
> membantu. Membantu masyarakat yang sedang membutuhkan adalah hal 
yang
> wajar dan tepat (disaat mereka tidak diharuskan).
> 
> Tidak bisa dibidang pencegahan, tapi setidaknya dibidang memberi
> bantuan darurat. Lagi pula uang yang digunakan untuk memberikan
> bantuan adalah uang partai, bukan uang publik. Dan tiap partai
> memiliki program2 mereka sendiri bagaimana untuk dapat terlibat
> langsung dan berinteraksi dengan masyarakat korban. Oleh karena
> beberapa anggota PKS sudah duduk di DPR dan "gagal" (menurut anda)
> menjalankan fungsinya, bukan berarti pengurus partai di pusat harus
> melupakan program2nya untuk memberikan bantuan ke masyarakat.
> 
> Dalam kasus ini, fokusnya adalah korban, bukan komentar dan 
pandangan
> miring orang2 yang cuma bisa mencibir, karena:
> 
> Korban INGAT siapa yang membantu mereka.
> Dan korban juga INGAT siapa yang tidak membantu mereka.
> 
> It's completely ethical. I hope you understand.
> 
> 
> 
> 
> 
> --- In mediacare@yahoogroups.com, "Danny Lim" <d.lim@> wrote:
> 
> 
> Bayangkan bila semua partai politik yang ada di Indonesia berlomba-
> lomba mengontrol pemerintah agar mencegah bencana apa pun bentuknya
> (bukan membiarkan bencana datang lalu mendirikan posko), maka
> masyarakat akar rumput Indonesia akan berterima kasih.
> 
> Masyarakat Indonesia membutuhkan kabinet/DPR yang mau bekerja keras
> buat rakyat a.l. dengan mencegah, sekali lagi mencegah bencana.
> Pemerintah/parlemen Belanda berupaya keras mencegah banjir dengan
> membangun bendungan/tanggul/pintu air/sistim drainase dll. bukan
> membiarkan Belanda kebanjiran lalu ramai-ramai mendirikan posko
> banjir. Haiyaaa ....... cilaka butulan nih Indonesia, makanya 
memble
> terus negaranya, yang kasihan ya lagi-lagi rakyat kecil. Selalu
> rakyat kecil yang paling menderita.
> 
> Salam prihatin, Danny Lim, Nederland
> 
> 
> --- In mediacare@yahoogroups.com, "justjoiningthetribe2"
> <justjoiningthetribe@> wrote:
> >
> > Bayangkan jika semua partai politik yang ada di Indonesia 
berlomba2
> > memberi bantuan seperti ini setiap kali ada bencana, kita tidak
> perlu
> > mempertanyakan niatnya mau kampanye atau apa, yang jelas akan 
lebih
> > banyak lagi masyarakat membutuhkan yang tertolong.
> >
> > Masyarakat korban bencana yang dalam kondisi darurat itu tidak
> butuh
> > komentar, tidak pula mereka merasa perlu mempertanyakan apakah 
anda
> > membantu untuk kampanye atau bukan. Keikhlasan anda sama sekali
> bukan
> > urusan mereka. Mereka juga dipastikan tidak peduli dengan
> kecurigaan,
> > kesinisan dan kecemburuan pihak-pihak yang cuma bisa berkomentar
> ria
> > terhadap pihak lain yang memberikan bantuan.
> >
> > Kehidupan berpolitik dalam alam demokrasi itu kan tidak pernah
> > berhenti siklusnya, baik menang atau kalah semuanya akan terus
> > berusaha mengambil hati rakyat semaksimal mungkin. Yang sudah
> berkuasa
> > akan berusaha mempertahankan kursinya di pemilu yang akan datang,
> > sedangkan yang kalah juga akan berusaha bekerja lebih keras lagi
> untuk
> > menarik simpati masyarakat.
> >
> > Ujung2nya kan masyarakat juga yang diuntungkan.
> >
> >
> >
>


Reply via email to