Sama dengan pendapat yang bilang mau PKS kek, PDIP, golkar, tommy soeharto
(namanya juga usaha, sapa tahu reputasi jadi lebih baik) sekalipun kalo itu
buat bantuan ke masyarakat silahkan asal sifatnyanya darurat. Btw kok ngga
ada yang bantuin ngangkutin sampah pasca banjir yah...

anyway, saya juga mengerti bagaimana politik bekerja... bukankan PKS
memenangi suara di DKI? silahkan pikir sendiri hubungannya dengan banjir
Jakarta. jangan bicara lagi bahwa DPRD tidak berdaya... saya jadi inget
ucapan kawan saya yang sekarang di DPR Rama Pratama (kebetulan dari PKS)
ketika ditanya mengapa fraksi PKS setuju dengan kenaikan BBM beberapa waktu
yang lalu... "Ini politik... bung"

seperti partai lain ternyata kemasan boleh beda... bahkan yang berwajah
malaikatpun ada namun tetap karena ini "politik" (bukan berarti saya
a-politik loh) ternyata dalemnya juga "sama-sama iblis yang berusaha menari
di tengah penderitaan rakyat banyak.

Apa perlu Adang Daradjatun (sepertinya dicalonkan oleh PKS-DKI) sebagai
calon gubernur DKI diberi kesempatan menjadi gubernur DKI?... saya rasa sih
itu terserah rakyat DKI (termasuk saya) namun pendapat pribadi saya... boleh
juga PKS diberi kesempatan memimpin eksekutif di DKI... seperti rekannya di
Depok (biar kerjasamanya tambah erat gitu)

yang jelas seluruh partai yang duduk di DPRD DKI telah gagal mengontrol
Sutiyoso... jadi jangan pilih lagi ah partai-partai ini (PDIP, Golkar, PKS,
PPP, PKB dll)..

salam dari kawulo alit.

ph


On 2/10/07, Muhammad Rully <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

  wah...kita coba netral deh....

karena judulnya posko PKS, jadi kelihatannya yah yg disorot disini harus
PKS, jangan partai lain.

saya setuju saja soal kedekatan kita an parpol karena menjelang
pemilu...bahkan DKI akan PILKADA lho tahun ini..

wah...semua berlomba pastinya.

sama seperti dulu... partai pendukung bang Yos janji urus banjir selama
kepemimpinan kalau terpilih, nyatanya ???

sekarang PKS dan adang siap siap dengan hasil survey besar2 an
kemarin...kita tunggu hasilnya.
toh adang sepertinya bukan pilihan tepat untuk PKS, banyak kandidat lain
yang cocok, tapi gak punya duit besar sepertinya.

dan calon calon lain juga yang mungkin sudah buka banyak posko banjir juga
tuh, dan siap siap juga rancang janji untuk PILKADA nanti.

hm....apa jadinya yah, kalau negara dipenuhi penjanji dan bukan pembukti.

PS: PKS setelah di pemerintahan kok jadi jarang mendemo kebijakan aneh
pemerintah ya??
udah enak duduk di kursi empuk kah??

jadi kurang simpati nih saya .





On 2/10/07, justjoiningthetribe2 <[EMAIL PROTECTED] > wrote:
>
>   Mr. Lim, apakah anda tahu bahwa PKS hanya menguasai 7.34% dari 100%
> suara di Parlemen?
>
> Mengapa anda hanya membebankan semuanya ke PKS? Karena sekalipun PKS
> memiliki niat dan keinginan untuk melakukan seperti yang anda harapkan
> itu, belum tentu langkah itu disetujui oleh partai2 besar lainnya di
> parlemen karena masing-masing partai di parlemen itu memiliki
> prioritas kepentingannya masing-masing. Itulah realitasnya disini.
>
> Mungkin kalau Mr. Lim mau sejenak berhenti ber"masturbasi" di negeri
> Belanda sana, barangkali itu bisa membuat pikiran Mr. Lim bisa lebih
> jernih dalam melihat suatu persoalan.
>
> Perbandingannya saja sudah salah, apalagi analisanya.
>
> --- In mediacare@yahoogroups.com <mediacare%40yahoogroups.com>, "Danny
> Lim" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Betul, korban akan mengingat siapa yang membantu anda dan korban
> juga akan mengingat siapa yang tidak membantu anda. Maka kini korban
> akan mengingat PKS yang TIDAK membantu mencegah banjir dengan
> mengontrol pemerintah di parlemen. Kalau PKS fair, turunnya PKS ke
> posko banjir mesti disertai pemasangan spanduk "PKS teledor di
> parlemen, PKS menebus dosa di posko banjir". Apakah PKS mau dan
> berani mengakui kesalahannya secara terbuka? Ataukah seperti
> sekarang ini, PKS memanfaatkan korban banjir yang rata-rata
> berpendidikan rendah, untuk merebut suara mereka di Pemilu 2009?
>
> Di negara barat, pemerintah selalu berupaya keras bersama parlemen
> dan semua pihak secara Total Football, mencegah segala macam
> bencana. Tapi yang tampil di lapangan hanyalah trio polisi (menjaga
> keamanan), brandweer (tugas-tugas teknis) dan ambulance (tugas-tugas
> medis). Kagak pernah 'tuh, repeat, kagak pernah parpol Belanda
> menancapkan benderanya di lapangan bencana. Rakyat memilih parpol
> untuk bertugas di parlemen, bukan di posko banjir.
>
> Perhatian: tugas posko banjir mulia dan perlu, tapi melulu
> mengandalkan posko banjir sementara parpol-parpol di parlemen tidur
> atau bermasturbasi dengan Pancasila, itu adalah tindakan konyol nyol
> nyol nyol, ihik :-(.
>
> Salam prihatin, Danny Lim, Nederland
>
> --- In mediacare@yahoogroups.com <mediacare%40yahoogroups.com>,
> "justjoiningthetribe2"
> <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
> > Mr. Lim, realitas di lapangan sekarang ini bukan lagi dalam konteks
> > pencegahan.
> >
> > Di banyak negara, partai politik lazim menggunakan taktik seperti
> itu
> > sebagai "publicity stunt" untuk mendapatkan lebih banyak suara
> selama
> > pemilu. Tidak terkecuali di negara demokratis AS dimana opung
> sekarang
> > menjadi TKI (ilegal?).
> >
>
>


Kirim email ke