Rekan-rekan sekalian, saya hendak meneruskan undangan yang dibuat
oleh Sanggar Akar, yang hendak melangsungkan acara 

Talkshow "Keterlibatan Perusahaan dalam Pendidikan Alternatif", serta
launching "Perkumpulan Sahabat Akar", yang menurut rencana akan
dilangsungkan : 

Hari Rabu, 14 Februari 2007 jam 09.00 - 13.00
bertempat di 
The Japan Foundation, Gedung Sumitmas, Lt 2
Jl. Jend. Sudirman Kav. 61-62 Jakarta 12190

Para pembicara: 

Niken Rachmad, Head Corporate Comunication PT.HM.Sampoerna Tbk
Yanti Koestoer (Indonesia Business Link)
Bahruddin,  Qaryah Thayibbah, Salatiga
Ibe Karyanto,  Sanggar Anak akar, Jakarta
Domi Savio Wermasubun ( Busines Wach Indonesia )

Dengan ini kami hendak mengundang kehadiran rekan-rekan jurnalis
dalam acara tersebut. 

Berikut ini kami sampaikan TOR dari kegiatan tersebut. 

==============================================================

KERANGKA ACUAN
 “Keterlibatan Perusahaan dalam Pendidikan Alternatif”  
Talkshow dan Peluncuran “Perkumpulan Sahabat Akar”
Jakarta, 14 Februari 2007


I. Latar Belakang

Dalam kurun waktu lima tahun terakhir, geliat inisiatif tanggung
jawab sosial dunia usaha (Corporate Social Responsibility) semakin
mendapat tempat dalam mendorong perkembangan pelayanan kerja nirlaba
di Indonesia. Di samping pertumbuhan jumlah pemberi dan nominal dana,
bidang kerja pelayanan juga semakin ekstensif sehingga mampu
menjangkau isu-isu khusus, seperti dukungan untuk pengembangan usaha
mikro, kesehatan, lingkungan hidup, tanggap darurat bencana, bantuan
pendidikan, dan sebagainya. Prakarsa Penguatan Filantorpi (PPF),
sebuah kelompok kerja pemerhati isu CSR, menyebutkan bahwa paling
tidak terdapat sekitar 50 perusahaan besar di Jakarta yang telah
secara aktif dan terencana mengembangkan program kerja nirlaba di
berbagai wilayah di Indonesia. Selain itu, terdapat ratusan lainnya
yang aktif namun tidak tercatat, atau menjalankanya melalui
pihak-pihak ketiga (pemerintah dan organisasi keagamaan). Tidak dapat
disangkal bahwa program sosial perusahaan semakin melembaga dan
diarahkan bekerja berlangsung dengan cara-cara yang sistematis dan
terukur, bukan lagi sebatas kerja yang bersifat ad hoc dan karitatif.
Bahkan, banyak dari pelaku CSR tersebut mendirikan organisasi mandiri
untuk menjalankan kerja nirlaba-nya, yaitu dengan membentuk yayasan
yang bekerja terpisah dari struktur perusahaan. Hal ini dilakukan tak
lain untuk memastikan bahwa program tersebut dijalankan dengan
sistematis dan professional. 

Salah satu hal unsur yang umum ditemukan pada beberapa donor CSR
adalah perhatian yang dalam untuk mendorong kemajuan sektor
pendidikan. Banyak contoh yang bisa disebutkan, Unilever Indonesia,
raksasa bisnis barang konsumsi rumah tangga, setiap tahunnya
memberikan donasi sebesar Rp 10 milyar untuk pembangunan sekolah,
penyediaan fasilitas dan pemberian beasiswa. Sampoerna Foundation,
badan sosial dari PT Sampoerna Strategic, secara teratur memberikan
beasiswa kepada ratusan pelajar pada semua tingkatan pendidikan.
Namun dukungan yang demikian tidak berarti bisa menjawab tuntas
persoalan pendidikan di Indonesia. Seperti sudah diketahui secara
luas, persoalan besar dalam pendidikan kita adalah bagaimana
memberikan akses pendidikan yang berkualitas kepada semua warga
negara. Politik pendidikan Indonesia ternyata belum memberi jaminan
akan terselengaranya pendidikan yang berkualitas, meskipun berbagai
peraturan atau undang-undang telah secara tegas menyebutkannya. Pada
konteks inilah inisiatif pendidikan alternatif dapat menjadi jalan
keluar.  

Meskipun sudah mendapatkan perhatian yang kuat, namun memajukan
pendidikan adalah kerja yang tidak akan pernah berakhir. Keterlibatan
perusahaan, melalui program CRS, seharusnya memainkan peran yang
lebih ektensif lagi, namun dengan gerak yang lebih cepat dan tajam
memotret masalah, sehingga dapat lebih tajam pula manawarkan solusi.
Dalam konsepsi yang lebih konkrit lagi, isu pendidikan seharusnya
menjadi semacam arus besar dalam setiap program nirlaba perusahaan.
Lagi pula, apabila kita berbicara mengenai motivasi CSR sebagai salah
satu cara membentuk citra positif tentang perusahaan, bekerja di
bidang pendidikan adalah jawabannya. 

Untuk tujuan mendorong “mainstreaming” isu pendidikan dalam kerja
Corporate Social Responsibility ini, Perkumpulan Sahabat Akar, sebuah
lembaga pemerhati pendidikkan alternatif, berinisiatif melaksanakan
Talk Show yang bertujuan mengkaji lebih dalam nilai lebih program
pendidikan dalam kerja social perusahaan. Seminar ini sekaligus
menjadi rangkaian acara peluncuran lembaga Perkumpulan Sahabat Akar,
Organisasi Nirlaba pendukung gerakan pendidikan Alternative yang
diselenggarakan Sanggar Anak akar. 

Analisa masalah
-       Di Jakarta terdapat sekian anak yang tidak punya akses pendidikan
yang berkualitas
-       Di Indonesia terdapat sekian banyak perusahaan yang melaksanakan
program Corporate Social Responsibility.
-       Angka alokasi dana Corporate Social Responsibility untuk
pendidikan: Sekolah dan non sekolah: infrastruktur, fasilitas dan
beasiswa.
-       Perlunya mendorong peningkatan;1) Domain Pendidikan Alternatif
dalam Programming , dan Corporate Social Responsibility 2) Alokasi
dana Corporate Social Responsibility untuk Pendidikan Alternatif. 
     

II. Tujuan 
Kegiatan  Talkshow  ini bertujuan untuk: 
1.      Mensosialisasikan Pendidikan Alternatif sebagai usaha mencerdaskan
kehidupan anak bangsa.
2.      Membuka keterlibatan Perusahaan untuk mendukung isu Pendidikan
Alternatif dalam program  Corporate Social Responsibility
3.      Mengolah program Pendidikan sebagai poin kunci dalam membangun
citra perusahaan. 


III. Kegiatan 
1.      Talkshow 
2.      Peluncuran Perkumpulan Sahabat


IV. Topic dan Pembicara

“Relevansi Pendidikan Alternatif dalam Ranah Pendidikan di Indonesia”

Pembicara: Bahruddin,  Qaryah Thayibbah, Salatiga
       Ibe Karyanto,  Sanggar Anak akar, Jakarta
Batasan tema :
Bahruddin:
-       batasan-batasan pendidikan alternatif
-       Asumsi dasar Tujuan dan pentingnya program pendidikan alternative
di Indonesia
-       Sharing pengalaman model pendidikan alternative di Qaryah Thayibbah

Ibe Karyanto
-       Pengalaman keterlibatan Sanggar akar dalam membuka diri dan
berkerjasama dengan pihak luar (corporate)
“Partisipasi corporate dalam Pendidikan”
Pembicara : 
Niken Rachmad, Head Corporate Comunication PT.HM.Sampoerna Tbk
-       Pengalaman keterlibatan PT.HM.Sampoerna Tbk dalam  mendukung 
pendidikan


“Trend dan Peluang Program CSR di Indonesia”
Pembicara : Yanti Koestoer (Indonesia Business Link)
-       Sekilas Sejarah dan tujuan program CSR secara global
-       Trend program CSR di Indonesia
-       Kasus-kasus program CSR di Indonesia
-       Peluang program CSR di masa mendatang 
 

“Social Marketing dan Corporate Image”
Pembicara : Domi Savio Wermasubun ( Busines Wach Indonesia )
-       Pentingnya Keterlibatan corporate dalam penegakan Hak EKOSOB
khususnya program pendidikan sebagai gerakan budaya
-       Proyeksi keterlibatan corporate dalam program kampanye pendidikan
di masa mendatang

             Host : Mira Diarsih






 
____________________________________________________________________________________
We won't tell. Get more on shows you hate to love 
(and love to hate): Yahoo! TV's Guilty Pleasures list.
http://tv.yahoo.com/collections/265 

Reply via email to