Setuju.
Seandainya poligami tidak menyebabkan korban
berjatuhan, kita rasanya tak perlu mempersoalkan
poligami. Tetapi kita sudah melihat diantara anggota
keluarga dan teman-teman/kenalan kita betapa banyak
anak yang semula melihat masa depan cerah tiba-tiba
berhadapan dengan masa depan suram setelah Bapaknya
kawin lagi.  Berapa banyak yang drop-out atau tidak
bisa melanjutkan ke perguruan tinggi karena si ayah
secara blak-blakan mengatakan bahwa dia hanya merasa
berkewajiban menyekolahkannya sampai SMA.

I was in there, so I know. 

--- wreddya hayunta <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Manusia biasa tidak berpoligami. Hanya manusia luar
biasalah yang berpoligami, atau paling tidak merasa
luar biasa, merasa punya kelebihan. Merasa dirinya
bisa suci memperlakukan istri2nya dengan adil. Karena
yang berpoligami bukanlah laki2 biasa, makanya perlu 
kita soroti. Apakah kita keisengan kalau menyorot
poligami? Nggak lah, karena itu menyangkut nasib adik
perempuan kita, anak perempuan kita, maka itu bukanlah
keisengan namun pembelaan.

Kita permisif pada kumpul kebo? Elo kali yang
permisif. Seandainya saya punya anak perempuan saya
tidak akan rela melihat dia kumpul kebo sebagaimana
saya tidak rela melihat dia dipoligami.

Sudahlah, poligami itu tindakan asosial (maksudnya
tidak bisa diterima secara sosial - mau pakai dalil
agama, ekonomi atau apapun), sehingga membela orang
yang poligami adalah tindakan yang jauh lebih bodoh. 


--- In mediacare@yahoogroups.com, "Donald Use Taralia"

<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Ogut sering berpikir, apakah ngga keisengan amat
yakh kalo masalah 
> beginian saja (pernikahan) masih sering dikomen?
Padahal kita 
> permisif sekali kepada para pelaku kumpul kebo, baik
kebo abang, 
kebo 
> ijo, kebo kuning, dll. Hehehe .. abis kebonya juga
lebih dari satu 
> sih alias polikebo!
> 
> 
> 
> --- In mediacare@yahoogroups.com, hartono_tjahjadi
<bukanislam@> 
> wrote:
> >
> > Saya sependapat. M asalah poligami si Ade Armando
tidak perlu 
> diperpanjang.
> > 
> > Sah-sah saja dia kawin lagi, toh agamanya
memperbolehkan punya 4
> > istri. Tak masalah. Tiap laki-laki di milis ini
juga bisa 
seperti 
> Ade, jadi bukan hal yang luar biasa...
> > 
> > hartono
> > 
> > 
> > On 2/20/07, mariatul kiptiah <kipti68@> wrote:
> > >
> > >
> > > Teman-teman..
> > > Saya jarang sekali ikut nimbrung menulis. Tapi
tiap
> > > hari saya buka milis ini. Tapi topik hangat
> > > akhir-akhir ini membuat saya ingin mengeluarkan
> > > pendapat dan usul.
> > > Gimana kalau kita berhenti saja membahas atau
> > > mengomentari keputusan yang diambil Bang Ade
Armando.
> > > Menurut saya, sepopuler apapun Bang Ade atau
apapun
> > > yang dia ucapkan atau dia yakini di masa lalu,
tokh
> > > dia tetap manusia biasa (kayak lagunya Seriues :
> > > Rocker Juga Manusia) seperti kita semua.
> > > Saya tidak membela Bang Ade kalau saya
mengatakan
> > > semua ini. Tokh secara pribadi saya tidak kenal
Bang
> > > Ade. Tapi buat saya --lagi-lagi-- dia manusia
biasa
> > > yang punya keterbatasan kemampuan memuaskan
banyak
> > > orang. Sebagai manusia dia juga punya hak untuk
> > > mendapat ruang privacy untuk keputusan yang
> > > diambilnya.
> > > Kebetulan saja kita sedang tidak berada di
situasi
> > > yang saat ini diduduki oleh Bang Ade. Siapa yang
bisa
> > > menjamin bahwa kita tidak "terpaksa" mengambil
> > > keputusan seperti keputusan Bang Ade sekarang?
Tidak
> > > ada bukan?
> > > Masih banyak banyak topik yang bisa dibahas
selain
> > > masalah (kalaupun jadi masalah) Bang Ade.
> > >
> > > Salam
> > > Mariatul Kiptiah


 
____________________________________________________________________________________
Food fight? Enjoy some healthy debate 
in the Yahoo! Answers Food & Drink Q&A.
http://answers.yahoo.com/dir/?link=list&sid=396545367

Kirim email ke