Al-Capuccino: What is PatanYali?
   
  Quote A:
  Yang dibutuhkan bukan cuma perwujudan Patanyali Factor, karena menurut saya 
ini sudah mustahil. Anda hengkang dari Indonesia semoga bukan karena patah 
arang ya liat kondisi yang serba hancur di negeri ini? 
   
  Udah terlanjur parah. Kita perlu lebih dari itu: kita butuh avatara 
Patanyali-nya sendiri untuk membersihkan semua piring kotor. Saya balik 
kira-kira 3 tahun lagi. Mau cuci-cuci piring bareng-bareng pada saat itu? Di 
FPK tampaknya cukup banyak yang siap berjibaku demi membawa perubahan. End of 
quote. (Manneke Budiman/FPK)
   
  Kopitalisme:
  Saya tidak tahu harus mulai dari mana menjelaskan ½Apa itu PatanYali½... 
Namun untuk menghormati sparing partner saya selama ini, saya akan coba 
menguraikan secara seksama dan dalam tempo yang -mungkin- tidak 
sesingkat-singkatnya...:-) 
   
  Sebelum melanjutkan, saya ingin mengajak pembaca dan Ikhwanul Cafein yang 
saya muliaken, untuk mencermati illustrasi berikut ini:
   
  Ada sebuah warung kopi, di meja nomer 1 berkumpul beberapa orang 
(kedengarannya mereka berkomunikasi dalam Bahasa Indonesia). Di meja lain, meja 
nomer 2 -di warkop yang sama-  juga berkumpul beberapa orang dari belahan dunia 
lainnya (terdengar mereka tidak berkomunikasi dalam Bahasa Indonesia), juga 
sedang kongkow-kongkow. 
   
  Meskipun duduk di meja terpisah, kedua kelompok tersebut sedang membicarakan 
topik yang sama, yaitu: ½Apakah air itu?½
   
  Section A
  Jawaban yang didapatkan dari meja nomer satu, yakni: Air itu adalah benda 
cair warnanya bening... Lalu kemudian terjadi pertengkaran bahwa air itu 
berbetuk gelas (ada yang melihat air di dalam gelas, persis di depannya) Ada 
yang ribut mengatakan bahwa air itu berwujud botol (kebetulan disamping cangkir 
kopinya ada sebotol air mineral) Ada yang ngotot bahwa air itu tidak 
bening-bening amat, bentuknya mirip air mancur (Yang kebetulan baru keluar dari 
toliet, ½air½ yang dia maksudkan persis bentuk pipisnya sendiri)... 
   
  Di meja nomer 2, jawaban yang didapatkan, yaitu: Air itu adalah H2O! Lalu 
kemudian mereka berdiskusi, bagaimana jika struktur atom tersebut diurai, 
apakah bisa menghasilkan bentuk atom yang mempunyai wujud ´bukan air´... Lalu 
sibuk mencatat dan menulis rumus-rumus kimia... 
   
  Section B
  Kembali ke meja nomer 1, kebetulan ada diantaranya punya ´ide´ gimana kalau 
semua kesimpulan tersebut (air adalah cairan bening) diwujudkan kedalam sebuah 
bentuk visi-misi masa depan komunitas mereka dalam menghadapi tantangan zaman.
   
  Tak ayal lagi, persis kerbau dicucuk hidungnya, semua lalu setuju seraya 
berteriak ½Betul, saya mendukung!½
   
  Tetapi tak ada yang bergerak, semua saling berharap, siapa yang punya 
inisiatif untuk menulis visi-misi masa depan yang ´hebat dan brillian´ 
tersebut... (IMHO, In My Horrible Opinion, those visions would be someting 
like: Make PISS not WAR-kop...hahaha...)
   
  Apa yang terjadi di meja nomer 2? Sambil mencatat kemungkinan-kemungkinan 
yang terjadi dari proses penguraian struktur kimiawi dari air, tersebut, ada 
diantaranya –katakanlah si A- mulai melirik benda ´bukan air´ dan kebetulan 
yang dilihatnya adalah berupa benda gas... Asap rokoknya sendiri. Si A lalu 
mengajak si E untuk bersama-sama mengurai lagi apa struktur kimiawi asap rokok 
tersebut. Kemudian kelompok terbagi dua, yang satu mencari kemungkinan 
penguraian kimiawi dari ´air´, kelompok lainnya mengurai struktur kimiawi asap 
rokok... 
   
  Kopitalisme:
  Air adalah benda cair yang bening. Jawaban itu tepat, dan sama sekali tidak 
salah. Jawaban bahwa air adalah H2O juga adalah tepat, benar dan pasti tidak 
keliru.
   
  Lalu, apa yang jadi sorotan dalam tulisan al-Capuccino: What is PatanYali 
ini?... Yang menjadi sorotan adalah ´gap´ antara orang orang di meja nomer 1 
dan meja nomer 2, dan ´gap´ tersebut adalah: cara menggunakan fikiran, atau 
cara ´mengolah´ proses berfikir. Cara berfikirnyalah, antara orang-orang di 
meja nomer 1 dan nomor 2 yang berbeda jauh. (saya belum meletakkan nilai 
positif atau negatif, hingga dititik ini)... 
   
  Sekarang, saya mau menguji apakah orang-orang di meja nomer satu, memang 
menggunakan cara berfikir seperti itu? 
   
  Didua buah milis, yang salah satunya sunyi senyap tak ada pembicaraan sama 
sekali, saya memposting salah satu tulisan saya berjudul ½PQ: Virus-Virus dan 
Urusan Perlubangan½, sebagai berikut:
   
  Kita -manusia- adalah virus, bakteri, dan kuman yang tidak pernah bisa lepas 
dari urusan ‘Perlubangan’... ( Ditulis menggunakan ID ½PatanYali Factors½ )
   
  1.            Sekarang berada diantara dua LUBANG… Rahim dan Makam
  2.           Pertama lahir nangis lewat LUBANG mata dan ´ngoek-ngoek´ lewat 
LUBANG mulut, serta 
               bernafas lewat LUBANG hidung...
  3.           Apapun yang sekarang ente sedang lakukan pasti tak lepas dari 
urusan LUBANG perut dan 
               LUBANG kantong. (Balle-balleko kalo´ tidak/Bohong lo, kalau 
tidak :-)
  4.           Ketika sudah kenyang maka urusannya adalah LUBANG pant*t
  5.           Saat sedang jai doe´na/banyak duitnya….tidak sedikit yang 
mengurusi bahkan malah 
               dipusingi oleh LUBANG kenc*ng
  6.           Ketika dewasa akhirnya jatuh ke LUBANG rahim lagi… dengan 
melibatkan LUBANG kenc*ng 
               (Contoh kasus: ramainya kasus Poligami)
  7.           Yang ´celaka´nya akan meciptakan virus, kuman, dan bakteri baru 
yang tidak pernah lepas 
               dari urusan perlubangan sebelumnya….yakni generasi…
  8.           Bayangkan jika tidak ada yang disebut sebagai LUBANG. 
   
  Karena itu waspada dan hati-hatilah terhadap jenis lubang yang ente miliki….
   
  (Dari buku PQ)
   
  (Kemudian tulisan di kedua milis tsb, saya juga sertakan terjemahan dalam 
Bahasa Inggris) 
   
  Kopitalisme:
  Dimilis yang lumayan aktif, tidak ada tanggapan (sehingga saya tidak perlu 
memberi hasil pengamatan saya tentang PQ verses tsb, disini) Sementara di milis 
yang sunyi senyap itu, hanya ada satu tanggapan, sbb:
   
  Kutipan: Emangx artikel ini pentingya? Gimana moderator?? koq bisa lolos 
sih!!! :)
   
  Arti ½penting½ bagi si pemberi komentar ini, tidak dia kemukakan. Yang ada 
adalah dia mempertanyakan ke moderator mengapa bisa lolos? Sehingga saya 
asumsikan bahwa dia merasa tidak penting, tetapi dia juga tidak memberi alasan 
bahwa mengapa ´artikel´ ini tidak penting. (Moderator juga tidak mereply sang 
penanggap, mungkin dgn harapan akan terjadi kontroversi lalu milis sepi itu 
kemudian ramai? Mungkin disitu arti ½penting½ bagi sang Moderator.)
   
   Asumsi saya selanjutnya, bahwa apa itu ½penting½ hanya dialah -sang 
penanggap- yang tahu (fixed ideas) seperti halnya pada kelompok di meja nomer 
satu, yang menterjemahkan air adalah berbentuk gelas, atau air pipisnya, sesuai 
apa yang dia lihatnya sendiri. 
   
  Bagaimana jika saya postingkan tulisan yang sama dengan mereka yang di meja 
nomer tiga? Lho, dalam illustrasi di atas cuman ada meja nomor 1 dan nomor 2... 
Kok, ada lagi meja nomor 3? Yup!... Di meja 3 ada satu ´orang´, yang minum kopi 
sendirian: PatanYali... (Lho kalau nggak ada PatanYali, lalu siapa yang menulis 
pembicaraan mereka tentang ½air½...hahaha...iya to? Gotcha!) 
   
  Begini...
   
  Subjek yang saya bicarakan disini adalah ½Manusia½... 
   
  Manusia?... Wow! Subjek yang tidak jelas hingga dimana dan kemana batasnya, 
bukan? (Maka tepat jika dikatakan bahwa PatanYali adalah ´Avatara´, that is 
-beyond human- ) Beyond human?... Betul, amati quote berikut.
   
  Quote 1
  Pada awal kalimat ´PQ verses´ di atas, ada kata-kata ½ Kita -manusia- adalah 
virus, bakteri, dan kuman...dst½... 
   
  Quote 2:
  Pada kesempatan lainnya, dalam thread ½The Path of PatanYali½ (Saya 
postingkan di milis yg berbeda) ada kalimat ½We are all IDEAS that are 
–continously- traveling, from one point to another points, from one destination 
to another destination, from level to another level...etc, etc½.
   
  Pada ½quote 2½, dimensi dari penjelasan tentang ½manusia½ (traveling ideas) 
adalah hampir sama –kalau tak bisa dikatakan sama- dengan dimensi dimana para 
kaum virus beranak pinak... 
  (Bisa dicari rujukan pada teori ½piranti keterwujudan½ dalam dunia sains)
   
  Kopitalisme:
  Sekali lagi, ½Manusia½ adalah subjek yang tidak jelas hingga dimana dan 
kemana batasnya. 
   
  Section C:
  Maka sekarang, yang kita dudukkan di meja ke 4 lima orang ilmuwan kelas 
dunia, masing-masing dari bermacam disiplin ilmu. Di meja itu ada John dan 
Dave, keduanya adalah Professor Filsafat, Marilyn (Noetic Sains), Jim (Physics) 
dan Fred (Mekanika Quantum)  
   
  Sengaja saya tidak menempatkan ½agamawan½ minum kopi disitu, karena mereka 
pasti sudah punya ½fixed ideas½ (dengan menjawab bahwa air adalah cairan 
bening, titik. Sekali lagi, mohon dicatat, saya tidak menempatkan nilai 
positif-negatif disini) 
   
  Kita kembali ke meja nomor 3, ngapain aja si PatanYali disitu.... Amati 
baik-baik, PatanYali dengan cuek melempar selembar kertas ke meja nomer 4 
tersebut, dengan tulisan ½Apa itu ½kesadaran½?... 
   
  Yang terjadi adalah... PatanYali dicuekin, mereka -ilmuwan- di meja nomor 4 
itu serta-merta sibuk dengan membicarakan ½beyond½ dari ½kesadaran½ itu 
sendiri, sesuai latar belakang keilmuan mereka... (Seperti melihat air sebagai 
H2O, yakni dengan cara melampaui fenomena fisiknya)
   
  Section D:
  Anggaplah Anda (pembaca tulisan ini) sedang meguping pembicaraan 
mereka-mereka yang sedang berada di meja nomor 4 tersebut. Anda sedang ngopi di 
meja nomor 5!
  Apa yang dapat Anda dengar?...
   
  Dsini, Anda -pembaca tulisan ini- terlibat sebagai observer dan sekaligus 
pewarta dalam section D, ini. 
   
  So, What is PatanYali?... 
  Sambil menunggu tanggapan para pembaca, saya melanjutkan tulisan ini dengan 
memberi informasi sekilas tentang ½Apakah PatanYali itu?½ (mohon diperhatikan, 
saya tidak menggunakan kata ½siapakah½ dalam pertanyaan ini ... 
   
  Kalau kita jawab dengan versi level gelombang otak milik orang-orang  ½meja 
nomor satu½, maka jawabnya atas pertanyaan ½what is PatanYali½ adalah salah 
satu ½nick name½ saya... (mirip dengan jawaban ½air adalah cairan bening½ dalam 
menjawab pertanyaan ½apakah air itu½) 
   
  Pada level selanjutnya, bagi yang sering buka-buka situs Kopitalisme, maka 
akan jelas bahwa ½PatanYali½ adalah tokoh ½mitos½ dalam tulisan-tulisan 
al-Capuccino pada ½Kopitalisme½...  (PatanYali, tak akan Anda jumpai pada seri 
penulisan DAS KOPIkenTAL.)
   
  Level selanjutnya, ada sebuah term dalam ´Kompatiologi´ yang pernah ditulis 
oleh Mang Iyus dengan istilah ½RAS½ (Silakan di konfirm oleh Mang Iyus). 
Eksistensinya ´ada´ dalam realitas virtual, padanan katanya adalah Avatar (dari 
transkrip Hindu: Avatara, bentuk reinkarnasi)  Namun antara kedua alam  
´virtual´ dan ´real´ terdapat contoh-contoh yang saling mengkaitkan satu sama 
lain, yang telah saya sajikan dalam beberapa tulisan al Capuccino maupun DAS 
KOPIkenTAL. 
   
  Dalam kehidupan ´real-material´ saya, PatanYali adalah ´makhluk yang sering 
saya perintah´ (baca: psiko-navigasi) untuk menjembatani kepentingan dan 
kebutuhan individual saya - moment saat ini (current) dan  moment akan datang 
(future) Sehingga ´PatanYali´ itu harus bisa menjelajah lintas ruang dan waktu, 
kalau nggak saya akan pecat dia... PHK, gitu lho...:-) Jadi, PatanYali itu, 
hanya melayani kebutuhan individu saya.
   
  Dan untuk spesifikasi tersebutlah (menjelajahi ruang – waktu) maka proses 
penciptaan ´makhluk´ itu melalui proses yang sangat panjang, yang secara 
saintifik bisa dijejaki -kira-kira padanan katanya jika di-Indonesiakan- pada 
teori yang berjudul ½piranti keterwujudan½. Khususnya yang terkait pada 
third-order. 
   
  Proses pembentukan dan penciptaan ½PatanYali½ akan diuraikan dalam novel 
serial petualangan PatanYali, diantaranya berjudul: The Garden of Jezera. 
   
   
  May FUN be with you...
   
  Kopitalisme
  http://kopitalisme.tk
  http://kopitalisme.blogspot.com
  ½Science is about connecting different phenomenons. That is science all 
about... ½
  I. Amannagappa.



 
---------------------------------
We won't tell. Get more on shows you hate to love
(and love to hate): Yahoo! TV's Guilty Pleasures list.

Reply via email to