Bagaimana mau konsentrasi bermeditasi,  kalau anak dan
istri pada minta makan, dan uang tidak punya atau
kurang ? boro2 mikirin spiritual, mikir hari ini udah
makan aja udah bagus tuh...

Sebetulnya manusia tidak usak munafik, di jaman
sekarang ini, apalagi di Jkt, uang adalah segalanya...

Bodoh aja kalau ada orang kaya masih bisa stress...
(gimana kalau dia miskin...kali yah?)

Dengan uang, bisa beli apartemen privasi sehingga
dapat bermeditasi dengan tanpa di ganggu oleh berbagai
macam kebisingan (baik itu kebisingan anak2 maupun
yang lainnya)

Dengan uang bisa beli AC (kalau gak tahan panas),
sehingga meditasi dapat nyaman, tidak kepanasan..
bisa beli pengharum ruangan yang bagus (Lamp Berger)
untuk aromatherapi. (kalau gak ada uang, meditasi
dengan bau WC, apa bisa?)

Dengan uang bisa jalan2 refresing baik ke puncak atau
Bali (lokal) , maupun ke luar negri.

Dengan uang bisa membeli segala macam makanan suplemen
kesehatan, check up kesehatan rutin, dsb..

Kalo miskin, gimana mau makan suplemen, beli obat aja
kalo sakit kagak bisa tuh...

Bandingkan jika tidak punya uang...
rumah ngontrak, bahkan gak punya, ruangan tidak sehat,
kotor, campur aduk, masak, mandi, tidur di ruangan
yang sama (campur lagi cewe-cowo dan anak2)

Tanpa uang, sakit gak bisa di-obati, di ping-pong sana
sini oleh Rumah sakit, 
Sudah banyak kasus, pasien keburu mati,karena kena DBD
atau Diare, gak punya uang di oper sana-sini oleh RS.

Kalau orang memang mau terjun ke dunia spiritual, dia
harus total melepaskan semua materialitas, konsentrasi
kepada sang Khalik. Gak terperngaruh oleh glamournya
globalisasi dan kenikmatan duniawi.

Harus melupakan semua hal duniawi, makan enak di KFC,
tidur nyenyak di hotel, spa, nonton film  dll.

Makanya biasanya orang yang sudah tua yang bisa
melakukan hal ini, kalau masih muda, jangan harap
bisa, karena masih penuh nafsu duniawi...

Hebatnya manusia sekarang menjadikan dunia spiritual
di bisnis-kan.

Ber-bahagialah orang yang banyak uang (kaya)...karena
bisa memenuhi semua kebutuhan nya baik kebutuhan
material (makan enak, tidur nyenyak, jalan2) dan
kebutuhan spiritual...(spriritual tuh maksudnya bisa
ikut training ESQ, Reiki, Kundalini dan macem2 lah
yang bullshit semua, yang pada mau duitnya aja...)

Ada training ESQ atau sejenisnya yang gratis untuk
korban Lumpur Lapindo gak ?

'Iris kuping saya' kalau ada orang yang mau rela
ngasih training gratis ke mereka...!


--- "Well... I am SeksPeare"
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Dear all...
>    
>   Kata ´Spiritual´ ibarat buah yang baunya harum
> ditengah tengah dahaga, tapi cuma bisa mencium
> baunya tanpa bisa memakan buahnya itu sendiri.
>    
>   Dengan kondisi demikian ´Spiritual´ adalah sebuah
> ´kata´ yang akan laris manis untuk dijajakan kemana
> mana. 
>    
>   Saya sependapat dengan anda bahwa seseorang tak
> bisa lepas dari aspek ´spiritual´ dan ´material´,
> jika ada seseorang yang menyatakan hanya butuh salah
> satunya saja, hal itu mirip dengan pertanyaan ´Anda
> memilih teman atau uang?´. Padahal dalam hidup kita
> tidak lepas dari keduanya, dan pertanyaan itu hanya
> ada dalam ´state of mind´ saja... 
>    
>   Akan tetapi, dalam membawakan term ´spirituality´
> demikian banyak terminologi-terminologi yang tidak
> konsisten, salah satu contohnya adalah kata ´ego´. 
>    
>   Dalam aliran ´spiritual´ dikatakan bahwa ´ego´
> harus ditinggalkan, sementara dalam psikologi ´ego´
> adalah -katanya- adalah mempunyai fungsi kontrol
> atas ´id´ dan ´super ego´. Yang didudukkan dengan
> manis diatas singgasana hirarki tertinggi kesadaran
> manusia... Lho, kok oleh aliran spiritual disuruh
> tinggalkan?... Jadinya, penggunaan penggunaan term
> itu menjadi rancu sedemikian rupa... 
>    
>   Makanya, sejak bertahun-tahun lalu, saya menyusun
> dan membangun sendiri pola dan mekanisme yang
> merupakan antitesis dari keduanya (psikologi dan
> spiritualisme) Malahan bahkan saya ´mengocok ulang´
> pemahaman pemahaman yg menurut beberapa orang
> -katanya- bahwa ´pengocokan ulang´ itu cukup
> mengkhawatirkan secara psikologis. 
>    
>   Tapi, nyatanya saya bisa aja survive, tanpa ada
> konflik internal dan enjoy-enjoy aja dengan keadaan,
> apapun masalah yang saya hadapi... 
>    
>   May FUN be with you...
>    
>   SeksPeare
>   http://kopitalisme.tk
>   http://kopitalisme.blogspot.com
>   
> 
> verri DJ <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

Kirim email ke