Sebenernya kalau memang bener-bener mau dikampanyekan jangan cuma 
untuk penumpang saja dunks tapi juga berlaku untuk semua kru dan 
pilotnya sendiri.. 

Suami saya yang seorang ATC pun dulunya punya pendapat yang 
sama "selalu mematikan HP selama di pesawat" tapi semenjak beberapa 
kali dengar bunyi sms masuk ketika sedang "ON-AIR" dengan para 
pilot, dia ga mau lagi matiin HPnya.. yah logikanya sih kalo pilot 
aja bisa terima sms pas lagi mau melakukan pendaratan, masa 
penumpangnya ga boleh.. 

--- In mediacare@yahoogroups.com, om ian <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Lebih baik kalo kita lebih aktif mengkampanyekan keselamatan 
penerbangan ini. 
>   Cara ke-1: printout tulisan dibawah, faksimili ke departemen 
perhubungan, minta mereka menyebarkan/menempelkan tulisan ini di 
konter-konter check-in. 
>   Cara ke-2: bukan hanya bagasi kita yang di pindai x-ray, tetapi 
juga pindai hp yang masih hidup sebelum masuk pesawat, minta mereka 
matikan atau pesawat tidak akan terbang. Pemerintah sebagai pemegang 
kuasa regulasi penerbangan memiliki kekuatan penuh untuk mendesak 
maskapai penerbangan melaksanakan "regulasi matikan hp atau tidak 
terbang!." 
>    
>      
> 
> Hardi Baktiantoro <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>           Bilang aja, kalau mau pake bergaya dengan HP-nya  
mendingan naik onta sama si Indonebia. Gak perlu membahayakan 
ratusan orang lainnya. Hua hahaha  
> 
>   
> 
>   HB    
> 
>   
> 
>   
>     On May 25, 2007, at 8:55 PM, Yumelda Chaniago wrote:
> 
>           Kalo kita ketemu sama org norak yg lebih galak dari kita 
gimana?
> 
> Soalnya pernah tuh aku negur seorang perempuan yg lagi telp 
ngabarin kalo bentar lagi pswt mo mendarat padahal kita masih ribuan 
kaki di udara. Eh yang ada aku dipelototin sama suaminya yang 
badannya gede dan bertampang garang.
> 
> 
> ----- Original Message -----
> From: mediacare@yahoogroups.com <mediacare@yahoogroups.com>
> To: mediacare@yahoogroups.com <mediacare@yahoogroups.com>
> Sent: Fri May 25 18:33:11 2007
> Subject: Re: [mediacare] HP dan Penerbangan Pesawat
> 
> Teman saya punya cara efektif dalam menangani penumpang yang 
kampungan kaya gitu.
> Begini:
> bila masih di atas pesawat, segeralah bangkit dari tempat duduk 
anda, hampiri dan maki - maki dia. Kalau perlu pakai ngancam akan 
pukul mukanya segala. Jangan lupa, TERIAK pakai suara yang jelas 
untuk menarik perhatian para penumpang lain dan pramugari. Jangan 
lupa pakai bahasa tubuh yang meyakinkan, misalnya KEPALKAN TANGAN.
> 
> Dampaknya:
> 1. Penumpang lain akan tahu bahwa apa yang anda lakukan itu demi 
keselamatan bersama.
> 2. Si pemilik handphone tahu bahwa bukan hanya dia saja yang 
jagoan di atas pesawat.
> 3. Si pramugari akan sangat terbantu menghadapi penumpang sok 
punya HP bagus.
> 
> Sepintas nampak katro juga ngadepinnya , tapi menghadapi orang - 
orang kayak gitu memang mesti kasar.
> 
> Saya sendiri belum pernah sampai sekeras itu. Tapi kalau ngelabrak 
orang yang nyerobot antrian di konter check - in, itu mah sering 
banget. Lumayan lah, selama ini selalu didukung sama calon penumpang 
lain yang merasa dirugikan.
> 
> Ayo kita coba menciptakan babak baru kisah baru dalam dunia 
penerbangan sipil di Indonesia. Kisah tentang semakain maraknya 
pertengkaran di udara karena beberapa orang katro pingin tunjukkan 
ke pubik bahwa dia punya HP bagus da orang terpenting sedunia. Saya 
yakin, dengan banyaknya kejadian pertengkaran / perkelahian di udara 
akan memaksa pihak perusahaan penerbangan atau pemerintah bertindak 
keras menegakkan aturan.
> 
> Mau coba cara Katro?
> 
> Hardi
> 
> 
> 
> On May 25, 2007, at 4:16 PM, Kaniasari wrote:
> 
> 
> 
> mudah2an....
> 
> -------Original Message-------
> 
> From: yunita
> Date: 5/25/2007 8:19:32 AM
> To: Undisclosed- <mailto:%22Undisclosed-Recipient%3A%2C%22%
40smtp2.solusi.net.id> Recipient:,@smtp2.solusi.net.id
> Subject: Fw: HP dan Penerbangan Pesawat
> 
> Yunita Kartini
> M A T R I X
> Grha Praba Samanta
> Jl. Daan Mogot Km.12 No. 9
> Cengkareng Timur, Jak-Bar 11730
> Telp : 62 21 544 8720
> Fax : 62 21 544 8717
> 
> -----Original Message-----
> Rakyat High-Class, Tapi KATROG
> HP dan Penerbangan Pesawat
> Saya sedih mendengar terbakarnya pesawat Garuda, GA 200 pada 
tanggal 7 Maret
> 2007, pukul 07.00 pagi, jurusan Jakarta-Yogyakarta di Bandara 
Adisucipto.
> Kejadian itu sungguh menyayat hati dan perasaan.
> Kemudian saya teringat beberapa bulan yang lalu terbang ke Batam 
dengan
> menggunakan pesawat Garuda juga. Di dalam pesawat duduk disamping 
saya
> seorang warga Jerman. Pada saat itu dia merasa sangat gusar dan 
terlihat
> marah, karena tiba-tiba mendengar suara handphone tanda sms masuk 
dari salah
> satu penumpang, dimana pada saat itu pesawat dalam posisi mau 
mendarat.
> Orang ini terlihat ingin menegur tetapi tidak berdaya karena bukan 
merupakan
> tugasnya.
> Langsung saya tanya kenapa tiba-tiba dia bersikap seperti itu, 
kemudian dia
> bercerita bahwa dia adalah manager salah satu perusahaan industri, 
dimana
> dia adalah supervisor khusus mesin turbin. Saat dia melaksanakan 
tugasnya
> tiba-tiba mesin turbin mati, setelah diselidiki ternyata ada salah 
satu
> petugas sedang menggunaka HP didalam ruangan mesin turbin.
> Orang Jerman ini menjelaskan bahwa apabila frekwensi HP dengan 
mesin turbin
> ini kebetulan sama dan sinergi ini akan berakibat mengganggu 
jalannya turbin
> tersebut, lebih fatal lagi berakibat turbin bisa langsung mati.
> Cerita ini langsung saya kaitkan dengan peristiwa diatas, kalau 
saya tidak
> salah mendengar mesin pesawat tiba-tiba mati pada saat mau 
mendarat.
> Mudah-mudahan peristiwa ini bukan akibat HP penumpang. Semoga 
tulisan ini
> bermanfaat untuk masyarakat yang sering bepergian dengan pesawat.
(KOMPAS)
> Rakyat kita ini memang High class.. Handphone nya Mahal, 
Transportasi pake
> pesawat. Tapi bodohnya gk ketulungan. Ada yang gk tau kenapa 
larangan itu
> dibuat, ada yang tau tapi tetap gk peduli. Orang indonesia harus 
selalu
> belajar dengan cara yang keras.
> Buat yang belum tahu, kenapa Gk boleh menyalakan Handphone di 
pesawat,
> berikut penjelasannya:
> Sekedar untuk informasi saja, mungkin rekan-rekan semua sudah 
mendengar
> berita mengenai kecelakaan pesawat yang baru "take-off" dari Lanud 
Polonia
> -Medan. Sampai saat ini penyebab kejadian tersebut belum diketahui 
dengan
> pasti.
> Mungkin sekedar sharing saja buat kita semua yang memiliki dan 
menggunakan
> ponsel/telpon genggam atau apapun istilahnya. Ternyata menurut 
sumber
> informasi yang didapat dari ASRS (Aviation Safety Reporting 
System) bahwa
> ponsel mempunyai kontributor yang besar terhadap keselamatan 
penerbangan
> Sudah banyak kasus kecelakaan pesawat terbang yang terjadi 
akibatkan oleh
> ponsel. Mungkin informasi dibawah ini dapat bermanfaat untuk kita 
semua,
> terlebih yang sering menggunakan pesawat terbang.
> Contoh kasusnya antara lain:
> Pesawat Crossair dengan nomor penerbangan LX498 baru saja "take-
off" dari
> bandara Zurich , Swiss. Sebentar kemudian pesawat menukik jatuh. 
Sepuluh
> penumpangnya tewas. Penyelidik menemukan bukti adanya gangguan 
sinyal ponsel
> terhadap sistem kemudi pesawat.
> Sebuah pesawat Slovenia Air dalam penerbangan menuju Sarajevo 
melakukan
> pendaratan darurat karena sistem alarm di kokpit penerbang terus
> meraung-raung. Ternyata, sebuah ponsel di dalam kopor dibagasi lupa
> dimatikan, dan menyebabkan gangguan terhadap sistem navigasi.
> Boeing 747 Qantas tiba-tiba miring ke satu sisi dan mendaki lagi 
setinggi
> 700 kaki justru ketika sedang "final approach" untuk "landing" di 
bandara
> Heathrow, London. Penyebabnya adalah karena tiga penumpang belum 
mematikan
> komputer, CD player, dan electronic game masing-masing (The 
Australian,
> 23-9-1998).
> Seperti kita tahu di Indonesia ? Begitu roda-roda pesawat menjejak 
landasan,
> langsung saja terdengar bunyi beberapa ponsel yang baru saja 
diaktifkan.
> Para "pelanggar hukum" itu seolah-olah tak mengerti, bahwa 
perbuatan mereka
> dapat mencelakai penumpang lain, disamping merupakan gangguan 
(nuisance)
> terhadap kenyamanan orang lain.
> Dapat dimaklumi, mereka pada umumnya memang belum memahami 
tatakrama
> menggunakan ponsel, disamping juga belum mengerti bahaya yang dapat
> ditimbulkan ponsel dan alat elektronik lainnya terhadap sistem 
navigasi dan
> kemudi pesawat terbang. Untuk itulah ponsel harus dimatikan, tidak 
hanya
> di-switch agar tidak berdering selama berada di dalam pesawat.
> Berikut merupakan bentuk ganguan-gangguan yang terjadi di pesawat: 
Arah
> terbang melenceng,Indikator HSI (Horizontal Situation Indicator) 
terganggu,
> Gangguan penyebab VOR (VHF Omnidirectional Receiver) tak 
terdengar, Gangguan
> sistem navigasi, Gangguan frekuensi komunikasi, Gangguan indikator 
bahan
> bakar,Gangguan sistem kemudi otomatis, Semua gangguan diatas 
diakibatkan
> oleh ponsel, sedangkan gangguan lainnya seperti Gangguan arah 
kompas
> komputer diakibatkan oleh CD & game Gangguan indikator CDI (Course 
Deviation
> Indicator) diakibatkan oleh gameboy Semua informasi diatas adalah 
bersumber
> dari ASRS.
> Dengan melihat daftar gangguan diatas kita bisa melihat bahwa 
bukan saja
> ketika pesawat sedang terbang, tetapi ketika pesawat sedang 
bergerak di
> landasan pun terjadi gangguan yang cukup besar akibat penggunaan 
ponsel.
> Kebisingan pada headset para penerbang dan terputus-putusnya suara
> mengakibatkan penerbang tak dapat menerima instruksi dari menara 
pengawas
> dengan baik.
> Untuk diketahui, ponsel tidak hanya mengirim dan menerima 
gelombang radio
> melainkan juga meradiasikan tenaga listrik untuk menjangkau BTS 
(Base
> Transceiver Station). Sebuah ponsel dapat menjangkau BTS yang 
berjarak 35
> kilometer. Artinya, pada ketinggian 30.000 kaki, sebuah ponsel bisa
> menjangkau ratusan BTS yang berada dibawahnya. (Di Jakarta saja 
diperkirakan
> ada sekitar 600 BTS yang semuanya dapat sekaligus terjangkau oleh 
sebuah
> ponsel aktif di pesawat terbang yang sedang bergerak di atas 
Jakarta )
> (Varis/pertamina)
> Sebagai mahluk modern, sebaiknya kita ingat bahwa pelanggaran 
hukum adalah
> juga pelanggaran etika. Tidakkah kita malu dianggap sebagai orang 
yang tidak
> peduli akan keselamatan orang lain, melanggar hukum, dan sekaligus 
tidak
> tahu tata krama?
> Sekiranya bila kita naik pesawat, bersabarlah sebentar. Semua 
orang tahu
> kita memiliki ponsel. Semua orang tahu kita sedang bergegas. Semua 
orang
> tahu kita orang penting. Tetapi, demi keselamatan sesama, dan demi 
sopan
> santun menghargai sesama, janganlah mengaktifkan ponsel selama di 
dalam
> pesawat terbang. (Honda-tiger.or.id)
> Semoga suatu hari rakyat kita bisa sedikit lebih pintar.
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
>   
> 
>          
> 
>  
> ---------------------------------
> Food fight? Enjoy some healthy debate
> in the Yahoo! Answers Food & Drink Q&A.
>


Kirim email ke