1. Kalau memang benar berita seperti ini bunyinya

2. Kalau saja saya ini  seorang karikaturis, maka:

Saya akan menggambar karikatur seorang menyerahkan kedua tangannya ke
Polsek sambil berkata: nama saya Amien Rais, dengan ini saya menyerahkan
diri, silakan borgol tangan saya. Saya telah menggunakan uang negara
yang diterima oleh Partai saya untuk keperluan pencalonan diri saya
menjadi Presiden RI pada tahun 2004. Ini semua gara-gara pengakuan
mantan menteri kelautan yang dikatakan dan diakuinya didalam pengadilan.

Damai , mementahkan perkara, meskipun uangnya dikebalikan sepuluh kali
lipat juga tidak boleh berhenti perkaranya. Orangnya sudah ngaku kok!!

Polissiiii, Polisssssiiiiii dimana sih pak Polisi kok diam saja ......
Jaksa Agung?? KPK ??

Anwari Doel Arnowo

Toronto 29 mei 2007


--- In mediacare@yahoogroups.com, "Sunny" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> HARIAN ANALISA
> Edisi Rabu, 30 Mei 2007
>
> Amien: Presiden Tokoh yang Arif
> Magelang, (Analisa)
>
> Mantan Ketua MPR RI, Amien Rais memuji ketokohan dan sikap arif
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terkait akhir polemik dengan
dirinya soal dana nonbujeter Departemen Perikanan dan Kelautan (DKP).
>
> "Saya kira Pak SBY juga tokoh yang arif, sayapun juga insya Allah
paham masalah, jadi kita akhiri perdebatan," katanya di Magelang,
Selasa, usai menjadi pembicara kunci seminar "Hari Kebangkitan Nasional
dan Refleksi Sembilan Tahun Reformasi" di Universitas Muhammadiyah
Magelang.
>
> Ia menegaskan, perdebatan berkepanjangan, apalagi di depan umum, soal
dana nonbujeter DKP antara dirinya dengan SBY sebagai tidak produktif.
>
> Ia menyebut pemberitaan di berbagai media massa, Selasa (29/5),
terkait pertemuan dirinya dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
Jakarta, Minggu (27/5), telah melegakan semua pihak.
>
> "Saya baca hari ini, hampir semua koran ikut lega, saya juga ikut
lega, karena sangat tidak produktif kalau misalnya saya dengan Pak SBY
itu menyampaikan perbedaan, apalagi di depan umum," kata Amien Rais.
>
> Ketika menjawab pertanyaan tentang pelajaran yang bisa dipetik
masyarakat atas perdebatan dirinya dengan Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono beberapa hari terakhir ini, Amien Rais mengatakan, para
pemimpin harus lebih memikirkan kepentingan rakyat kecil.
>
> "Saya kira itu lebih penting daripada misalnya para politisi itu
menikmati hal-hal yang sesungguhnya sama sekali tidak peduli dengan
kepentingan rakyat," katanya.
>
> Pemimpin hendaknya lebih memikirkan kepentingan rakyat kecil,
kepentingan pendidikan, artinya rakyat mendengking karena minyak goreng
mahal, rakyat sedih karena beraspun juga makin mahal, apalagi biaya
kesehatan makin tak terjangkau, kata Amien Rais. (A
>


Kirim email ke