Mungkin para ekonom dan policy maker pemerintah Indonesia tidak mempunyai 
pengenalan atau pikiran tentang "welfare state" maka oleh karena itu tidak 
tercipta kehidupan yang memada bagi masyarakat.


Agama semit dalam mana juga termasuk agama Islam boleh saja dianut, karena itu 
adalah hak masing-masing orang,  tetapi apakah sebagi alat ekonomi politik 
telah menciptakan kesejahteraan bagi masyarakat dalam sejarah perkembangannya?

  ----- Original Message -----
  From: ati gustiati
  To: mediacare@yahoogroups.com
  Cc: [EMAIL PROTECTED]
  Sent: Wednesday, June 06, 2007 2:24 AM
  Subject: Re: [mediacare] Re: Islam dan Tantangan Modernisasi



  Saya pikir negara2 Arab kalau tidak punya minyak juga akan menjadi miskin 
karena sistem ekonomi Islam jelas beda dari Kapitalisme, dalam ekonomi Islam 
etika agama sangat dominant melandasi aturan2 nya, di Islam orang miskin tidak 
dianggap malas dan tidak dianggap hina, karena dalam ajaran Islam kita tidak 
boleh memupuk kekayaan, semua milik Allah, ajaran Islam yg paling menonjol 
adalah upaya pemerataan utk mencapai keadilan sosial, sedang di negara 
kapitalis (Welfare State) philosophy ini sama sekali tidak berlaku, semua orang 
hrs berkeja keras utk mencapai ultimate success nya.
  Neoclassical economic system tentunya akan mudah diungguli oleh Ethical 
economics, karena dalam Ethical economic tidak ada unsur agama yg menghalangi, 
just straight business, clean honest business tanpa embel2.

  salam
  omie



  RM Danardono HADINOTO <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

Kirim email ke