Apakah anda tahu yang membuat kita sakit atau tidak sakit itu 
sebenarnya ditentukan oleh otak kita sendiri, bukannya oleh obat 
maupun bantuan medis. Sejak dahulu manusia sudah mengetahui akan 
adanya hubungan antara tubuh dan pikiran. Dan otak adalah pintu 
gerbang yang menghubungkan antara keduanya. 

Berdasarkan penelitian terhadap puluhan pasien yang menderita sakit, 
diberikan dua macam perlakuan. Untuk mengurangi rasa nyeri mereka 
sebagian pasien diberikan morfin dosis tinggi, sedangkan yang lain 
hanya air dengan larutan garam. Pasien yang mendapatkan morfin dosis 
tinggi diberitahu bahwa yang mereka dapatkan itu hanya sekedar 
vitamin biasa saja. 

Namum kepada pasien yang mendapatkan air dengan larutan garam 
diberitahu, bahwa merekalah sebenarnya yang mendapatkan morfin dalam 
dosis tinggi. Kenyataannya separuh dari mereka yang mendapatkan 
morfin dosis tinggi masih tetap sakit, sedangkan yang hanya 
mendapatkan air dengan larutan garam saja bisa hilang rasa sakitnya. 
Jadi kesimpulannya apa yang anda yakini hal inilah yang akan 
terjadi !

Hal yang serupa sering dilakukan di medan perang pada saat perang 
dunia kedua, karena mereka kehabisan morfin, jadi secara terpaksa 
mereka harus membohongi pasiennya dengan memberikan obat/morfin 
bohongan, tetapi bisa memberikan efek yang sama.

Di Eropa maupun di Amerika sekarang ini banyak sekali penelitian 
untuk mengetahui berapa jauh kekuatan pikiran kita dalam 
mempengaruhi tubuh. Kenyataannya orang itu mampu untuk menghilangkan 
rasa nyeri atau sakitnya, hanya karena pengaruh pikiran saja. Dalam 
istilah medis ini disebut Efek Plasebo yang diserap dari bhasa Latin 
Placebo = Saya Senang.

Kebalikannya orang juga bisa menjadi sakit karena pikiran, misalnya 
seorang yang mengalami stress dapat menderita penyakit eksim 
(neurodermantitis) akibat stressnya atau seseorang yang depresi akan 
terus-menerus mengeluh, bahwa setiap jengkal dari tubuhnya terasa 
nyeri padahal dari pemeriksaan yang dilakukan ternyata ia baik-baik 
saja (hipokondriasis). Jadi ini kebalikannya dari efek Plasebo yang 
lebih dikenal dengan sebutan Nosebo, bahasa Latin = Saya Menderita.

Apa yang kita yakini akan terjadi, bukan hanya berlaku bagi manusia 
saja, melainkan bagi binantang pun demikian. Berdasarkan penelitian 
terhadap 10 tikus, lima tikus pertama dibunuh melalui suntikan 
dengan racun yang sakit menyakitkan, sedangkan lima tikus lainnya 
hanya disuntik dengan air larutan garam saja. Kenyataannya 5 tikus-
tikus lainnya dalam jangka waktu tidak lama turut mati juga, sebab 
mereka menilai telah mendapatkan suntikan racun yang sama (efek 
nosebo).

Untuk membuktikan akan kekuatan dari daya pikir manusia terhadap 
tubuhnya, telah dipraktekan oleh Profesor Zubieta. Dimana ia 
melakukan penelitian terhadap 20 orang perempuan yang sedang hamil, 
karena menderita penyakit mual. Kepada 10 perempuan diberikan obat 
plasebo yang disebut, bahwa pil ini hanya sekedar vitamin biasa, 
sedangkan kepada 10 perempuan lainnya, bahkan diberi obat yang 
berlawanan, agar mereka bisa muntah. Kenyataannya mereka yang 
menelan pil plasebo tetap mual terus, sedangkan mereka yang makan 
obat agar muntah, bahkan tidak merasa mual sama sekali.

Hal yang sama dipraktekan oleh penulis buku, Piece of Mind, Sandy 
MacGregor yang telah berhasil mengembangkan manfaat dari kekuatan 
pikiran, setelah ia mengalami peristiwa kesembuhan anaknya dari 
sakit asma yang cukup parah. Dokter itu tidak hanya mengajarkan 
untuk mengontrol rasa sakitnya, tetapi juga mengajarkan cara 
menyembuhkan dirinya sendiri hanya melalui daya pikirannya saja. Dr. 
Albert Schweitzer, seorang dokter berkebangsaan Jerman, pemenang 
hadiah Nobel yang mengabdikan dirinya di Afrika – bahwa sebenarnya 
dokter sejati itu adalah dokter yang ada di dalam diri kita.

Para medis dimanapun juga sering memberikan obat palsu yang tidak 
mengandung subtansi kimia penyembuh sama sekali entah itu air 
larutan garam atau pil yang hanya terbuat dari tepung dan gula saja 
hanya dengan satu tujuan untuk menimbulkan efek plasebo saja. Oleh 
sebab itu pil plasebo ini dalam bahasa Inggris lebih dikenal dengan 
sebutan Sugar Pills.

Apa yang terjadi di otak kita ? Apabila kita percaya setelah kita 
menelan pil plasebo, maka otak kita akan bereaksi dengan 
mengeluarkan dua jenis hormon otak yang amat penting yaitu 
enkephalins dan endorphins yang dapat mengurangi rasa sakit kita 
maupun memperkuat fungsi immune dari tubuh kita. Hal inilah yang 
dapat menimbulkan efek plasebo sehingga akhirnya dapat menyembuhkan 
orang tersebut.

Efek plasebo tidak harus melalui pil obat saja, ini bisa juga 
terjadi melalui akupunktur maupun operasi. Apakah anda tahu bahwa 
banyak Dr yang melakukan operasi bohongan ? Hal ini yang sering 
mereka lakukan terhadap para penderita penyakit punggung, mereka 
hanya memotong kulit luarnya saja, pada saat sang pasien di bius. 
Selain dari itu mereka tidak melakukan apapun juga. Aneh tapi nyata; 
kebanyakan pasien setelah di operasi bohongan ini bisa sembuh 
benaran.  Yang penting bagi kedua belah pihak bisa hepi. Dr merasa 
hepi dapat honor tinggi, sedangkan pasien hepi, karena bisa sembuh !

Menurut Jon-Kar Zubieta, M.D., Ph.D – Profesor University of 
Michigan seorang pakar dalam bidang efek plasebo:" Dalam bidang 
kesehatan itu tidak ada bedanya dengan panggung sandiwara, apabila 
dagelan yang disajikan itu baik dan dapat menyenangkan sang pasien, 
maka sang pasien pun, pasti akan sembuh !" 

Ingin mengetahui bagaimana para Dr memainkan perannya sebagai 
pemeran dagelan untuk menyembuhkan pasiennya, dan apakah penyembuhan 
alternatif dan penyembuhan holistik (holistic healing) termasuk 
penyembuhan dagelan ? Bacalah sambungannya dari oret-oretan mang 
Ucup.

Mang Ucup
Email: [EMAIL PROTECTED]
Homepage: www.mangucup.net


Kirim email ke