Kommentar:
   
  Penduduk Kabupaten Supiori tahun 2005 sejumlah 12.201 jiwa (BPS: 2006), 
sedikit untuk ukuran kabupaten. Perjalanan darat Biak - Supiori sejauh kurang 
lebih 70km bisa ditempuh dalam tiga jam, menembus hutan, melewati jalan 
beraspal yang sebagian rusak. Persiapan perjalanan kesana harus membawa bekal 
makanan karena sepanjang perjalanan, bahkan di Supiori saya tidak melihat 
warung makan. Kalau listrik sudah ada, memakai genset seperti yang saya lihat 
di kantor Dinas Pendapatan.
   
  Biak memang menjadi tempat strategis sebagai tempat transit bagi Kabupaten-2 
sekitarnya, seperti Supiori, Nabire, Yapen Waropen dan Paniai. Singapura-nya 
Papua gitu loh... Maka tidak heran bila banyak pejabat yang berduit kerasan di 
Biak. Siang masih di Biak sore sudah bisa jalan-2 bersama rombongannya di Plaza 
Senayan, lalu nginap di JW Marriot, besoknya mampir Senayan ngurus tambahan 
Anggaran, "Gaya Hidup". Para pejabat daerah sejak zaman dulu sudah menjadi 
rahasia umum kalau sibuk di Jakarta. Putra daerah saja suka di Jawa/Jakarta, 
apalagi para pejabat pendatang.. he..he.. he... 
   
  Garuda & Merpati melayani penerbangan Biak -Jakarta PP setiap hari. Para 
pekerja ekspatriat dan pekerja dari wilayah luar Papua sebelum mencapai tempat 
kerja off shore transit juga di Biak, lalu menyewa pesawat ke tempat tujuannya.
   
  Kompas awal bulan September boleh dong meliput event besar di Biak, Paduan 
Suara Gerejawi Se-Papua yang dihadiri kurang lebih 6000-an peserta.
   
   
  Biak Papua
  Nano
  [EMAIL PROTECTED]
   
   
  Sumber berita Kompas Online, Jum'at 24 Agustus 2007.
  http://www.kompas.com/kompas-cetak/0708/24/daerah/3783006.htm
   
  Sulit Temui Pejabat Supiori 
  
Rumah Dinas dan Listrik Belum Ada
  Sorendiweri, Kompas - Warga Kabupaten Supiori, Papua, hingga saat ini masih 
sulit menemui pejabat kabupaten, baik untuk urusan dinas maupun untuk 
mendapatkan layanan umum. Padahal, saat ini usia kabupaten baru itu telah empat 
tahun sejak dimekarkan dari Kabupaten Biak Numfor. 
  Para pejabat daerah, mulai dari bupati hingga kepala dinas dan jajarannya, 
saat ini lebih banyak berada di kota Biak. Alasannya, antara lain, belum ada 
listrik yang bisa menunjang pekerjaan mereka, belum ada tempat tinggal, serta 
sejumlah unit kerja belum memiliki kantor. 
  Sejumlah kepala SD dan SMP, yang Rabu (22/8) mendatangi kantor bupati di 
Supiori, menyatakan kecewa karena tidak dapat bertemu dengan Bupati Supiori, 
Yules Warikar. "Katanya, hendak bertolak ke Jakarta," ujar Kepala SD Yayasan 
Pendidikan Kristen (YPK) Nyiben Philip Mnusefer kepada tim Ekspedisi Tanah 
Papua Kompas 2007. 
  "Kami ke sini sebenarnya untuk mengurus biaya transportasi ke Jayapura. Kami 
akan mengikuti pendidikan S-1 PGSD (Pendidikan Guru Sekolah Dasar). Selain itu, 
kami juga mau meminta logo pemerintahan untuk baju dinas, sebab kami belum 
mempunyai logo itu. Tetapi, ternyata, pejabatnya tak ada di tempat," kata 
Mnusefer menambahkan. 
  Mnusefer hari itu mendatangi kantor bupati bersama dua rekan yang lain, yaitu 
Wakil Kepala SMP Satu Atap Ababiadi Yoseph Maryar serta Kepala SD Inpres Nyendi 
Sepnat Wamaer. Ketiganya bersama 15 guru yang lain akan mengikuti pendidikan 
S-1 PGSD. 
  Mnusefer juga mengeluhkan, kondisi seperti itu sudah berlangsung lama. 
Dirinya sering kali kesulitan memberikan laporan bulanan kepada Dinas 
Pendidikan dan Pengajaran Kabupaten Supiori karena kepala dinas dan bawahannya 
sering tidak berada di Supiori. 
  Kompas yang bermaksud mengonfirmasi ke kantor bupati siang itu hanya bertemu 
dengan Kepala Bagian Umum Sekretariat Daerah (Setda) Elia Imbab. Menurut dia, 
Bupati berada di Biak karena akan ke Jakarta. Ia juga mengakui, Wakil Bupati 
Yulius Mnusefer dan Sekda Ani Kesawilija sedang berada di Biak pula. Asisten I 
Sekda Manulang dan Kepala Bagian Tata Pemerintahan Setda Fera Wanggai pun tidak 
ada di tempat. 
  Mengapa banyak pejabat banyak tinggal di Biak, Imbab mengatakan, sejumlah 
unit kerja belum memiliki gedung kantor sehingga mereka masih bekerja di Biak 
dengan menyewa rumah- rumah warga. Namun, dia tidak tahu di mana alamatnya. 
  Sejumlah kantor dinas sebenarnya sudah dibangun dan di antaranya sudah 
digunakan. Akan tetapi, ketika Kompas hendak mengonfirmasi di kantor dinas 
kesehatan dan kesejahteraan sosial sekitar pukul 13.00 WIT, pintu kantor sudah 
terkunci semua. (sem/jos) 

       
---------------------------------
 
 Real people. Real questions. Real answers. Share what you know.

Kirim email ke