Seandainya anda-anda semua jago Islam, bakarlah kedubes Arab di JKT.
Kenapa?
Karena orang-orang Arab di Tanah Arab banyak yang memperkosa, menyiksa, 
membunuh dll. TKW kita.
Ada hukum di Arab?

salam,
sensei deddy mansyur
university of houston
www.uh.edu/shotokan
www.houstonshotokan.com

----- Original Message ----- 
From: "denix" <[EMAIL PROTECTED]>
To: <mediacare@yahoogroups.com>
Sent: Tuesday, August 28, 2007 2:54 AM
Subject: [mediacare] Re: Gara Gara Syariat Islam, IAIN Makin Diminati


kenapa harus meng 'klaim' hukum allah yg tdk ditegakkan?? bagaimana
saya bisa percaya pada anda? kalau setiap orang dengan keyakinannnya
mengklaim2 bahwa bumi ini kacau karena hukum ajarannya tidak
ditegakkan di bumi ini? orang komunis bisa saja mengklaim bumi kacau
karena masih banyak manusia murtad yg tidak menganut ajaran komunis,
yg budha juga meklaim karena ajaran budha tidak ditegakkan, juga
ajaran2 agama lainnya saling mengklaim...
atau yg lebih ekstrim..bisa saja orang mengklaim .."justru karena
ada sebagian orang yg memaksakan hukum allah makanya bumi ini jadi
kacau...."

bukahkah hal ini hanya akan menambah jurang pemisah antar penganut
keyakinan yg berbeda2? jika anda melakukan klaim hukum allah
tersebut di masjid dih sah2 saja dilakukan...tp ini kan forum
publik..

--- In mediacare@yahoogroups.com, "aan_mm" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Salam,
> Mas Wahyu, ya itu tadi persoalannya, karena hukum Allah tidak
tegak
> dibumiNYA. Kenapa rakyat Indonesia banyak yang miskin dan
dimiskinkan
> hingga timbul berbagai penyakit sosial, karena hukum yang dibuat
> manusia tidak mampu berdiri tegak seadil-adilnya. Malah entah
sudah
> berapa banyak kitab undang-undang dengan puluhan ribu pasal-
pasalnya
> dibuat manusia, namun keadilan tidak tegak-tegak juga. Yang kuat
> seringkali menindas yang lemah. Saking banyaknya undang-undang dan
> peraturan ini itu, malah seringkali tak dijalankan. Kalau pun
jalan,
> malah sering pula menyimpang dari aturan yang dibuat.
>
> Kasus Lapindo adalah potret buram Indonesia hari ini. Akibat ulah
> siapa itu? Berapa banyak rakyat yang dikorbankan? Kabarnya, disana
> hidup masyarakatnya sangat memprihatinkan, anak-anak melawan pada
> orang tua, perzinahan merajalela, ya, karena mereka tak punya
tempat
> tinggal yang layak. Rumah-rumah mereka terkubur lumpur. Harapan
> mereka hancur. Duh!!!
>
> Tabik,
> Muhammad Subhan
>
> ------------------------
>
> --- In mediacare@yahoogroups.com, "wahyudibaca" <wahyudibaca@>
> wrote:
> >
> > Kalau di UIN pengetahuan studi agamanya lebih inklusif dan
> > komprehensif, dan kebenaran manusia itu relatif, jadi syariat
Islam
> > itu bagi penganut agama Islam bukan negara harus menggunakan
> syariat
> > Islam. Dan ideologi Pancasila sebagai ideologi negara Indonesia.
> > Sepengetahuan saya bersetuhan dengan kawan-kawan dari UIN lebih
> > tertarik dengan sosialis Islam atau Islam kiri/merah. Karena
rakyat
> > Indonesia banyak yang miskin dan dimiskinkan, hingga timbul
> penyakit
> > sosial.
> >
> >
> > --- In mediacare@yahoogroups.com, "aan_mm" <aan_mm@> wrote:
> > >
> > > Salam,
> > > WAH, sudah beberapa hari tidak buka-buka email, eh, rupanya
> > > tema ¡§Syariat Islam¡¨ dari postingan saya beberapa waktu lalu
> > cukup
> > > menarik juga dibahas kawan-kawan. Baguslah. Kita akan terus
> > > berdiskusi untuk sebuah KEBENARAN, bukan PEMBENARAN. Kata
Kiyai
> > > Zainuddin MZ, ¡§orang benar itu bagus, tapi merasa diri paling
> > benar,
> > > itu salah¡¨. Ah, saya tidak juga mau memposisikan diri sebagai
> > orang
> > > paling benar. Ya, itu tadi, takut salah.
> > >
> > > Salut saya sama pendapat kawan-kawan yang begitu tajam dan
> cerdas,
> > > sangat argumentatif. Inilah Islam, agama yang sangat
menghargai
> > > perbedaan. Agama rahmatan lil alamin. Untuk kebaikan semesta
alam.
> > >
> > > Oya, ada kawan (entah siapa namanya, pakai email mediacare)
> > bertanya,
> > > rupanya Bung Subhan sudah ikuti jejak Abu Bakar Baasyir.
Selamat,
> > ya.
> > > He he he¡K Apa hubungannya, ya. Saya kagak kenal kiyai itu
> > (tepatnya
> > > Ustaz Abu tak kenal saya, he5¡K). Tapi saya takzim, hormat
> > padanya,
> > > yang menurut saya beliau adalah ulama. Bukankah ulama itu
pewaris
> > > para Nabi? Menyakiti ulama, apalagi memfitnah ulama, duh,
dosanya
> > > sama dengan menyakiti para Nabi. Bisa kualat awak. Wallahu
> a¡¦llam.
> > >
> > > Dan, saya juga ditanya, Bung Subhan wartawan di koran apa? Ah,
> > > wartawan kecil-kecilan saja kok, mas, di Padang, Sumatera
Barat.
> > > Wartawan kecil-kecilan, ya, karena gaji saya juga kecil, he he
> > he¡K.
> > > Tapi jadilah. Saya mencintai pekerjaan saya, mencintai koran
> saya,
> > > dan mencintai kawan-kawan saya. Soal gaji, soal rezeki, kan di
> > tangan
> > > Tuhan. Alhamdulillah, ada-ada saja rezekinya.
> > >
> > > Ada juga kawan yang langsung memvonis, mengungkap data entah
> > darimana
> > > sumbernya, atau hasil survey siapa, katanya di Jakarta 99,99
> > persen
> > > itu non muslim, khususnya orang-orang yang berduit. Lalu
> muslimnya
> > 1
> > > persen kali, ya. Jelas, katanya, Syariat Islam itu susahkan
> orang.
> > > Eh, soal data tadi, 99,99 persen, kok saya yang jadi ragu, ya.
> > Saya
> > > baca postingan teman-teman lain juga ada yang meragukan data
itu.
> > > Coba deh, data ulang, mas. Moga aja Mas benar. fº)
> > >
> > > Saya kira, saya, dan kita sepakat; semoga tidak ada hujat
> > menghujat
> > > di milis ini. Kita diskusi sehat, karena saya juga ingin
banyak
> > > belajar pada kawan-kawan. Memang, kemarin saya cuma posting
> > tentang
> > > Syariat Islam di Aceh, dan itu nampaknya berdampak positif
bagi
> > > peningkatan jumlah mahasiswa baru di IAIN-nya. Saya sebagai
> > muslim,
> > > menurut saya, kan bagus itu. Kalau saya berdoa untuk daerah-
> daerah
> > > lain yang mayoritas muslim, agar menerapkan Syariat Islam,
lalu
> > IAIN-
> > > IAIN-nya jadi bagus-bagus juga, ya kembali pada daerahnya,
toh.
> > >
> > > Saya maklumi, di milis ini bukan saja ada kawan-kawan muslim,
> tapi
> > > juga banyak rekan-rekan saya yang non muslim. Tapi (mohon izin
> > pada
> > > moderator), saya usulkan, kalau kawan-kawan sepakat, tidak ada
> > serang
> > > menyerang pribadi seseorang dan agamanya, tapi berargumentasi
> > dengan
> > > apa yang disampaikannya. Agak risih juga saya tiba-tiba
dituduh
> > ikuti
> > > jejak Ustaz Abu Bakar Baasyir fº), Entar kalau ada intel asing
> > yang
> > > mata-matain saya, kan jadi berabe juga. Tapi gak apalah, kan
> biasa
> > > wartawan, malah kawan-kawan intel di Polres dan di Kodim yang
> > sering
> > > ngajak makan habis liput berita kriminal. he he he¡K.
> > >
> > > Oya, menurut hemat saya, Syariat Islam itu sebuah aturan
> > menyeluruh.
> > > Di masa Nabi, semua umat (Yahudi, Nasrani, Majusi, Eteis, dll)
> > > dilindungi, kok. Islam itu agama yang adil. Kalau ada umat
Islam
> > yang
> > > kedapatan berbuat tidak adil, ya, keimanan agamanya diragukan,
> > diapun
> > > harus dihukum. Lalu, ketika mendapati ada orang Islam yang
> berbuat
> > > jahat, ya, jangan semua orang Islam dianggap jahat, dong.
Salah
> > itu,
> > > saya kira.
> > >
> > > Saya terkaget-kaget ketika Amerika melakukan propaganda
memusuhi
> > > Islam dengan isu-isu teroris yang saya kira sangat
menyakitkan.
> > Hanya
> > > karena segelintir perbuatan oknum, lalu cap teroris secara
> > tersirat
> > > melekat pada semua orang Islam oleh fitnah Amerika itu. Dajjal
> > > Amerika itu! Tapi maaf ¡K tidak semua orang Amerika juga, lho
> yang
> > > demikian.
> > >
> > > Adanya Syariat Islam (bukan berarti mendirikan Negara Islam--
red)
> > di
> > > daerah-daerah yang mayoritas warganya muslim, adalah semata
> > > menegakkan aturan-aturan yang sah dan direstui oleh Allah.
> Manusia
> > > adalah ciptaan Allah, lalu apakah salah jika manusia yang
> > merupakan
> > > barang ciptaan mengikuti hukum oleh Yang Menciptakan?
> > >
> > > Hmm, bandingkan soal hukum Islam ini dengan hukum hasil
produksi
> > > manusia. Mana plus minusnya. Di Indonesia, hukumnya masih
banyak
> > yang
> > > mengadopsi hukum kolonial Belanda. Rentan ketidakadilan.
> > Akibatnya,
> > > orang kecil sering ditindas, yang besar menggilas. Yang maling
> > ayam
> > > dihukum seberat-beratnya, yang korupsi uang negara malah
> dibiarkan
> > > enak tidur-tiduran. Ketika mau disidang, eh, tiba-tiba
> keluarganya
> > > bilang, ¡§Bapak lagi sakit¡K¡¨ Walah, bagaimana ini, pak
Hakim.
> > Jelas
> > > saja banyak koruptor-koruptor kakap yang lolos dari jeratan
hukum
> > dan
> > > tak pernah tertangkap.
> > >
> > > Jika Syariat Islam ada seperti halnya di Aceh, lalu hukum
seadil-
> > > adilnya ditegakkan, misalnya orang yang berzina dihukum rajam
di
> > > tengah keramaian banyak orang, apa dampaknya bagi orang yang
> > melihat?
> > > Jelas, orang akan takut berzina karena akan diperlakukan sama
> > seperti
> > > penzina yang dirajam itu. Malu. Kalau hukum buatan manusia,
yang
> > > berzina, lalu dihukum penjara, aman dia, dapat makan lagi di
> > penjara.
> > > Habis hukuman, nafsunya bangkit lagi, ya, berzina lagi. Malah
> > lebih
> > > buas kali. Bahkan, beberapa hari lalu, di daerah saya, ada
> seorang
> > > ayah yang tega menzinahi anaknya. Hamil anaknya itu. Wah, edan
> > wae.
> > >
> > > Kenapa orang anti Syariat Islam? Hmm, kalau diurutkan satu
> persatu
> > > banyak juga persoalannya. Tapi yang jelas, kalau Syariat Islam
> > > ditegakkan, semua tindak-tinduk orang yang salah tak lagi bisa
> > > dilakukan. Yang (maaf) hobi berzina akan dirajam, apalagi yang
> > > korupsi (mencuri), di potong tangan. Agak ngeri juga
terdengar,
> > > memang. Tapi itu adalah adilnya hukum Tuhan, sesuai
ganjarannya
> > dan
> > > masuk logika. Bayangkan, kalau koruptor dihukum penjara, lalu
> > hakim,
> > > pengacara, pak polisi, pak jaksa, disuap sama uang hasil
> > korupsinya,
> > > kan lepas lagi. Sudah itu, ya korupsi lagi.  Lalu koruptor itu
> > tidak
> > > akan pernah habis-habisnya, beranak pinak, tujuh keturunan
lagi.
> > Wah,
> > > bisa gawat dunia.
> > >
> > > Kenapa Arab, Brunaidarussalam, Iran dan negara-negara muslim
yang
> > > berhukum Islam itu maju, ya, saya kira bukan saja karena
mereka
> > punya
> > > banyak minyak. Tapi karena disana hukum Allah benar-benar
tegak.
> > > Bukan setengah-setengah seperti hukum di Indonesia. Meski
katanya
> > > orang Arab itu buas-buas (tak heran para anbiya, nabi
diturunkan
> > di
> > > jazirah Arab), tapi kebuasan orang Arab itu tunduk ketika
hukum
> > Allah
> > > telah ditegakkan padanya.
> > >
> > > Maaf, bagi kawan-kawan yang muslim, tentu akrab dengan kisah
Umar
> > bin
> > > Khattab, singa padang pasir di zamannya. Dialah yang tega
> mengubur
> > > hidup-hidup anaknya. Semua orang tunduk padanya. Dia juga ahli
> > > maksiat sebelum tobat. Tapi, ketika hidayah Allah masuk ke
relung
> > > hatinya, Umar yang dulu buas bak singa, setelah menjalankan
> > Syariat
> > > Islam pada kehidupannya, ia menjadi sosok yang paling lembut
di
> > > antara ketegasannya. Lalu, umat Islam pun di masanya jaya
> memiliki
> > > seorang pemimpin yang bermental ulama. Bagaimana dengan kita
> (umat
> > > Islam) hari ini?.
> > >
> > > Kenapa Syariat Islam itu harus dijalankan bersama (gerakan
> > bersama)
> > > semua orang Islam? Ya, agar syiar agama ini besar. Umat Islam
> > tidak
> > > jalan sendiri-sendiri. Juga agar agama ini tidak dikerdilkan
> > terus.
> > > Wah, apa pendapat anda (bagi saudaraku yang muslim-red),
tentang
> > > kondisi umat Islam hari ini? Bukankah umat Islam banyak di
tengah
> > > intimidasi minoritas? Umat Islam banyak, namun bagai pecahan
buih
> > > ombak di lautan. Lihat, negara-negara muslim yang tergabung
dalam
> > > OKI, dulu, tak bersuara ketika Amerika mengirim tentaranya ke
> > Iraq,
> > > membumihanguskan negeri 1001 malam itu, hanya untuk ambisi
> > menemukan
> > > nuklir yang tak pernah terbukti?
> > >
> > > Dan, apa pula pendapat saudara-saudaraku tentang ulama-ulama
yang
> > > semakin langka keberadaannya? Atau jika pun masih ada ulama,
> > mengapa
> > > mereka dicurigai, di mata-matai? Pondok-pondok pesantren pun
> > > disusupi. Bahkan yang menyedihkan, yang memusuhi Islam itu,
> > ternyata
> > > orang-orang Islam sendiri. Duh, menyedihkan sekali.
> > >
> > > Maaf, dan maaf. Kata seorang ulama, jadi wartawan itu adalah
DAI.
> > > Jika seorang ulama berdakwah dengan LISAN, maka bagi seorang
> > wartawan
> > > dakwahnya adalah dengan TULISAN. Wallahu a¡¦llam. Maaf, dan
maaf,
> > > terima kasih buat moderator.
> > >
> > > Tabik
> > > Muhammad Subhan
> > >
> > > ------------------------------
> > >
> > > --- In mediacare@yahoogroups.com, Roslina Podico <roslina@>
wrote:
> > > >
> > > > Maksudnya kali kalau dirataken. Karena kalau dilihat satu
demi
> > satu
> > > mah,
> > > > satu Haji Suharto dapat mengalahkan jumlah kekayaan seluruh
> > > penduduk
> > > > Jakarta, belum lagi Haji -haji yg duduk di DPR, tentu mereka
> > semua
> > > > kaya-kaya.
> > > >
> > > > Memang benar, kekayaan jangan dibangga-banggakan, apalagi
> > kekayaan
> > > hasil
> > > > korupsi. Kita harus mendidik bangsa Indonesia, berpikir
kritis
> > dan
> > > > intelektual jangan jadi pencontek atau pengagum satu bangsa
> > > tertentu,
> > > > sampai mencatut segala tetek bengek yg bersifat budaya.
Kalau
> > mau
> > > > beriman, jadilah orang beriman yg mandiri, tapi bukan
menjadi
> > > pencatut
> > > > budaya yg diagamakan.
> > > >
> > > > idakhouw wrote:
> > > > >
> > > > > Sudah dicek: Pondok Indah, Simprug, Menteng, Kebayoran
Baru,
> > dll
> > > itu?
> > > > > Saya tahu banyak orang dari kalangan Muslim di Jakarta
yang
> > jauh,
> > > jauh
> > > > > lebih mapan dari saya. Jadi, data 9999 itu dicomot dari
mana?
> > > kalaupun
> > > > > benar, apa gunanya sih membangga2kan kekayaan?
> > > > >
> > > > > I.
> > > > >
> > > > > --- In mediacare@yahoogroups.com <mailto:mediacare%
> > > 40yahoogroups.com>,
> > > > > "RM Danardono HADINOTO"
> > > > > <rm_danardono@> wrote:
> > > > >
> > > > > > Di Jakarta, 99,99% hunian kelas menengah keatas dihuni
non
> > > muuslim,
> > > > > > mau diterapkan juga? atau sekedar di kampung kampung?
> > > > > >
> > > > >
> > > > >
> > > >
> > >
> >
>




Mailing list:
http://groups.yahoo.com/group/mediacare/

Blog:
http://mediacare.blogspot.com

http://www.mediacare.biz



Yahoo! Groups Links






Kirim email ke